Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas) Koalisi Politik Makin Cair

12/12/2018



JAKARTA, KOMPAS — Setelah enam bulan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla, hubungan partai-partai politik anggota Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat semakin cair. Hal itu setidaknya terlihat dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional dan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional 2015-2020, Rabu (6/5), di Jakarta.

Selain Presiden Joko Widodo, hadir dalam acara itu pimpinan parpol, baik dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP). Ini merupakan kali pertama hampir semua pucuk pimpinan parpol berkumpul setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2014 di kompleks Parlemen, Jakarta. 

Pimpinan parpol duduk berbaur tanpa melihat kelompok koalisi yang diikuti. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto duduk di kursi paling kanan, diikuti Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie di sebelah kirinya.

Di samping kiri Aburizal, duduk berjejer Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Anis Matta (Presiden PKS), Wiranto (Ketua Umum Partai Hanura), Djan Faridz (Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta), Patrice Rio Capella (Sekretaris Jenderal Partai Nasdem), Syarief Hasan (Ketua Harian Partai Demokrat), dan Sutiyoso (Ketua Umum PKPI).

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga hadir. Ini juga merupakan kali pertama bagi Megawati menghadiri acara parpol anggota KMP.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, juga hadir. Hadir pula Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua DPD Irman Gusman.

Namun, pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy dan pimpinan Golkar hasil Munas Jakarta yang diketuai Agung Laksono tak terlihat di acara ini karena tak diundang.

Hentikan kegaduhan

Presiden Joko Widodo duduk diapit Ketua Majelis Penasihat Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Pelantikan pengurus dan pembukaan Rakernas PAN menjadi acara pertama parpol KMP yang dihadiri Jokowi. Padahal, rakernas bukan forum tertinggi parpol. Posisi rakernas satu tingkat di bawah kongres. 

Dalam acara itu, Jokowi diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Sebelum berpidato, Jokowi menyalami serta memberi hormat kepada Prabowo, Aburizal, Muhaimin, dan Anis.

Jokowi mengatakan sengaja menghampiri pimpinan parpol anggota KMP karena merasa bahagia. "Karena semua pimpinan KMP dan KIH hadir bersama. Ini yang namanya kebersamaan, kerukunan, dan persatuan," ujarnya.

Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan pentingnya stabilitas politik dan keamanan bagi sebuah bangsa. Tanpa itu, Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan negara lain.

Jokowi juga menyampaikan pentingnya konsolidasi demokrasi. Pertarungan politik hanya berlaku di pemilu atau pilkada.

Zulkifli mengatakan, kehadiran para tokoh menunjukkan silaturahim tetap dikedepankan. Perbedaan pilihan politik tidak menjadi hambatan para elite bangsa untuk bersilaturahim. "Cukup sudah kegaduhan dipertontonkan kepada rakyat karena itu tidak ada keuntungannya untuk rakyat," katanya.

Soetrisno juga mengatakan, kehadiran Presiden dan petinggi parpol dalam acara partainya diharapkan bisa mencairkan kebekuan antara parpol pendukung pemerintah dan parpol non-pemerintah. Hal yang penting adalah bisa menunjukkan kepada rakyat bahwa semua elite bangsa bisa rukun dan damai.

Namun, Soetrisno juga menegaskan, kehadiran Jokowi dan petinggi parpol KIH bukan berarti PAN mulai merapat ke KIH. "Tak ada kaitannya (merapat ke KIH). Sejak awal, kami berkomitmen mendukung pemerintahan JKW-JK sampai lima tahun ke depan," katanya di acara yang dihadiri sekitar 2.000 kader PAN itu.(NTA)