Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Buntu Sikapi Posisi di KMP, Islah Golkar Masih Alot

12/12/2018



Pembicaraan islah di antara dua kubu kepengurusan Golkar, yaitu kubu kepengurusan hasil Musyawarah Nasional Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie dan kubu hasil Munas Jakarta dengan ketua Agung Laksono, diperkirakan masih berjalan lama. Hal ini disebabkan ada sejumlah hal yang sulit dicari titik temunya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Fadel Muhammad, Senin (12/1), menuturkan, titik temu yang paling sulit diperoleh terkait posisi Golkar di Koalisi Merah Putih.

Terkait hal itu, lanjut Fadel, munas gabungan atau munas rekonsiliasi menjadi jalan keluar. Ada dua skenario dalam munas gabungan ini. Pertama, hanya Aburizal dan Agung yang menjadi calon ketua umum di munas itu. Kedua, Aburizal dan Agung tidak mengikuti bursa pemilihan ketua umum dan kesempatan itu diberikan sepenuhnya kepada kader lainnya.

Namun, Ketua DPD Golkar versi Munas Jakarta Agun Gunandjar Sudarsa mengkhawatirkan netralitas dari penyelenggaraan munas rekonsiliasi.

”Kelemahan paling fatal di munas rekonsiliasi adalah terkait posisi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar. Ada kekhawatiran DPD masih pragmatis, jadi nanti ada perang tarif (antarcalon ketua umum Golkar),” kata Agun.

Menurut Agun, jika masalah netralitas ini belum dapat dipastikan, dia khawatir terhadap hasil munas rekonsiliasi.

Jangan buru-buru

Fungsionaris Golkar Hajriyanto Thohari mengingatkan siapa pun untuk tidak terburu-buru menyatakan sulit untuk menggelar munas rekonsiliasi. ”Jangan-jangan, kedua kubu tidak mau islah karena keduanya tidak sungguh-sungguh memikirkan masa depan dan nasib Golkar,” ujarnya.

”Kata kuncinya memang ada dua, yakni sepakat islah dan sepakat munas rekonsiliasi. Jika salah satu kubu atau apalagi kalau kedua kubu yang berseteru tidak menyetujuinya, sampai kapan pun tidak akan ada munas rekonsiliasi di Golkar,” ujar Hajriyanto.

Hajriyanto bersikeras, perlu ada munas rekonsiliasi agar pemilihan ketua umum baru jadi konstitusional. Pasalnya, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar menyatakan, ketua umum dipilih di munas.

Menurut Hajriyanto, dirinya mengantongi nama-nama kader Golkar yang masih bersikap netral. ”Selama ini, mereka tidak mau menyuarakan sikapnya karena tidak yakin kedua kubu itu benar-benar mau islah. Itu keyakinan mereka. Mereka pesimis, apatis, dan sinis; tapi dapat saja dimintai bantuan untuk Golkar,” katanya.

 

link profil wikidpr untuk Fadel Muhammad: http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef7c6

link profil wikidpr untuk Agun Gunandjar Sudarsa: http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef793