Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(DetikNews) 'Sepakbola Tak Boleh Dinikmati Segelintir Kelompok dengan Dalih Hiburan Masyarakat'

12/12/2018



Jakarta - Menpora Imam Nahrawi setuju dengan sikap APPI soal meminta ketegasan akan nasib pemain. Ia juga mengatakan, kompetisi seharusnya juga memperhatikan nasib para pemain dan pelatih.

Seperti diberitakan sebelumnya, APPI meminta kepada semua klub dan pemain agar menolak adanya turnamen-turnamen lagi. Mereka dengan tegas meminta agar stakeholder (pemangku kepentingan) sepakbola nasional untuk memberikan kepastian, kapan kompetisi akan digelar.

Presiden APPI, Ponaryo Astaman, mengatakan bahwa sudah saatnya pemain mengambil sikap dengan menolak turnamen.

Permintaan APPI itu mendapatkan tangapan dari Imam. Dalam pernyataannya, ia juga mengatakan bahwa pergelaran kompetisi juga harus disertai transparansi dan jaminan bagi para pemain, pelatih, wasit, manajemen klub, dan suporter.

"Saya setuju dengan APPI, dan ke depan selain turnamen-turnamen juga harus ada kompetisi berkelanjutan yang dikelola secara profesional oleh operator-operator yang transparan dan memberi jaminan yang menyenangkan bagi pemain, pelatih, wasit, manajemen klub, suporter, dan masyarakat," ujar Imam, Jumat (15/1/2016).

"Ini juga yang pernah diminta pemerintah pada liga musim 2015 lalu. Sayang, operator dan federasi PSSI waktu itu memilih untuk menghentikan kompetisi/liga."

Imam berharap, kompetisi digelar dengan didahului persiapan yang matang. Tujuannya agar tidak ada lagi kerugian yang menimpa para pemain. Ia juga tidak setuju menggelar kompetisi hanya dengan alasan "agar masyarakat tidak kehilangan hiburan".

"Di situlah Pemerintah ingin semua yang terkait dengan hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat dalam liga wajib diselesaikan di depan agar tidak terjadi soal-soal kerugian di kemudian hari." 

"Sekali lagi, industri sepakbola nasional tidak boleh hanya dinikmati segelintir kelompok dengan mengorbankan pemain, pelatih, penonton, dan masyarakat dengan dalih hiburan masyarakat," kata Imam.