Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Gaya Reses Seorang Pengusaha Yang Jadi Politisi

12/12/2018



oleh Angki Trijaka

Tulisan ini adalah rangkuman saya, selama kami mengikuti perjalan kegiatan reses

Adisatrya Suryo Sulisto anggota Komisi 6 DPR RI FPDI-PERJUANGAN.

Tanggal 14 Desember 2014

Setibanya di stasion KA Purwokerto, saya dijemput oleh staf mas adi, yaitu mas Yusa dan Tri. Dari stasion KA, kami menuju posko center Adi Sulisto untuk berkoordinasi dan menyusun kegiatan selama masa reses beliau. Disana saya bertemu Mas Wisnu dan Ganjar (Team Koordinator dapil Mas Adi). Setelah berdiskusi dan menentukan tempat-tempat yang akan dikunjungi, kami membubarkan diri kembali ke hotel untuk beristirahat.

15 Desember 2014

Pengalaman awal #FollowDPR #FollowAdi

Jam 9.00 WIB, Mas Adi ditemani oleh staf nya bernama Endy, mendarat di bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Setibanya beliau turun, kami menyambutnya dengan hangat, kebetulan keluarga kami dan mas Adi, sudah cukup akrab, dikarnakan banyak terlibat di organisasi yang sama.

Kunjungan ke-1

Kunjungan pertama kami adalah silaturahmi kepada bapak Andre Rotri seorang relawan dan timses mas Adi selama kampanye pileg 2014. Beliau juga mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Cilacap dari PDIP. Namun, beliau belum berhasil menjadi anggota dewan. Di rumah pak Andre, kami menyantap sarapan pagi bersama dengan seluruh tim. Mas Adi menanyakan situasi politik di Cilacap. Setelah mendengar tentang situasi politik yang kondusif, mas Adi berpesan agar selalu menjaga hubungan silaturahmi yang baik dengan semua komponen agar tercipta komunikasi yang baik. Setelah itu kami berpamitan untuk melanjutkan kegiatan di tempat lain.

Kunjungan ke-2, Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Cilacap Jawa Tengah. (Kantor Kepala Desa)

Jam 11.00 WIB, kami tiba di lokasi kedua yaitu Desa Bumireja. Disana sudah ditunggu oleh ratusan masyrakat. Hadir dalam kegiatan tersebut tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Bumireja dan seluruh perangkat desa dari RT/RW, pengurus anak ranting PDIP dan juga satgas PDIP. Setelah sambutan dari bapak kepala desa, sambutan berikutnya diberikan oleh Adisatrya Suryo Sulisto sebagai anggota DPR-RI anggota komisi 6 dari F-PDI Perjuangan. Beliau dalam sambutanya menjelaskan TUPOKSI (Tugas, Pokok dan Fungsi) komisi 6 yaitu, Perdagangan, Investasi, Perindustrian, Koperasi UKM dan BUMN, Standarisasi Nasional. Lalu beliau juga menjelaskan tugas dewan yaitu ada 3: pengawasan, anggaran dan legislasi. Mas Adi juga menjelaskan apa saja yang sudah beliau lakukan selama periode 2009-2014 sebagai wakil rakyat periode pertama menjadi anggota DPR, beliau banyak fokus di bidang sektor UKM dan Koperasi.

Sesi berikutnya adalah diskusi / tanya jawab dengan warga desa bumireja, masyarakat berhak bertanya apa saja atau menyampaikan aspirasi nya kepada wakil rakyat mereka.

1. Kepala desa Bumireja memberikan masukan kepada Mas Adi selaku anggota DPR, perihal Kartu Indonesia sehat. Menurut kepala desa banyak warga yang seharusnya mendapatkan kartu tersebut malah tidak, sebaliknya warga yang tidak berhak malah mendapatkan. Saran Kepala Desa kepada mas Adi selaku anggota DPR, perangkat desa ingin dilibatkan dalam pendataan ulang. Karena menurut beliau yang mengetahui data riil di suatu desa yaitu Kepala Desa dan perangkat desa, bukan pemerintah pusat.

