Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(DetikNews) Komisi I Protes Australia Suap ABK untuk Halau Migran ke Indonesia

12/12/2018



Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Sidiq memprotes keras sikap pemerintah Australia yang menyuap agar bisa menghentikan aliran perahu pengangkut migran dari Indonesia. Ia pun mengkritik Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang semestinya membuka ruang diplomasi untuk membahas persoalan ini.

"Dilakukan upaya ruang diplomasi untuk duduk bareng dan disepakati apa formulasinya. Seperti itu melakukan tindakan tidak terpuji yaitu PM Tony Abbott melakukan berbagai cara untuk halau pencari suaka dengan menyuap. Tapi, yang di suap nelayan," kata Mahfudz di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dia menyindir strategi Australia yang terkesan melecehkan masyarakat Indonesia. Dengan faktor kebutuhan ekonomi, kemudian menyuap adalah kebijakan tak terpuji.

"Mereka tahu persis bahwa nelayan kita punya kebutuhan ekonomi lalu menyuap. Tapi tindakan itu dilakukan pemerintah Australia kepada sipil Indonesia. Itu tindakan sangat tidak terpuji," sebut politisi PKS itu.

Lanjutnya, ia berharap agar pemerintah Australia tak memiliki dua sikap yang berlainan. Secara politik, Australia terbuka kepada pencari suaka namun di sisi lain, ada upaya menghalau masuknya perahu pengangkut migran.

"Kalau Australia ingin menutup pintu pencari suaka maka ubah kebijakan politik luar negeri kepada pencari suaka. Jangan sampai secara politik mereka terbuka kepada pencari suaka, namun sekarang dengan berbagai cara menghalau arus masuk manusia," sebutnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott tak membantah laporan yang menyebut ada kapal Angkatan Laut Australia yang membayar awak perahu pengangkut migran. Cara ini dilakukan agar migran yang menuju Australia kembali ke Indonesia.

"Kami telah menghentikan perdagangan (manusia) dan kami akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk memastikan itu tetap berhenti," ujarnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/6/2015).