Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Jawa Pos): Raja Judi Dipuji, Imam Masjid Disomasi, Adian: Fadli Zon Memang Aneh

12/12/2018



Anggota Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyesalkan sikap para pimpinan DPR yang sepertinya kurang menerima kritik terbuka, yang dilayangkan Shamsi Ali, seorang imam masjid di New York, terkait pertemuan dengan Donald Trump.

Adian menilai, perbedaan Donald Trump dengan Shamsi Ali seperti bumi dan langit, hitam dan putih, kotor dan bersih. Sebuah kontradiksi abadi antara kejahatan versus kebaikan yang sudah ada sejak umat manusia ada.

"Karena itu, ‎menyedihkan bagi saya ketika kritik terbuka yang dilontarkan Shamsi Ali atas kehadiran, senyum dan puja puji Setya Novanto dan Fadli Zon saat bertemu Donald Trump, harus membuat Shamsi Ali mendapat ancaman somasi," ujar Adian, Minggu (6/9).

Shamsi kata Adian, bukan politikus. Ia seorang ‎ustaz muda yang berhasil mengislamkan banyak orang Amerika. Mengajak orang Amerika meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur. ‎Karena itu Shamsi berbicara bukan untuk kursi, tapi karena agama mewajibkan ia berbicara benar tanpa harap imbalan. 

"Apa salah Shamsi Ali? Apa karena mengecam ketua dan wakil ketua DPR hadir di kampanye seorang yang selama ini identik dengan Raja Judi. Jadi kesalahan Shamsi Ali hanya satu, berkata benar," ujarnya. 

Menurut Adian, Shamsi seharusnya disomasi ketika ia menyiapkan wanita penghibur, jual minuman keras atau jadi manajer sexy dancer. Bukan justru ketika melakukan hal yang benar. Karena itu ketika Shamsi berbicara melawan sikap "menghamba" ketua dan wakil ketua DPR pada Raja Judi, maka Shamsi Ali harus dibela.

"Saya selalu bingung oleh sikap Fadli Zon. Dulu ia bilang anti PKI tapi ia bawa mawar merah ke kubur Karl Marx. Ia menebar senyum puja dan puji pada raja judi, tapi Imam Masjid mau disomasi. Fadli memang aneh, antara kata dan perbuatannya tak pernah sama," ujar Adian.