Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Aneka Tambang & Waskita Karya - Rapat Komisi 6 dengan PT.Aneka Tambang Tbk & PT.Waskita Karya Tbk

12/12/2018



Pada 1 April 2015 Komisi 10 mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan dua BUMN di bidang jasa konstruksi PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT. Waskita Karya Tbk (Waskita) beserta Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (Deputi MenBUMN) bidang Jasa Konstruksi terkait kinerja BUMN di bidang jasa konstruksi.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 6 Azam Asman Natawijana dari Jatim 3. RDP seharusnya dihadiri juga oleh PT. Adhi Karya Tbk (Adhi Karya) tetapi Direktur Utama Adhi Karya berhalangan hadir hari ini.

Interupsi Rapat

Terjadi interupsi pada RDP ketika diumumkan bahwa Direktur Utama Adhi Karya berhalangan hadir. Hampir seluruh anggota Komisi 6 mempertanyakan kenapa Dirut Adhi Karya tidak dapat menghadiri RDP.

Berikut adalah beberapa interupsi dari Anggota Komisi 6:

Fraksi PPP: Oleh Iskandar D. Syaichu dari Jatim 10. Iskandar ingin mendapat jawaban kehadiran Dirut Adhi Karya dimana. Iskandar menilai ketidakhadiran bisa ia terima namun soal materi pemaparan yang hanya 4 lembar Iskandar anggap sebagai pelecehan Komisi 6. Iskandar mengingatkan bahwa Adhi Karya menerima Rp.1.4 Triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan materi pemaparannya hanya 4 lembar menurut Iskandar sangat tidak layak.

Fraksi PAN: Oleh Primus Yustisio dari Jabar 5. Primus yakin bahwa Adhi Karya akan membutuhkan keputusan Komisi 6. Primus mengibaratkan Adhi Karya meminjam kredit kepada Primus namun ketika pas mau dikasih Adhi Karya tidak ada. Primus menilai materi pemaparan Adhi Karya yang hanya 4 lembar adalah modus dari Dirut Adhi Karya untuk ingin cepat-cepat diusir dari Komisi 6. Primus minta kepada Pimpinan Rapat untuk mengusir Adhi Karya dari Rapat.

Nasril Bahar dari Sumut 3. Menurut Nasril dengan ketidakhadiran Dirut Adhi Karya, Komisi 6 semacam tidak dianggap.

Fraksi Demokrat: Oleh Azam Asman Natawijana dari Jatim 3 dan Wakil Ketua Komisi 6. Azam mohon maaf kepada Adhi Karya karena meminta Adhi Karya untuk meninggalkan ruang rapat. Azam akan mengundang Adhi Karya kembali di kesempatan selanjutnya.

Rapat dilanjutkan kembali setelah Adhi Karya ‘dikeluarkan’ oleh Pimpinan Rapat.

Pemaparan Mitra

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Deputi MenBUMN:

  • Kinerja BUMN di tahun 2014 adalah PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) terbaik, PT.PP (Persero) Tbk (PP) kedua dan Adhi Karya ketiga.

Berikut adalah pemaparan dari Direktur Utama Waskita, Ir. M Choliq:

  • Waskita memiliki 7 anak perusahaan saat ini

  • Per Desember 2014 Aset Waskita terbesar. Beton Precast adalah aset terbesar yaitu sebesar Rp.1.2 Triliun.

  • Waskita Beton Precast dibentuk di Oktober 2014.

  • Waskita baru menandatangani kontrak untuk Proyek Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono sepanjang 177 km dan Waskita memiliki 40% kepemilikan dari Proyek tersebut.

  • Pola proyek-proyek Waskita bergeser dari dulu 100% dilakukan sendiri dan sekarang 20%-25% dari proyek adalah dengan skema Joint Operation.

  • Namun walaupun dengan skema proyek berbeda biaya tidak langsung menurun bagi Waskita.

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Direktur Utama Antam, Ir. Tedy Badrujaman:

  • Dengan disetujuinya Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp.3.5 Triliun dan menghimpun dana dari publik sebesar Rp.1.89 Triliun, Antam siap memulai Proyek Halmahera Timur dan Pabrik Pengolahan Anode Slime.

  • Pabrik Anode Slime di Jawa Timur dan akan mengolah dari PT.Smelting Gresik.

Pemantauan Rapat

Berikut adalah beberapa respon dari fraksi-fraksi terhadap pemaparan dari Antam dan Waskita:

Fraksi PDI Perjuangan: Oleh Ihsan Yunus dari Jambi. Ihsan minta perkenalan dari Direktur Utama Antam yang baru, Ir.Tedy Badrujaman yang sebelumnya adalah Direktur Operasi Antam. Ihsan menilai penjabaran dan forecast dari Antam bagus sekali. Namun Ihsan prihatin karena kebutuhan domestik atas Smelting Grade Alumina (SGA) tinggi. Ihsan minta klarifikasi dari Antam pertimbangannya mengenai kurs Dollar.

Juliari P. Batubara dari Jateng 1. Juliari fokus kepada Antam. Juliari minta klarifikasi kepada Antam modal (equity) sebesar Rp.13 Triliun berasal dari mana. Apakah modal itu berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Kepada Direktur Utama Antam, Juliari pesan kalau dia adalah Pemerintah, Juliari akan cabut larangan ekspor alumina ore tetapi akan kenakan Antam dengan pajak yang tinggi.

