Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

ISL 2015 - Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi 10 dengan PSSI, BOPI, PT.Liga Indonesia dan 6 Klub Sepak Bola Kategori D

12/12/2018



Pada 26 Maret 2015 Komisi 10 mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), PT.Liga Indonesia (LI) dan 6 klub sepak bola Kategori D terkait polemik penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL atau ‘Liga Super Indonesia’ atau ‘LSI’) di 2015.

RDPU ini ada kaitannya dengan penundaan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang semula dijadwalkan tanggal 20 Februari 2015 menjadi tanggal 4 April 2015. Keputusan penundaan tersebut dilakukan atas rekomendasi BOPI bahwa mayoritas klub peserta LSI belum melengkapi persyaratan administrasi.  PT.Liga Indonesia adalah penyelenggara dan operator kompetisi LSI.

RDPU dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 10, Ridwan Hisjam dari Jatim 5. Dalam sambutan pembukaannya, Ridwan menyatakan bahwa DPR ingin mendorong PSSI untuk segera kick-off ISL 2015. Bahwa Komisi 10 sudah menerima audiensi dengan 18 klub sepak bola yang akan mengikuti ISL 2015. Namun masih ada kendala untuk bergulirnya ISL 2015 dan Komisi 10 ingin membahas perkembangan persiapan kick-off ISL 2015.

Pemaparan Mitra

Berikut adalah pemaparan dari Ketua BOPI, Muhammad Noor Aman antara lain:

  • Visi dari BOPI adalah terwujudnya olahraga profesional di Indonesia.

  • Tugas BOPI adalah menetapkan standar, norma, prosedur dan pembinaan tiap olahraga agar dikelola secara profesional, termasuk sepak bola.

  • Kewenangan BOPI memberikan advokasi konsultasi dan bantuan hukum pada pelaku olahraga profesional.

  • BOPI memulai penyelidikan kelayakan profesionalisme pengelolaan liga sejak April 2014.

  • Pada 18 Februari 2015 BOPI meminta kelengkapan dokumen kepada LI terkait persiapan kick-off.

  • Dokumen-dokumen yang diverifikasi oleh BOPI adalah terkait: legalitas/manajemen, keuangan, atlet/pembina, pembinaan atlet usia muda dan kegiatan sosial (CSR).

  • Penentuan kick-off ISL 2015 tanggal 4 April 2015 itu bukan keputusan BOPI tapi itu permintaan LI.

  • Saat PSSI umumkan ISL 2015 dijalankan 4 April 2015 ada banyak kejanggalan karena banyak standar verifikasi yang belum dipenuhi.

  • Contohnya klub Persebaya masuk Kategori C dengan catatan keras karena legalitasnya, namun tetap direkomendasikan oleh PSSI.

  • Klub Arema Indonesia, Gresik United, Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya, Persela Lamongan dan Perseru Serui (Kategori D) BOPI belum rekomendasikan karena masalah pajak.

  • BOPI punya wewenang beri sanksi organisasi jika ada yang melanggar kode etik ke-olahragaan.

  • LI meminta kepastian 18 klub ikut kick-off pada tanggal 4 April 2015 ini. BOPI verifikasi lebih tegas hanya ada 5 yang kategori A (di-rekomendasikan langsung) dan 6 yang kategori terburuk (Kategori D). BOPI setuju hanya untuk klub-klub yang lolos verifikasi (12 klub).

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, yaitu antara lain:

  • Kick-off ISL 2015 yang dijadwalkan 20 Februari 2015 batal karena BOPI tidak mengeluarkan rekomendasi.

  • Karena BOPI tidak beri rekomendasi PSSI mengundur ISL 2015 ke tanggal 4 April 2015.

  • Penundaan ini menyebabkan kerugian sangat besar bagi setiap klub peserta ISL 2015 dan program hancur karena penundaan kick-off. Tanpa turnamen atlet tidak bisa terbina.

  • Mendesak kick-off ISL 2015 tanggal 4 April 2015 ini harus berjalan. LI sudah menyiapkan kick-off dilaksanakan di 4 tempat yaitu Papua, Palembang, Malang dan Bandung. Akan ada 4 pertandingan live yang bisa disaksikan seluruh masyarakat.

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Presiden Direktur PT.Liga Indonesia, Joko Driyono, antara lain:

  • LI tidak pernah merasa mengabaikan persyaratan yang diajukan BOPI. Prinsip LI adalah mengupayakan pertumbuhan sepak bola di negeri ini.

