Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Kompas) Satria WY: Pemerintah Harus Tuntaskan Gas Tersisa

12/12/2018



Pemerintah diminta menuntaskan gas tersisa sepanjang 2014 sebanyak 23 kargo. Gas sebanyak itu menjadi alasan pemerintah menurunkan target produksi gas siap jual pada 2015 menjadi 1,177 juta barrel setara minyak per hari. Penurunan target itu tak sejalan dengan program konversi bahan bakar minyak ke gas.

”Di situlah pekerjaan pemerintah nanti pada 2015, yaitu bagaimana mereka menghabiskan uncommitted gas (gas tersisa) yang belum sampai terbeli sebanyak 23 kargo,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha, Jumat (30/1), di Jakarta.

Sebelumnya, dalam rapat kerja antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR mengenai asumsi makro dan pembiayaan dalam RAPBN Perubahan 2015, Kamis (29/1), di Jakarta, pemerintah mengusulkan target produksi gas siap jual (lifting) 1,177 juta barrel setara minyak per hari (BOEPD). Komisi VII meminta target lifting gas dinaikkan menjadi 1,221 juta BOEPD atau sama dengan realisasi pada 2014.

”Pada 2014 saja mereka bisa mencapai 1,221 juta BOEPD, lalu mengapa tahun ini diusulkan lebih rendah. Nanti mereka tidak mau bekerja keras untuk menaikkan lifting gas,” ujar Satya.

Anggota Komisi VII DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa, Agus Sulistiyono, menambahkan, dengan penurunan target lifting gas tahun ini seperti yang diusulkan pemerintah, hal itu tidak sejalan dengan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

”Bagaimana nasib program konversi bahan bakar minyak ke gas jika target lifting diturunkan. Target lifting tidak boleh turun dan pemerintah juga harus menggiatkan pembangunan infrastruktur gas di dalam negeri agar serapan gas tinggi,” ujar Agus.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, salah satu penyebab gas tersisa 23 kargo sepanjang 2014 adalah belum ada kesepakatan antara pemerintah dan pembeli mengenai harga.

Pemerintah menginginkan harga jual gas 10 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU), sedangkan pembeli menginginkan harga 8 dollar AS per MMBTU.

”Kami akan terus menegosiasi harga tersebut dengan para pembeli agar seluruh uncommitted gas pada 2014 bisa segera terjual. Itu akan menjadi pekerjaan rumah pada 2015 yang harus diselesaikan,” kata Amien.

Amien menambahkan, selain persoalan harga jual yang belum disepakati, masalah lainnya adalah infrastruktur di dalam negeri yang belum siap. Perusahaan pemerintah yang dinyatakan hendak membeli setelah gas tersedia belum dapat menyerap lantaran belum ada kesiapan infrastruktur.

Dalam rincian usulan RAPBN Perubahan 2015, Kementerian ESDM mengusulkan tambahan dana Rp 3,4 triliun. Dana tersebut untuk membangun kilang gas alam cair (LNG), pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan pipa penyalur, proyek percontohan alat konversi ke gas (conventer kit) bagi nelayan tradisional, dan pengadaan 2 juta tabung elpiji 3 kilogram.

Menurut rencana, usulan tersebut akan dibahas dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR pada Senin pekan depan. Penambahan anggaran dimaksudkan untuk mendukung program konversi BBM ke gas.