2. Program Kementrian Pusat supaya bisa diarahkan ke Desa Bumireja, terutama yang menyangkut Koperasi dan UKM, supaya masyarakat meningkat kesejahteraanya dan mempunyai daya beli yang tinggi.

3. Tempat Ibadah di daerah desa Bumireja tolong diperhatikan karena banyak kondisi tempat ibadah yang kurang layak dan warga minta direnovasi.

4. Banyaknya penganguran di desa Bumireja karna dampak kenaikan BBM. Masyarakat sekitar menginginkan adanya suatu program yang kongkrit untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

5. Fasilitas Pendidikan di desa Bumireja sangat minim, warga meminta agar pemerintah melalui anggota DPR RI Adi Sulisto, memperhatikan sarana dan fasilitas pendidikan di wilayah mereka.

6. Desa Bumireja salah satu potensi ekonominya adalah penghasil Gula merah, dalam hal ini warga ingin suatu wadah Koperasi di desa mereka, untuk menampung hasil produksi mereka.

7. Masyarakat meminta tetap Pilkada Langsung dan Fraksi PDI-Perjuangan agar selalu memperhatikan rakyat kecil.

Setelah mendengar keluhan, masukan dan pertayaan warga, giliran Mas Adi menjawab semua pertayaan masyarakat desa Bumireja. Beliau menjelaskan, sebagai anggota DPR RI mewakili dapil Jateng 8, kabupaten Banyumas dan Cilacap, sudah banyak program-program yang dilakukanya dengan tim, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya di desa Bumireja, salah satunya dengan pelatihan dari Kementrian Perindustrian dan juga beliau meminta segala bentuk program dan keinginan warga disampaikan kepada timnya yang ada di dapil atau posko center agar bisa difollow up kepadanya dan segera dirapatkan oleh mitra kerja di DPR terutama di Komisi 6. Perihal Pilkada langsung Fraksi PDI Perjuangan adalah partai yang konsisten dari awal mendukung Pilkada langsung. Dengan PERPPU PILKADA yang dikeluarkan, Mas Adi optimis sebagian fraksi di DPR RI akan mendukung PERPPU tersebut.

Setelah sesi tanya jawab selesai maka berakhir kegiatan bertemu masyarakat dan konstituen di desa Bumireja dilanjutkan ke tempat pertemuan ke 3.

Pertemuan ke-3, jam 15.10 di Desa Bandasari (rumah tokoh masyarakat)

Pertemuan kali ini dilanjutkan ke desa Bandasari, kegiatan yang sama dilakukan oleh Mas Adi bertemu masyarakat / konstituen. Dalam pertemuan kali ini beliau didampingi oleh anggota DPRD kabupaten Cilacap dari F-PDIP yaitu Tonny Osmon sekaligus bendahara Anak Ranting PDIP. Dalam pertemuan ini sama persis yang dilakukan di desa Bumireja, Mas Adi menjelaskan dalam sambutannya, TUPOKSI anggota DPR-RI komisi 6. Setelah sambutan selesai disampaikan beliau, saatnya warga menyampaikan aspirasi ke Mas Adi sebagai anggota DPR RI.

Pertayaan warga / aspirasi yang di lontarkan kepada Mas Adi.

1. Bagaimana Kelanjutan perihal program PNPM, karna dalam pagu anggaran sekarang sudah tersedia tapi programnya tidak ada, bagaimana realisasi program ini kedepannya.

2. Bagaimana mekanisme mendapatkan modal usaha. Kalau tidak bisa berupa modal langsung, warga mengharapkan pemberdayaan koperasi.

