Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Berita Jatim) Oknum Pemuda Pancasila Menyerbu Stasiun TV, Fans Persebaya Melakukan Respon Sweeping

12/12/2018



Sebuah tayangan menunjukkan kerusuhan yang terjadi dalam sebuah diskusi sepak bola nasional. Hal itu terjadi di acara Jurnalis Club yang ditayangkan SBO TV Surabaya pada Kamis (16/4).

Acara tersebut menayangkan secara langsung diskusi dengan tema "Sepak bola Surabaya dalam Bahaya". Ketika acara sedang berlangsung tiba-tiba sekelompok oknum dari Pemuda Pancasila masuk ke dalam studio. Oknum Pemuda Pancasila tidak jelas motifnya mengapa membubarkan acara, tapi yang jelas diskusi membahas dualisme Persebaya dalam menghadapi QNB Leagus 2015, dimana salah satu narasumber di SBO TV yang diserang oknum Pemuda Pancasila adalah Persebaya dengan badan hukum PT Persebaya Indonesia.

Terdengar suara gelas yang pecah. Kemudian ada salah satu orang yang masuk dan menampar pipi petinggi Persebaya 1927, Saleh Mukadar. Saat itu Saleh Mukadar sedang berbicara dan kemudian terhenti omongannya.

Oknum-oknum tersebut meminta diskusi dibubarkan, seperti dilansir Berita Jatim. Berikut cuplikan kisruh yang terjadi.

https://www.youtube.com/watch?v=PyY-Tf104Ds&app=desktop

Persebaya saat ini mengalami dualisme. Kubu pertama, adalah Persebaya yang berbadan hukum PT MMIB yang disahkan oleh PSSI. Kubu kedua adalah PT Persebaya Indonesia. Warga Surabaya, khususnya "bonek" merasa bahwa PT Persebaya Indonesia yang berhak menyandang "Klub Persebaya". Sejak ISL 2014 dan kini bertajuk QNB League 2015, "bonek" melakukan boikot atas semua laga Persebaya yang berbadan hukum PT MMIB. Hasilnya nyata, bahwa setiap Persebaya dengan badan hukum PT MMIB berlaga, yang hadir sebagai penonton hanya berkisar 100-200 orang.

Komisi 10 bulan lalu mengesahkan Persebaya yang berbadan hukum PT MMIB sebagai Persebaya yang berhak berlaga dalam kompetisi, bersama 17 klub lainnya.

Pasca pemukulan di SBO TV, terhitung hingga 1.30 WIB (17 April 2015), ribuan bonek memadati Taman Bungkul dan menyerbu markas Pemuda Pancasila sebagai balasan.

Belum ada respon dari PSSI maupun anggota DPR dari dapil Jawa Timur 1 (Surabaa, Sidoarjo).