Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(DetikNews) Ditjen Pajak: Tawaran Google dalam Negosiasi Tak Masuk Akal

12/12/2018



Jakarta - Negosiasi antara Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan dengan Google Asia Pacific Pte Ltd berhenti. Artinya, pemeriksaan pajak Google kembali dilanjutkan.

Kepala Kantor Wilayah Pajak Khusus, M Haniv, menjelaskan proses negosiasi berhenti karena permintaan Google tak masuk akal.

"Nggak masuk akal yang mereka minta," ungkap M Haniv, Kepala Kantor Wilayah Pajak Khusus Ditjen Pajak di kantornya, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Haniv tidak menjelaskan secara rinci nominal tagihan pajak yang harus dibayarkan Google, maupun angka damai yang sempat disampaikan. Yang jelas, Google meminta angka tagihan yang lebih rendah.

"Jauh. Misalkan saya ungkapkan 10, dia masuk ke angka 2. Seperlimanya. Padahal angka itu sudah angka lebih kecil dalam setahun," jelasnya.

Pola negosiasi yang dilakukan oleh Google menurut Haniv seperti di pasar. Di mana ada tawar menawar pembayaran tagihan. "Saya settlement tuh maksudnya jangan sampai dibikin negosiasi kayak di pasar," tegas Haniv.

Penggunaan angka damai, kata Haniv sebenarnya tidak lazim dipergunakan dalam aktivitas pajak. Akan tetapi ini menjadi berbeda untuk kasus Google yang terhitung sebagai modus baru.

"Di pajak sebetulnya nggak biasa angka damai, namun dunia tren-nya begitu," tandasnya.