Setelah mendengar aspirasi dan masukan dari masyarakat, Mas Adi menjelaskan, bilamana warga menginginkan suatu bantuan modal dari pemerintah melalui koperasi, maka harus ada syarat dan mekanismenya supaya pemerintah menyalurkan bantuan kepada koperasi di desa tersebut. Salah satu syaratnya yaitu koperasi harus sudah berdiri minimal 2 tahun dan berakta notaris, baru pemerintah bisa memprosesnya. Mas Adi juga meminta masyarakat turut aktif mengawasi kebijakan pemerintah agar tidak disalahgunakan serta tepat sasaran. Setelah itu beliau membagikan nomer selularnya langsung kepada warga, agar komunikasi berjalan baik, sehingga beliau sebagai wakil rakyat cepat tanggap bila ada masukan dari masyarakat. Sesi pertemuan ini di tutup dengan doa oleh Kyai Ashlan selaku tuan rumah.

Ada yang menarik dalam pertemuan kali ini. Selama acara, di daerah tempat kami melakukan aktivitas diguyur hujan lebat dan petir yang menyambar keras. Tapi kejadian ini tidak menyulutkan semangat warga dan Mas Adi selaku anggota DPR RI dalam melakukan kegiatan resesnya. Sampai-sampai kami dan tim, menerjang banjir dan hujan untuk masuk kembali ke dalam mobil. Ditambah lagi, dalam perjalanan kami pulang ke hotel, di jalan mobil yang saya dan Mas Adi tumpangi bannya mengalami PECAH BAN. Sehingga kami harus menunggu di suatu warung kecil warga di tengah hujan lebat dan petir. Luar biasa sekali tantangan kali ini, tapi kita semua menjalankan dengan tulus dan ikhlas. Alhamdulillah, mobil kembali berjalan normal walau kondisi ban masih tidak normal karna bolong, tapi kita sampai dengan selamat di Hotel tanpa kurang satu apapun dan kami langsung istirahat untuk memulihkan tenaga untuk kegiatan esok hari.

Hari Selasa, 16 Desember 2014.

Jam 10.00 kegiatan ke-1

Setelah beristirahat kami melanjutkan kegiatan reses bersama Mas Adisatrya Suryo Sulisto. Jujur dalam kegiatan ini ada "miss", dikarnakan telat bangun. Jadi dalam kegiatan pertama ini saya pribadi tidak mengikuti beliau, tapi saya mengetahui kegiatannya. Sampai jam 11.15 kami bersilaturahmi dengan anggora DPRD Kabupaten Banyumas yaitu bapak Syamsudin dari Fraksi PDI-Perjuangan. Beliau juga selaku Ketua PAC PDIP Banyumas. Setelah berdiskusi banyak hal, kami dijamu makan siang oleh beliau di kediamannya.

Kegiatan ke-2, jam 14.15 di Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa tengah

Dalam pertemuan kali ini dengan masyarakat desa banjarsari Mas Adi Sulisto di dampinggi oleh Kepala desa, Camat Aji barang, Ketua PAC PDIP dan anggota DPRD Banyumas Bapak Syamsudin dari Fraksi PDIP.

Dalam sambutan yang diberikan oleh Mas Adi kepada masyarakat. Ia tetap menjelaskan TUPOKSI anggota dewan, sekaligus menjelaskan apa saja yang beliau sudah lakukan selama menjadi anggota DPR RI anggota komisi 6 dari F-PDIP. Setelah sambutan selesai, pihak tuan rumah mempersilahkan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau keluhanya kepada anggota DPR RI dan DPRD banyumas. Seperti yang saya ketahui desa Banjarsari mempunyai potensi ekonomi yaitu sebagai penghasil gula kelapa dan pembuat sangkar burung.

