Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas) Aburizal Upayakan Islah

12/12/2018



Pada Selasa (9/12) malam digelar pertemuan yang dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Fadel Muhammad, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Bali Akbar Tandjung, dan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, serta pengurus lain.

”Kemarin malam, kami bicarakan. Kami minta Pak Akbar agar dapat berkomunikasi dengan kubu seberang (hasil Munas Ancol). Islah adalah jalan keluar terbaik,” kata Fadel, Kamis, di Jakarta.

Fadel mengatakan, Akbar adalah orang yang tepat sebagai juru runding. Selain statusnya sebagai politisi senior yang memegang posisi Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar juga memiliki kedekatan dengan Agung Laksono yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol.

”Pak Agung pernah lama bekerja dengan Pak Akbar. Dia menjadi Ketua DPR (periode 2004-2009) juga berkat Pak Akbar,” ungkap Fadel.

Kendati demikian, kedua kubu belum bertemu untuk berembuk bersama mencari jalan keluar. ”Komprominya nanti seperti apa, itu yang akan kami cari tahu. Bisa diupayakan demi kepentingan partai menghadapi pemilu mendatang,” tutur Fadel.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua kubu perlu melakukan kompromi yang mengembalikan posisi partai ke titik nol. ”Mulai dari awal. Tiadakan Munas Bali dan Ancol. Buat munas ketiga yang dilakukan secara bersama-sama,” kata Burhanuddin.

Kalau islah tidak dapat dicapai, perolehan suara Golkar di pemilu berikutnya dikhawatirkan akan turun drastis. ”Sekarang saja perolehan kursi Partai Golkar terus menurun. Konflik seperti ini tidak memberi keuntungan apa-apa, hanya akan menjatuhkan partai,” katanya.

Terus melaju

Di sisi lain, pengurus Partai Golkar versi Munas Ancol terus melaju. Sekretariat Jenderal DPR diminta memfasilitasi kepengurusan Partai Golkar hasil munas di Ancol. Pengurus DPP Golkar hasil Munas Ancol memang telah menetapkan kepengurusan baru di Fraksi Golkar.

”Kami segera melayangkan surat dan berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal DPR,” kata Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Ancol Ace Hasan Syadzily, Kamis. ”Secara hukum, Setjen DPR atau MPR juga harus memfasilitasi fraksi kami,” ujarnya.

DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol memang telah menetapkan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR. Sementara Agun Gunandjar Sudarsa ditetapkan sebagai Ketua Fraksi Golkar di MPR.

”Kalau terjadi dualisme kepemimpinan di fraksi, seharusnya pihak Ade Komaruddin (Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali) jangan mengambil langkah-langkah apa pun sebelum ada keputusan Kementerian Hukum dan HAM ataupun pengadilan,” tutur Ace.

Menurut dia, Golkar hasil Munas Ancol akan terlebih dahulu mendekati para anggota Fraksi Golkar agar mereka mengikuti kebijakan Partai Golkar sebagaimana keputusan Munas Ancol.

”Keberadaan saya sebagai ketua fraksi tidak akan mempersoalkan keanggotaan fraksi dan tidak lalu membangun kekuatan dengan jumlah anggota yang mendukung. Ini masalah soliditas. Jadi, saya tidak akan membelah-belah dan memisahkan kedua kubu karena sesungguhnya kami itu satu,” kata Agun.