  • LI datang bersama 5 dari 6 klub yang mendapat catatan di kategori terburuk dari BOPI (Kategori D). Mereka siap buktikan sudah penuhi syarat. Wakil-wakil dari klub tersebut adalah Rudi Widodo dari Arema Indonesia, Irawan dari Mitra Kukar, Sulistyo dari Pelita Bandung Raya, Syarif dari Persela Lamongan dan Roberth Rouw dari Perseru Serui.

  • Menurut LI 6 klub di Kategori D sudah sungguh-sungguh berupaya memenuhi syarat dari BOPI.

Pemantauan Rapat

Berikut adalah respon-respon dari Anggota terhadap pemaparan dari BOPI, PSSI dan LI:

Fraksi Golkar: Oleh Kahar Muzakir dari Sumsel 1. Menurut Kahar persoalan di forum ini masih tidak jelas. Kahar minta klarifikasi apakah BOPI di gaji atau tidak. Kahar heran mengapa BOPI dapat mengatur badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) padahal menurut Kahar BOPI itu menjabat hanya dengan Surat Keputusan (SK) Menteri. Kahar menilai seharusnya SK Menteri tidak berhak mengatur norma. Norma hanya diatur di undang-undang. Menurut Kahar BOPI dibubarkan saja.  Kahar juga ingin verifikasi dengan Direktorat Jenderal Pajak kapan BOPI dikasih wewenang mengurus pajak. Menurut Kahar biasanya bikin badan itu ingin kuasa. Kahar saran kepada LI untuk laksanakan saja kick-off tanggal 4 April 2015 ini. Kahar akan ikut tanggung jawab.

Zulfadhli dari Kalbar.  Zulfadhli menilai BOPI hanya mempermasalahkan olahraga sepak bola saja dan tidak cabang olahraga lain. Zulfadhli setuju dengan Kahar Muzakir dari Sumsel 1 bahwa BOPI hanya menambah kegaduhan di negeri ini dan sebaiknya dibubarkan saja. Zulfadhli menilai verifikasi yang dilakukan BOPI luar biasa ngejelimet-nya. Zulfadhli mengingatkan bahwa tugas Pemerintah adalah membina bukan mematikan ISL 2015. Zulfadhli saran klub-klub berhak menuntut jika dipersulit BOPI.

Fraksi Gerindra: Oleh A.R Sutan Adil Hendra dari Jambi. Sutan Adil berharap sepak bola tidak di-politisasi lagi. Sutan Adil ingin agar ISL 2015 bisa dilaksanakan tanggal 4 April 2015 dan tidak tertunda lagi. Sutan Adil yakin siklus ekonomi akan membaik jika kick-off dilaksanakan seharian pada 4 April 2015 terutama jika pertandingan ditayangkan live di Papua, Palembang, Malang dan Bandung. Sutan Adil berharap ISL menjadi kebanggaan Indonesia.

Moreno Soeprapto dari Jatim 5.  Moreno fokus kepada dampak penundaan ISL 2015 terhadap atlet. Morena menekankan pentingnya pertandingan untuk atlet memacu prestasinya. Moreno saran kick-off ISL 2015 tetap dilaksanakan tanggal 4 April 2015. Moreno saran kepada BOPI untuk tidak menggugurkan klub-klub yang mempunyai administratif yang tidak bagus namun poin mereka dikurangi di akhir masa liga.

Fraksi Demokrat: Oleh Jefirstson R.Riwu Kore dari NTT 2. Jefirstson menyatakan kehadirannya disini membawa niat baik untuk bersama-sama memperbaiki persepakbolaan Indonesia.  Jefirstson menilai dasar dari persoalan adalah klub-klub belum membayar pajak. Menurut Jefirstson lembaga profesional tidak bisa melihat persoalan secara kaku apalagi ini sepak bola dan ingin cepat kick-off tanggal 4 April 2015 ini. Perlu kebesaran hati untuk penyelesaian masalah ini. Jefirstson saran kepada BOPI untuk tidak melarang klub yang tidak bayar pajaknya dan menerima laporan keuangan saja sebagai tanda itikad baik dari klub-klub sepak bola. Jefirstson juga saran kepada klub-klub agar segera membuat laporan sebagai tanda itikad baik dan berusahan untuk penuhi syarat-syarat dari BOPI. Jefirstson tidak ingin ISL 2015 berjalan tapi klub-klub malah bangkrut seperti klub sepak bola Parma di Italia.

