Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Said Aqil Sirodj: PBNU Dukung Pemblokiran, Islam Tak Ajarkan Propaganda Teror

12/12/2018



Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memblokir situs-situs yang dinilai radikal. Jika dibiarkan, muatan yang menyerukan kekerasan, bahkan teror itu bisa mengancam bangsa dan Islam.

"Islam tak mengajarkan kekerasan dan teror. Islam itu santun, damai, dan berakhlak. Situs radikal itu berbahaya sekali. Kami akan bekerja sama dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) untuk menyelamatkan Islam dan negara," kata Said Aqil Siroj, dalam diskusi "Media Islam, Demokrasi, dan Gerakan Terorisme: Respons Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Pemblokiran Situs Radikal" di Jakarta, Jumat (10/4).

Hadir sebagai pembicara, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Masa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Henry Subiakto, dan Pemimpin Redaksi NU Online Syafi' Aliel'ha.

Henry Subiakto mengungkapkan, Kemkominfo memblokir situs-situs itu atas permintaan BNPT. Kementerian itu telah membentuk Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (FPSIBN) yang mencermati situs-situs bermuatan negatif.

Menurut Saud Usman, FPSIBN itu harus segera membuat kriteria situs bermuatan negatif, agar masyarakat dapat ikut mengawasi dan pemilik situs dapat mengikuti aturan. "Keberadaan situs radikal jangan dianggap sederhana. Jika tidak ditindak tegas, penyebaran paham radikal akan mengancam keutuhan bangsa. BNPT tidak menghambat Islam, tetapi memblokir situs negatif," katanya.

Normalisasi sekaligus diawasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika segera mengaktifkan kembali 12 situs dari total 19 situs yang diblokir karena dinilai bermuatan radikalisme agama. Namun, kedua belas situs tersebut akan tetap diawasi.

Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Cawidu, Kamis (9/4). Pemblokiran dibuka atas dasar rekomendasi tim panel terorisme, SARA, dan kebencian dalam Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (PSIBN).

Kominfo akan menghubungi penyedia jasa internet untuk membuka blokir. Situs yang sudah dinormalkan ialah Hidayatullah.com, Salam-online.com, Aqlislamiccenter.com, Kiblat.net, Gemaislam.com, Panjimas.com, Muslimdaily.net, Voa-islam.com, Dakwatuna.com, Annajah.com, Eramuslim.com, dan Arrahmah.com.

Terkait dengan tujuh situs lain yang masih diblokir, Ismail mengatakan, alamat kantor dan situs yang tidak jelas membuat Kominfo kesulitan menghubungi tujuh pemilik situs tersebut. "Mereka tetap diberi kesempatan untuk berkoordinasi dengan Kominfo," ujarnya.

Meski pemblokiran dibuka, kedua belas situs tetap diawasi Forum PSIBN. Rehabilitasi juga harus dilakukan oleh situs-situs yang telah dibuka tersebut. "Pengawasan dilakukan hingga kriteria mengenai radikalisme sempurna. Kriteria itu sedang diperdalam," ujar Agus Barnas selaku Wakil Ketua Forum PSIBN.

Pemimpin Redaksi Hidayatullah.com Mahladi tak keberatan atas syarat yang dianjurkan. Namun, dia berharap panel benar-benar meneliti konten yang dianggap radikal.

http://print.kompas.com/baca/2015/04/10/12-Situs-Radikal-Tetap-Diawasi