Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Kompas.com) Pelonggaran Ekspor Mineral Dinilai Tak Signifikan Kurangi Defisit Neraca

12/12/2018



JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pemerintah untuk melakukan relaksasi ekspor mineral pertambangan dinilai tidak akan membantu menekan defisit neraca transaksi berjalan. Di samping harga pasar dunia masih rendah, ekonomi negeri tirai bambu China juga masih alami perlambatan.

“Dampak pelonggaran ekspor minerba tidak kuat, karena ekonomi China masih melambat,” kata Eric Alexander Sugandi, Ekonom Senior Standard Chartered di sela-sela seminar bertajuk ‘Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa’, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Eric mengatakan, hal tersebut disebabkan harga komoditas pertambangan yang tengah jatuh. Sebanyak 41 persen ekspor RI berupa komoditas, termasuk crude palm oil (CPO) di dalamnya. Selain itu, perlambatan ekonomi China juga menjadi faktor penentu efektivitas kebijakan pelonggaran ekspor. 

“Dia (China) konsumen paling besar logam dasar dan mineral mentah. Apakah itu (relaksasi) bisa membantu ekspor melonjak drastis? Saya kira tidak,” tegas Eric. 

Dia pun memberikan saran kepada pemerintah agar jangan sampai mengubah arah kebijakan untuk hilirisasi mineral pertambangan.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution enggan memberikan penjelasan rinci soal wacana relaksasi mineral. “Desainnya tunggu saja. Mulai besok kita akan cerita,” kata Darmin.