Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas) Pertalite dan Pembubaran Petral: Audit Pengadaan Minyak Mentah

12/12/2018



Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri menyarankan agar dilakukan audit forensik terhadap seluruh proses pengadaan bahan bakar minyak dan minyak mentah. Selama ini, pengadaan tersebut dilakukan oleh Pertamina Energy Services.

Perusahaan ini merupakan anak usaha Pertamina Energy Trading Ltd atau Petral. Audit tersebut penting menyusul rencana pembubaran Petral oleh PT Pertamina (Persero).

Faisal mengatakan, pihaknya pernah merekomendasikan audit forensik tersebut kepada pemerintah beberapa waktu lalu. Ia menduga ada ketidakefisienan dalam hal pengadaan bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah selama ini. Hanya saja, katanya, timnya belum melihat rekomendasi tersebut dilaksanakan.

"Tim kami menduga ada proses pengadaan BBM dan minyak mentah yang tak lazim. Misalnya, biasanya pembelian BBM dan minyak mentah kontraknya paling lama adalah tiga bulan. Namun, saat ramai dibicarakan pengambilalihan pengadaan oleh Integrated Supply Chain (ISC), kontraknya diubah menjadi enam bulan. Itu yang perlu diaudit," kata Faisal, Kamis (23/4), di Jakarta.

"Supaya tak ada lagi mafia-mafia baru yang bermunculan di dunia migas. Hasil audit itu nanti bisa menjadi pembelajaran penting bagi kita," ucap Faisal.

Mengenai pengambilalihan tender pengadaan BBM dan minyak mentah oleh ISC, sebuah divisi usaha Pertamina, menurut Faisal, langkah itu sudah tepat. Artinya, Pertamina Energy Services (PES) murni menjadi sebuah perusahaan perdagangan migas.

"Hanya saja, tetap diperlukan akuntabilitas dan penegakan transparansi di tubuh ISC," ucap Faisal.

Faisal sekaligus berharap PES tumbuh menjadi perusahaan dagang yang besar. Jika sebelumnya hanya sekadar menjadi agen pembelian, PES harus punya kemampuan fasilitas penyimpanan, pencampuran, dan lincah dalam hal jual beli.

Secara terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro tidak menjawab langsung saat ditanya kelanjutan rekomendasi untuk dilakukan audit forensik seperti yang diusulkan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.

Menurut Wianda, seluruh pengadaan BBM dan minyak mentah kini sudah berada di tangan ISC. Harapannya adalah timbul efisiensi dari pemasok yang lebih beragam sehingga tercipta harga dan produk yang lebih kompetitif.

"PES telah berubah fungsi dari pengadaan untuk Pertamina menjadi perusahaan dagang yang harus mampu mencari pasar di luar Pertamina," kata Wianda.

Berdayagunakan ISC

Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan, Pertamina sebaiknya memberdayakan secara optimal peran ISC. Tak hanya berperan dalam hal pengadaan BBM dan minyak mentah, ISC bisa dioptimalkan sekaligus sebagai perusahaan trading migas.

"Tidak perlu lagi perusahaan trading yang menjadi perpanjangan tangan Pertamina. Cukup semua dilakukan ISC agar lebih efisien," kata Satya.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mengatakan, seharusnya harga Pertalite yang akan diluncurkan awal Mei lebih murah dibanding Premium. "Apabila harga Pertalite lebih mahal, harus dicurigai adanya permainan," katanya.

 

http://print.kompas.com/baca/2015/04/24/Audit-Pengadaan-Minyak-Mentah