Rinto Subekti dari Jateng 4. Rinto berharap ada kesepakatan antara BOPI, PSSI dan LI agar bisa kick-off tanggal 4 April 2015. Rinto sudah rindu dengan sepak bola. Menurut Rinto jika ada klub tidak bisa bayar pemain sebaiknya digugurkan saja.

Teuku Riefky Harsya dari Aceh 1 dan sebagai Ketua Komisi 10. Menurut Riefky klub sepak bola manapun, bukan hanya ke-6 klub Kategori D saja, jika gagal bayar gaji dan pajak dikeluarkan dari ISL pada putaran ke-2.

Fraksi Nasdem: Oleh T. Taufiqulhadi dari Jatim 4. Taufiqulhadi menilai PSSI masih bermasalah. Klub-klub sepak bola di Indonesia dikenal di Malaysia dan luar negeri sering tidak membayar gaji pemainnya. Menurut Taufiqulhadi kebijakan yang dilakukan BOPI memberikan gambaran betapa carut marutnya PSSI. Taufiqulhadi setuju kick-off ISL 2015 tanggal 4 April 2015 tapi LI harus penuhi ketentuan Republik Indonesia. Klub-klub harus penuhi syarat legalitasnya, tidak bisa asal jalan saja tanpa bayar pajak.

Fraksi Hanura: Oleh Dadang Rusdiana dari Jabar 2.  Menurut Dadang publik hari ini ingin segera menyaksikan ISL digelar. Menurut Dadang kick-off harus dilaksanakan tanggal 4 April 2015. Dadang saran 6 klub di Kategori D boleh ikut putaran pertama namun bila belum memenuhi persyaratan baru dikeluarkan dari ISL 2015.

Respon Mitra

Berikut adalah respon dari BOPI menanggapi input dan pertanyaan dari Anggota Komisi 10:

  • BOPI bukan penghancur pengembangan olahraga profesional Indonesia

  • BOPI hanya melaksanakan aturan yang ada. Itupun setelah konsultasi dan intensif berhubungan dengan pihak LI.

  • Mengenai tugas BOPI menetapkan norma, prosedur, standar dan kriteria, BOPI tidak mengada-ada. Norma-norma tersebut sudah ada di FIFA, AFC dan PSSI. BOPI tidak membuat standar norma-norma tersebut.

  • Contohnya adalah lisensi pemain asing. Tugas BOPI adalah memastikan agar klub-klub benar dinilai layak menggaji dan memberi sanksi untuk yang tidak memberikan gaji kepada atletnya. BOPI melaporkan bahwa banyak pemain ISL musim lalu lapor ke FIFA karena gajinya tidak dibayar berbulan-bulan.

  • Dasar hukum BOPI kuat (Surat Keputusan Menteri). BOPI sah dan memiliki dasar hukum.

  • Kepada Zulfadhli - jika ingin membubarkan BOPI silahkan saja melalui prosedur yang ada.

Berikut respon dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, antara lain:

  • Kami paham klub-klub hutang gaji tapi hutangnya akan lebih besar lagi jika ISL 2015 ditunda lagi.

  • Semua pemain dan pelatih yang hidup dari sepak bola mengkhawatirkan penundaan kick-off.

  • Semoga the-show-must-go-on pada 4 April 2015 ini

Berikut respon dari Presiden Direktur PT.Liga Indonesia, Joko Driyono, antara lain:

  • Klub-klub berhutang kepada pemain adalah sebuah fakta yang tidak bisa dihindari sejak Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak lagi memberi anggaran kepada klub.

  • Di tahun 2012 terjadi dualisme organisasi sepakbola (PSSI) di Indonesia yang menyebabkan klub-klub menderita.

  • Saat unifikasi di 2014, LI mendapat kontrak jangka panjang (long term contract) selama 10 tahun.

  • Bahwa klub-klub sepakbola adalah pemilik saham dari LI. Jika LI dianggap tidak kompeten besok dia akan dipecat oleh pemegang saham.

  • LI mengusulkan solusi yaitu 6 klub Kategori D diperbolehkan ikut ISL 2015. Namun jika gagal bayar gaji di putaran ke-2 dikeluarkan.

Kesimpulan Rapat

RDPU menghasilkan kesimpulan yaitu akan diadakan pertemuan tanggal 28 Maret 2015 antara BOPI, PSSI, semua klub peserta ISL 2015 dan sponsor ISL.

Untuk membaca rangkaian livetweet RDPU yang membahas persiapan kompetisi Liga Super Indonesia (‘Indonesia Super League’ atau ‘ISL’) 2015, kunjungi http://bit.ly/kom10PSSIBOPIPTLigaIndonesia.


wikidpr/sith