Aspirasi warga / keluhan masyarakat

1.Mengharapkan kondisi jalan desa mereka diperbaiki dan di aspal

2. Dana PPID (Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa) tolong diperhatikan dan segera bisa dialokasikan kepada desa banjarasi

3. Pak Camat ingin mendirikan koperasi dengan bantuan anggota DPR RI Mas Adi. Untuk apa? Agar masyarakat tidak menjual hasil produksi mereka kepada para tengkulak. Masyarakat desa Banjarsari masih banyak tergantung menjual hasil produksi kepada tengkulak, sehingga para pemilik capital/modal besar bisa memainkan harga pasar. Karena seperti yang kita ketahui, para tengkulak mencari profit setinggi-tingginya tapi membeli hasil produksi para warga dengan harga semurah-murahnya. Tentu ini akan membuat roda perekonomian masyrakat dan daya beli mereka rendah, sehingga masyarakat tidak bisa sejahtera dengan kerja keras mereka

4. Pengrajin Sangkar burung, ingin dibuatkan kios/sentra tempat penjualan khusus, agar mereka dapat memiliki daya saing terhadap daerah-daerah lain.

5. Masyarakat ingin dibuatkan/difasilitasi alat-alat pembuat sangkar burung

6. Masyarakat ingin dibuatkan sentra pasar penjualan hasil desa

7. Pekerja Posyandu ingin perhatikan nasibnya. Sekaligus perangkat RT/RW, ingin diperhatikan nasibnya.

Setelah mendengar masukan aspirasi masyarakat, maka Mas Adi menjawabnya satu persatu. Yang saya tangkap dari peryataan beliau adalah, beliau siap membantu dan memfasilitasi tapi Mas Adi meminta setiap warga berkordinasi dulu dengan Kepala Desa dan timnya di dapil untuk dilakukan pendataan, sehingga nantinya beliau bisa melakukan penganggaran budget dari pusat dan tepat sasaran. Masyarakat harus mengetahui semua bantuan dana/bansos harus dipertanggung jawabkan secara hukum. Setelah mendengar jawaban Mas Adi, maka Pak Syamsudin selaku anggota DPRD Kab Banyumas dari Fraksi PDIP, menambahkan bahwa beliau Insya Allah akan memberikan bantuan berupa perbaikan jalan di desa banjarsari. Setelah selesai penjelasan dari beliau, maka acara pertemuan dengan masyarakat banjarsari selesai ditutup dengan doa bersama dan menyayikan lagu Padamu Negeri.

Agenda ke-3, pertemuan dengan masyarakat di Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah. Jam 16.30

Kegiatan kali agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, yaitu tema acaranya yaitu Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai anggota MPR RI, karena harus kita ketahui bersama bahwa anggota DPR/MPR RI mempunyai alokasi dana khusus untuk perihal program "Sosialiasi 4 Pilar kebangsaan".

Kegiatan kali ini Mas Adisatrya Suryo Sulisto Anggota MPR RI dari F-PDIP di dampingi oleh Kepala Desa Wlahar, Anggota DPRD Banyumas F-PDIP dan narasumber lainnya.

Dalam sambutanya, Mas Adi sekaligus menjelaskan apa itu 4 Pilar kebangsaan. Ada banyak hal yang disampaikan oleh beliau tapi saya meringkas dari hasil pembicaraan beliau yaitu Suatu bangsa harus bisa berdikari yaitu berdiri di atas kaki sendiri, yang sering disampaikan oleh bapak Proklamator bangsa yaitu Presiden pertama Ir.Soekarno:

1. Berdaulat dalam bidang Politik

2. Berdikari dalam bidang Ekonomi

3. Berkepribadian dalam bidang Budaya

Pada era sekarang sering terjadinya disintergrasi suatu bangsa dikarenakan, bangsa tersebut gampang diintervensi oleh bangsa lain. Maka dari itu menurut pandangan saya, apa yang disampaikan Mas Adi agar masyarakat tetap memegang teguh 4 pilar kebangsaan yaitu