Fraksi Golkar: Oleh Dodi Reza Noerdin dari Sumsel 1. Dodi fokus kepada Antam. Dodi menggaris bawahi bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) itu dalam Rupiah dan seluruh pembayaran Antam dalam Dollar. Dodi mengacu kepada pemaparan dari Direktur Utama Antam bahwa dari 8 izin ekspor untuk raw material Pemerintah Antam tidak mendapat satupun. Dodi minta klarifikasi kepada Antam apakah pengajuan persetujuan ijin sudah dilakukan dan apabila sudah dimana ‘kemacetan’ atas persetujuan ijin tersebut.

Fraksi Gerindra: Oleh Bambang Haryo Soekartono dari Jatim 1.Bambang Haryo mengingatkan bahwa dana untuk program Tol Laut sebesar Rp.700 Triliun akan digelontorkan. Menurut Bambang Haryo Pulau Muna dan Pulau Buton adalah pusatnya Indonesia dan sangat strategis untuk membangun kawasan industri karena dilewati poros maritim dunia.

Fraksi PKB: Oleh Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dari Jabar 3. Sehubungan dengan kerugian Antam di 2014 sebesar Rp.775,3 Milyar, Neng Eem menilai kinerja Antam kurang optimal dan perlu segera diperbaiki. Kepada Waskita, Neng Eem minta klarifikasi apakah Waskita turut berpartisipasi di pameran konstruksi terbesar (JI Expo) yang akan diselenggarakan pada 7-9 Mei 2015.

Fraksi PKS: Oleh Refrizal dari Sumbar 2. Sehubungan dengan kinerja dari Waskita, Refrizal mendukung peran BUMN dalam pembangunan infrastruktur. Menurut Refrizal sejelek-jeleknya BUMN, Refrizal yakin monorel jadi jika diserahkan ke BUMN. Menurut Refrizal apapun infrastrukturnya baiknya diserahkan kepada BUMN dan boleh sub-kontrak kepada swasta. Refrizal menilai jalan tol kita parah dan tidak tersambung-sambung. Refrizal mencontoh Tol Jagorawi yang merupakan awal dari tol kita namun itupun tidak tersambung-sambung.

Sehubungan dengan kinerja dari Antam, Refrizal kritik bahwa Antam baru melapor ke Komisi 6 ketika mengalami kerugian. Menurut Refrizal Antam belum diijinkan membangun smelter. Refrizal minta klarifikasi kepada Antam biaya proyek pembangunan smelter di Halmahera Timur. Refrizal menegaskan dukungannya terhadap pembangunan namun tidak suka akan praktek mark-up seputar proyek pembangunan. Menurut Refrizal Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Antam tujuannya agar dapat produksi barang yang berkualitas dan harganya murah. Menurut Refrizal sekarang saham Pemerintah di Antam hanya 29%. Refrizal minta klarifikasi kepada Antam apakah setelah PMN saham milik Pemerintah bisa lebih besar menjadi sekitar 50%.

Respon Mitra

Berikut adalah respon dari Deputi MenBUMN terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  1. Hutama Karya mendapat penugasan di Proyek Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Palembang-Indralaya.

  2. Tol Kayuagung-Palembang-Betung sepanjang 111,5 km adalah inisiatif Gubernur Sumatera Selatan dan bukan program dari Pemerintah.

Berikut adalah respon dari Waskita terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  1. Pekerjaan tol 100% menggunakan local content tapi untuk perbaikan jalan menggunakan 10% bahan import seperti aspal jadi masih managable jika terjadi gejolak mata uang Dollar.

  2. Waskita tidak memiliki proyek power plant.

  3. Posisi kepemilikan Pemerintah di Waskita sebesar 66% setelah Right Issue.

  4. Di dalam proposal Waskita mengajukan PMN sebesar Rp.6.6 Triliun tapi yang disetujui Rp.3.5 Triliun. Waskita masih berharap disetujui lagi sebesar Rp.3.1 Triliun.

  5. Kepada Refrizal, Waskita setuju untuk pembangunan jalan tol diberikan kepada BUMN dan Waskita akan mengikuti tender sebagaimana layaknya calon investor lainnya.

  6. Keinginan Pemerintah adalah pada pertengahan 2018 Tol Trans-Jawa sudah tersambung semua.

  7. Sekarang masih ada 114 km terputus antara Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.

  8. Untuk menghadapi MEA, Waskita sangat yakin siap bersaing karena dalam segi pendekatan masalah sosial Waskita lebih unggul dibandingkan dengan kontraktor luar, walaupun Waskita akui kontraktor luar lebih unggul dalam segi pembiayaan.

  9. Waskita tidak menguasai bidang kereta cepat.

  10. Waskita berperan dalam program tol laut dengan Proyek Kuala Tanjung, Medan.

  11. Anggaran untuk PKBL sebesar 2% dari laba.

Berikut adalah respon dari Antam terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  1. Persaingan utama Antam saat ini adalah Filipinna dalam hal nickel.

  2. Kami berterima kasih sudah diberi PMN dan sekarang 4 pabrik Feronickel sedang dibangun.

  3. Antam komitmen terhadap membangun smelter dan tidak ingin menjual mentah. Pendapatan Antam selalu diputar untuk perluasan pabrik.

  4. Proyeksi saya di 2015 Antam tidak akan rugi.

  5. Di Pulau Kijang, setelah pertambangan selesai kami lakukan CSR dulu selama 5 tahun sebelum ditinggalkan.

  6. Anggaran untuk CSR sebesar 2% dan PKBL sebesar 2% dari laba.

Untuk membaca rangkaian livetweet Rapat Dengar Pendapat dengan Antam dan Waskita kunjungi http://bit.ly/kom6bumn.

 

wikidpr/sith