Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Infrastruktur Mulai Mei

12/12/2018



JAKARTA, KOMPAS—Pemerintah berjanji menggelontorkan dana berbagai proyek infrastruktur mulai Mei 2015. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan investasi badan usaha milik negara di bidang infrastruktur ditargetkan sedikitnya Rp 300 triliun. Pembangunan infrastruktur jadi tumpuan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (28/4), menyatakan, investasi menjadi krusial sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi 2015. Alasannya, ekspor sebagai salah satu komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi akan melambat seiring permintaan dari Tiongkok sebagai mitra dagang utama yang berkurang.

Harga komoditas juga akan rendah dalam jangka waktu yang lama. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga akan memberi sumbangan yang stabil terhadap pertumbuhan ekonomi sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, yakni 5 persen.

Artinya, jika pemerintah ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,7 persen pada 2015, investasi adalah pengungkitnya. ”Harapan kami, investasi bisa tumbuh di atas 8 persen, baik swasta maupun pemerintah,” kata Bambang. Dari pemerintah, investasi yang dimaksud adalah realisasi pembangunan infrastruktur. Alokasi dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 290 triliun. Ia berharap, serapannya sampai akhir tahun bisa 90-95 persen.

Bambang optimistis penyerapan anggaran infrastruktur bisa digenjot mulai Mei. Alasannya, lebih dari 91 persen daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) atas instansi yang berubah nomeklaturnya sudah tuntas. Dengan demikian, proyek sudah bisa dikerjakan. Peran swasta, baik BUMN maupun swasta murni, diharapkan juga tinggi.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, total investasi BUMN tahun 2015 ditargetkan sekitar Rp 300 triliun. Pada Januari sampai dengan April, sejumlah proyek senilai Rp 20 triliun telah dimulai. Pada Mei-Juni, sejumlah proyek juga akan dimulai. Total nilai investasinya mencapai Rp 100 triliun.

Beberapa proyek adalah pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi dan Jalan Tol Palembang-Indralaya di Sumatera. Selain itu, Pelabuhan Makassar, sejumlah pembangkit listrik tenaga uap, kabel laut untuk listrik Sumatera-Jawa, dan transmisi trans Sumatera. Untuk investasi swasta, Badan Koordinasi Penanaman Modal menargetkan realisasi investasi 2015 sebesar Rp 519,5 triliun. Realisasi investasi triwulan I-2015 mencapai Rp 124,6 triliun atau naik 16,9 persen dibanding triwulan I-2014.

Listrik dari Malaysia

Untuk menutup defisit listrik di Sumatera dan untuk mewujudkan interkoneksi energi di ASEAN, akan segera tersambung daya listrik hingga 600 megawatt dari Malaysia. Daya listrik itu merupakan bagian dari interkoneksi daya listrik dan energi Pekanbaru, Riau-Malaka, Malaysia, dan selanjutnya ke Thailand dan negara ASEAN lain.

Wakil Presiden M Jusuf Kalla, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Suhartono,seusai pertemuan Segitiga Emas-Indonesia, Malaysia, dan Thailand di Langkawi International Convention Centre, Langkawi, Malaysia, Selasa, mengatakan, jaringan interkoneksi daya listrik dan energi kini memasuki tahap finalisasi dari survei yang akan selesai pertengahan tahun ini. Jaringan listrik sejauh 358 kilometer melalui daratan dan lautan akan diawali dari Pekanbaru hingga Malaka dijadwalkan beroperasi Oktober 2020. Nilai investasi proyek itu 500 juta dollar AS. (LAS)