1. Pancasila

2. Undang-Undang Dasar 1945

3. Bhineka Tunggal Ika

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia / NKRI

4 Hal ini lah yang digagas kembali oleh Alm. Pak Taufik Kiemas sebagai mantan Ketua MPR RI, sekaligus Dewan Pertimbangan pusat DPP PDI Perjuangan. Bahwa bangsa Indonesia perlu mengingat kembali falsafah bernegara dan berkonstitusi yang benar. Saya ingat pidato Bung Karno dalam suatu acara beliau pernah mengatakan "Siapa yang melupakan Pancasila , maka mereka akan digilas oleh gerakan Revolusi" saya menangkap bahwa kata-kata Bung Karno "Digilas oleh Revolusi" banyak hal nya, revolusi ekonomi, revolusi politik dan revolusi mental yang diterapkan ke bangsa kita. Karena saat ini kita lihat bangsa kita sudah melupakan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia yang khas akan adat ketimuran dan semangat gotong royong. Inilah yang terjadi saat ini dan tagline Presiden Jokowi untuk mengangkat kembali semangat Revolusi Mental, harus dimulai dari diri kita sendiri dan memegang teguh Idelogi Pancasila. Karakter suatu bangsa akan dinilai dari Generasi mudanya, sangat ironi melihat pemuda kita sudah lupa apa itu "JAS MERAH" Bung Karno pernah mengatakan "jangan pernah kalian melupakan JAS MERAH". Jangan sekali-kali melupakan sejarah, faktanya masyarakat kita khususnya generasi muda, sudah lupa akan nilai-nilai bangsanya sendiri, mereka lebih hafal dengan sejarah dan budaya negara lain, benar meyedihkan bagi saya pribadi melihat kondisi generasi muda kita saat ini.

Maka dari itu Mas Adi juga mengingatkan sebagai warga negara dan anggota DPR/MPR RI, kita semua wajib terus mengamalkan ajaran Bung Karno terutama tentang " TRISAKTI" Bung Karno. Setelah menjelaskan sekaligus sosialisasi Pilar kebangsaan, acara selesai dengan pembacaan doa oleh anggota DPRD Banyumas.

Alhamdulillah semua rangkaian acara sudah dilalui dan berjalan lancar. Setelah itu kami kembali ke hotel, dan sekaligus kami berpamitan dengan semua staf mas Adi dan juga Mas Adi untuk kembali ke Jakarta.

Saya Pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf beliau dan team yang sangat ramah dalam berkordinasi. suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi, yang tidak bisa dibeli oleh uang.

Masukan atau saran untuk Mas Adisatrya Suryo Sulisto sebagai anggota DPR / MPR RI F-PDIP dapil Jateng 8, Kabupaten Banyumas dan Cilacap

1. Kami menangkap dalam setiap sambutan atau penjelasan kepada masyarakat, beliau sering memakai kata-kata yang High Konteks, mungkin ini sangat meyulitkan masyarakat khususnya di dapil beliau yang strata pendidikanya sangat rendah, mungkin hanya lulusan SD/SMP. Ini akan mengurangi makna substansi yang disampaikan oleh beliau kepada masyarakat, sehingga output yang diterima kuang maksimal

2. Diusahakan di setiap pertemuan / bertemu masyarakat, memakai bahasa daerah lokal tersebut, walau hanya kata basa basi yang ringan, tapi itu menunjukan beliau mewakili dapilnya yang kebetulan Jawa Tengah. Tidak perlu fasih atau panjang, hanya kata-kata simbolik / simbolis yang mewakili orang Jawa. ini agar menjalin ikatan batin antara wakil rakyat dan konstituenya. Dan membangun hubungan emosional batin yang dekat, karna representativ wakil rakyat juga mewakili daerah yang diwakilinya. Apalagi dalam Tata Tertib DPR, anggota yang mengajukan intrupsi dalam rapat paripurna dalam memperkenalkan diri wajib menyertakan / meyebutkan nama, nomor anggota dan Dapil daerah pemilihannya. itu jelas di atur dalam Tata Tertib DPR RI.

