Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas) Ical Akan Jelaskan ke Semua DPD Golkar Terkait Dukungan Perppu Pilkada

12/12/2018



Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX Bali, Aburizal Bakrie, akan menjelaskan kepada Dewan Pimpinan Daerah I dan II peserta munas soal perubahan sikap terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada.

Sebelumnya, dalam munas itu, sesuai dengan keinginan peserta munas, Aburizal menginstruksikan kepada Fraksi Golkar untuk menolak Perppu Pilkada. (Baca: Aburizal: Tolak Perppu Pilkada!)

Namun, belakangan Aburizal berubah sikap dengan mendukung Perppu Pilkada. (Baca: Unggah Foto Kesepakatan Bersama Enam Partai, Aburizal Kini Dukung Perppu Pilkada)

"Nanti Pak Aburizal akan menjelaskan kepada mereka," kata politisi Partai Golkar, Misbakhun, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Misbakhun memandang positif perubahan sikap Aburizal itu. Menurut dia, awalnya Aburizal menolak Perppu Pilkada karena berusaha mendengarkan aspirasi para peserta munas. Namun, dinamika politik belakangan, kata dia, berkata lain.

Partai Demokrat ingin agar kesepakatan yang dibuat bersama semua partai Koalisi Merah Putih tentang dukungan terhadap perppu tetap dipatuhi. Masyarakat juga masih menginginkan pilkada tetap dilakukan secara langsung.

"Ini respons positif dari Ketua Umum Partai Golkar. Beliau melihat kondisi kekinian," ujarnya.

Dalam akun Twitter-nya, @aburizalbakrie, Selasa (9/12/2014) malam, Aburizal menjelaskan kronologi mengenai alasan Partai Golkar versi Munas Bali yang berubah sikap mendukung Perppu Pilkada.

Aburizal mengatakan, usulan untuk menolak perppu datang dari 547 pemilik hak suara di Munas Bali dan 1.300 peninjau. Pilkada melalui DPRD juga, kata Aburizal, sesuai dengan idealisme Golkar dan KMP yang memperjuangkan prinsip Pancasila.

Namun, lanjut dia, Partai Golkar melihat ada desakan luas dari masyarakat yang menginginkan pilkada langsung. Desakan masyarakat dan kesepakatan bersama itulah yang menjadi alasan Partai Golkar mengubah sikapnya terkait Perppu Pilkada.