Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Harian Terbit) DPR Sesalkan Rencana Pemerintah Kembali Import Beras

12/12/2018



Jakarta, HanTer - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo, menyesalkan langkah pemerintah yang lagi-lagi kembali mengimport beras dari negara lain. Pasalnya, diketahui bahwa stok beras yang berasal dari bulog sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan negara hingga tahun kedepan.

"Lagi-lagi kita sesali Indonesia kembali membuka kran import beras yang sebelumnya sudah dilarang Jokowi untuk mengimpot dari luar," kata Firman kepada Harian Terbit, Minggu (10/5/2015).

Politisi Golkar itu pun menilai bahwa Indonesia adalah negara dengan kekayaan yang besar terutama masalah kedaulatan swasembada pangan. Terlebih, Indonesia pernah berswasembada pangan di era pemerintahan Soeharto, bahkan Indonesia pernah memberi bantuan negara-negara miskin yang memerlukan bantuan pangan atau beras.

"Melihat dari semua ini tentu ada yang salah? dan dimana letak kesalahan kita sehingga harus membuka kembali kran import dari luar negeri," terangnya.

Seperti diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) belum bisa memastikan kecukupan beras jelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, JK menyiapkan langkah praktis pengadaan dengan membuka keran impor.

"Peluang impor terbuka, kalau produksi nasional tak cukup. Artinya stok bulog kurang dari 1,5 juta sampai 2 juta," ujar JK di Istana Wapres, Jum'at (8/5/2015).

Wapres mengatakan kebijakan impor dipertimbangkan untuk menutup sebagian kebutuhan beras guna mengendalikan harga di pasaran. Pasalnya, kata JK, jika Perum Bulog terlalu banyak membeli beras hasil petani lokal dapat memicu lonjakan harga.

Namun, JK menuturkan kepastian impor baru akan diputuskan setelah melihat stok beras di Gudang Bulog pasca panen raya bulan ini.

"Jika memang cadangan nasional di bawah 2 juta, akan dipertimbangkan (impor)," katanya.

Banyak hal yang jadi dalih JK untuk membuka keran impor. Antara lain tingkat produksi panen raya yang dipengaruhi oleh cuaca dan kualitas benih.

 

(Luki)