Opini saya terhadap Mas Adisatrya Suryo Sulisto,anggota DPR/MPR RI anggota komisi VI F-PDIP

Pertama background beliau yang sebagai pengusaha terjun ke politik, pasti banyak / sedikitnya mempengaruhi cara beliau dalam berpolitik, itu sangat terlihat dari gaya bicara beliau yang terstruktur dengan baik dan pola pikirnya yang selalu cepat / sistematis. Sebagai pebisnis pasti harus mengambil keputusan secara cepat, tepat dan cermat. Itulah yang beliau dalam berpolitik. Banyak hal menjadi perhatiannya, tapi Mas Adi fokus dalam bidang Koperasi dan UMKM, tanpa melupakan prioritas yang lainnya. Sebagai seorang politisi beliau adalah termasuk generasi muda yang smart dan mengayomi semua lapisan dengan tutur bahasanya yang santun, ramah kepada masyarakat, dan yang terpenting beliau mau mendengar aspirasi rakyat. Itu sudah menjadi suatu modal awal yang baik sebagai anggota DPR RI yang memang tugasnya membela kepentingan rakyat di atas segalanya. Perjalanan politik beliau masih lah panjang. Saya punya feeling, beliau akan menjadi seorang negarawan. Jangan hanya menjadi politisi ya mas, karna seorang negarawan pastilah politisi, tapi politisi belum tentu seorang negarawan. Banyak hal yang akan dicapai oleh beliau dalam perjalanan politiknya dan saya senang bisa menjadi seorang yang menjadi bagian di dalamnya. Karna mengikuti aktivitasnya sebagai wakil rakyat, saya belajar bahwa sesunguhnya, tugas sebagai wakil rakyat / anggota DPR-RI bukanlah tugas yang ringan, tapi berat, ini berlaku bagi anggota DPR RI yang menjalankan TUPOKSInya dengan benar.

Saya merasakan benar, gimana capek/beratnya menjalankan kampanye atau kegiatan reses ini, tapi karena dijalankan dengan ketulusan dan pengabdian kepada masyarakat rasa itu hilang semua. Melihat senyum dari masyarakat, ada wakil mereka yang mau mendengar keluh kesah / aspirasinya, mereka sangat bahagia, terasa seperti ada pengharapan dan beban yang lepas dari diri mereka. Sebagai pejabat publik apalagi dari Fraksi PDI Perjuangan, saya masih ingat pesan ketua umum PDI Perjuangan yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri, kepada seluruh kadernya, beliau mengatakan "Bahwa setiap pemimpin/pejabat publik dari PDI Perjuangan harus turun kebawah, menyapa masyarakat, bersalaman dengan rakyat. Pemimpin harus tahu rasanya tangan rakyatnya, seperti apa tangan rakyatnya. Rakyat juga ingin tahu apa rasanya tangan pemimpinnya." Saya menangkap kalau kita jadi pemimpin harus ingat dengan rakyatnya, kalau menjadi anggota DPR RI harus ingat dengan konstituennya yang sudah mempercayakan amanah kepadanya sebagai wakil. Jangan main-main dengan namanya tanggung jawab, karna menjadi anggota DPR RI bukanlah suatu pekerjaan, tapi PENGABDIAN.

Teruslah berjuang dan berbakti kepada bangsa negara yang kita cintai bersama. Mas Adi yakinlah rakyat mencintai Anda dan membela Anda, karna saya tahu komitmen, intergritas dan akseptabilitas Anda yang baik. Itu menjadi modal Anda dalam mencapai karir politik yang tinggi nantinya.

Terima kasih Mas Adisatrya Suryo Sulisto dan para stafnya, senang bisa bersama Anda semua.

BR

RM.Angki Trijaka. 
@angkitrijaka