Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Megawati: PDIP Hadapi Tantangan Sebagai Partai Pemerintah

12/12/2018



Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan genap menginjak usia 42 tahun. Sebagai partai pemerintah, PDI-P menyiapkan diri menghadapi segala tantangan yang menyambut di depan.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam kata sambutannya pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-42 PDI-P di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (10/1). Megawati mengatakan, ujian terbesar bagi partai adalah saat partai berada dalam pemerintahan. Usia ke-42 menentukan perjalanan partai ke depan sebagai partai yang kini menentukan di lingkaran pemerintahan.

Sebagai partai ideologis, menurut Megawati, tantangan terbesar PDI-P adalah mewujudkan ideologi bekerja dalam kehidupan bernegara. Dengan demikian, sembari berpartai, PDI-P juga harus sekaligus bernegara.

”PDI-P siap menghadapi tantangan ke depan. Kami bertekad untuk hadir sebagai partai pelopor, partai yang menjadi suluh perjuangan rakyat,” katanya.

Untuk itu, dibutuhkan gotong-royong dan kerja keras oleh semua anggota untuk mencapai cita-cita dan menyambut tantangan tersebut. Konsolidasi partai pun menjadi tugas krusial partai ke depan.

Megawati mengingatkan, kemenangan pemilu 2014 lalu bukan kemenangan partai, namun kemenangan itu merupakan kemenangan rakyat. Kemenangan itu dapat diartikan sebagai niat rakyat menitipkan harapannya mewujudkankan Indoneisa yang hebat.

"Kemenangan ini jangan sampai membuat semua pihak mabok kepayangan," ujarnya.

Pada akhir sambutannya, Megawati meminta seluruh kader partai memberikan ketulusan jiwa dan semangat untuk negeri ini. "Dari situ dengan sendirinya kamu akan mendapatkan mandat penuh dari rakyat. Rakyatlah yang akan membelamu dan ingatlah mereka yang telah gtong royong membelamu," kata Megawati serasa terisak dan memekikkan kata merdeka.

Siti Zuhro dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (9/1), menuturkan, politik Indonesia yang kini terpolarisasi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) merupakan salah satu tantangan krusial bagi PDI-P.

Selain harus menjaga soliditas di internal partai, PDI-P juga perlu memastikan partai-partai politik yang tergabung dalam KIH tetap kompak, baik di lingkup pemerintahan maupun di parlemen. Dukungan yang solid dari partai-partai KIH terhadap kebijakan pemerintah menjadi kunci penting untuk memuluskan jalannya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam lima tahun ke depan.

Keadaan ini membuat PDI-P perlu mengubah kebiasaan dan perilaku sebagai partai oposisi menjadi partai yang tegas dan memimpin, baik di eksekutif maupun legislatif. Komunikasi, sinergi, dan koordinasi antara PDI-P dan partai-partai KIH harus terus dijaga.

Sebagai partai pemerintah, PDI-P juga perlu terus bersikap tenang dalam menghadapi kritik dan sorotan tajam. Kritik dan peringatan dari masyarakat ataupun kelompok masyarakat sipil jangan dianggap sebagai suara-suara yang antipati terhadap Jokowi, Megawati, atau PDI-P.

”Suara-suara itu tetap harus diperhitungkan sebab bagaimanapun juga, itu tetap suara rakyat,” ujar Ikrar Nusa Bhakti, yang juga dari LIPI.

Menurut Ikrar, tiga bulan masa awal pemerintahan Jokowi-JK belum memberi sinyal yang baik. Beberapa kebijakan dan keputusan pemerintah cenderung tidak pro rakyat. Sebut saja kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak serta keputusan Jokowi untuk memberi jabatan publik kepada sejumlah figur.

”Selama kampanye, Jokowi terus mendengungkan prinsip non-transaksional. Tetapi, pada kenyataannya, di awal masa pemerintahan, transaksi politik itu justru terasa kental. PDI-P sebagai partai pemerintah patut melihat hal ini sebagai lampu kuning,” kata Ikrar.

Keuangan partai

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui, tantangan yang menyambut partainya ke depan cukup berat.

PDI-P akan belajar dari pengalaman Partai Demokrat sebagai partai pemerintah pada periode lalu. ”Kader kami tidak boleh melakukan kesalahan seperti terjebak dalam persoalan korupsi,” kata Hasto.

PDI-P, lanjut Hasto, akan memulai upaya pencegahan korupsi dengan membangun sistem di internal partai. Sebagai contoh, keuangan partai akan dikelola dengan lebih transparan. ”Anggota diimbau untuk lebih aktif memberikan iuran, laporan keuangan partai dilakukan secara transparan,” tuturnya.

Pendidikan dasar bagi para kader melalui sekolah kader dan sekolah calon kepala daerah juga akan ditingkatkan.

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto menyatakan siap mengawal pemerintahan. Saat ini menjadi tugas partai mengamankan program pemerintah yang juga dipimpin kader PDIP Joko Widodo. Segala sumber daya kekuatan baik dari eksekutif maupun legislatif disatukan menjalankan target itu. "Kami gelar pertemuan berkala untuk mengamankan program partai," kata Hasto.

Tahun 2015m menurut Hasto adalah momentum bagi konsolidasi partai. Partai harus kuat dan solid dalam menghadapi tantangan ke depan. ”Oleh sebab itu, kaderisasi dan regenerasi di tubuh partai akan menjadi salah satu prioritas kami,” katanya.

Pesta rakyat

Perayaan HUT PDI-P berlangsung ramai dengan kehadiran sejumlah tokoh dan elite politik. Hadir pula Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, sejumlah menteri dari Kabinet Kerja, seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan kader-kader, elite, serta tokoh senior PDI-P.

Perayaan diadakan di lantai 2 gedung DPP PDI-P, diawali dengan rangkaian acara berupa tarian selamat datang, pemutaran video sejarah perjalanan partai, dan dibuka dengan pidato politik dari Megawati.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga melepas 420 balon gas berwarna merah dan putih sebagai simbol 42 tahun usia PDI-P.

Sejumlah acara yang terbuka bagi masyarakat luas juga disiapkan untuk merayakan hari jadi partai pemerintah yang selama 10 tahun terakhir ini mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah. Antara lain, pemotongan tumpeng, persembahan tari-tarian, paduan suara, santunan bagi anak yatim, serta panggung pesta rakyat dari pagi sampai malam.

Dalam momentum HUT, PDI-P juga meluncurkan kartu tanda anggota (KTA) partai bagi kader-kadernya serta menayangkan tampilan situs web PDI-P yang diperbarui.