Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Perpusnas - Rapat Dengar Pendapat Komisi 10 dan Perpustakaan Nasional RI

12/12/2018



Pada 5 Februari 2015 Komisi 10 mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Dra. Sri Sularsih terkait anggaran yang diajukan oleh PNRI dalam RAPBN-P 2015.

Pada tanggal 19 Januari 2015 Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) ke DPR-RI. RAPBN-P tersebut merubah APBN 2015 yang disahkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Oktober 2014 melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.  Dalam rangka pembahasan usulan RAPBN-P untuk mendapat bahan pertimbangan DPR menerima audiensi dari banyak kementerian dan lembaga, termasuk PNRI.

PNRI memaparkan beberapa hal terkait anggaran yang diajukan untuk 2015 antara lain:

  1. Anggaran untuk PNRI sebesar Rp.473 milyar

  2. Dengan rincian - Belanja Nasional sebesar Rp.211 milyar; Belanja Barang sebesar Rp.180 milyar; dan Gaji Pegawai sebesar Rp.82 milyar

  3. Program Pengembangan Perpustakaan sebesar Rp.331 milyar

Pemantauan Rapat

Ini respon dari Fraksi-Fraksi terhadap pemaparan dari Kepala PNRI, Sri Sularsih:

Fraksi Gerindra: Oleh A.R Sutan Adil Hendra dari Jambi. Sutan Adil mengingatkan bahwa kondisi perpustakaan di sekolah-sekolah dan buku-buku di Dapilnya di Jambi sangat memprihatinkan. Sutan Adil saran agar anggaran PNRI ditambahkan untuk penggandaan buku.

Jamal Mirdad dari Jateng 1.  Jamal usul untuk PNRI mengadakan event yang mengundang perpustakaan-perpustakaan di daerah untuk kumpul di pusat dengan tujuan meluaskan semangat.

Fraksi Golkar: Oleh Andi Rio Idris Padjalangi dari Sulsel 2. Sehubungan dengan rencana pengembangan sarana perpustakaan, Andi Rio tanya ke PNRI apakah sekarang sudah ada fasilitas perpustakaan di tingkat desa.

Popong Otje Djundjunan dari Jabar 1. Popong mendukung penuh program Safari Gemar Membaca yang diajukan oleh PNRI karena adalah pemicu awal dari perlunya pergi ke perpustakaan. Popong saran untuk PNRI mengajukan penambahan anggaran supaya program Safari Gemar Membaca bisa terlaksana.  

Zulfadhli dari Kalbar. Menurut Zulfadhli anggaran PNRI lebih baik difokuskan kepada program yang tuntas, seperti pengadaan buku, daripada untuk memberikan bantuan mobil.  

Fraksi Demokrat: Oleh Jefirstson R. Riwu Kore dari NTT 2. Jefirstson saran agar PNRI mengajukan penambahan anggaran, terutama untuk bantuan buku.

Muslim dari Aceh 2. Muslim mendukung program safari gemar membaca dan Muslim berharap tetap berlanjut. Muslim saran agar PNRI jangan takut untuk mengajukan anggaran karena Muslim dan Badan Anggaran siap mendukung.

Fraksi PKB: Oleh Krisna Mukti dari Jabar 7.  Krisna menilai jajaran PNRI kurang bersemangat untuk menjalani program gemar membaca.

Fraksi PKS: Oleh Surahman Hidayat dari Jabar 10.  Surahman berharap jajaran PNRI bersemangat untuk meluaskan perpustakaan. Surahman saran agar PNRI mengembangkan perpustakaan desa keliling.  

Fraksi PPP: Oleh Elviana dari Jambi.  Menurut Elviana anggaran PNRI lebih baik diperuntukkan program-program yang tuntas seperti pembelian buku atau restorasi gedung.  

Reni Marlinawati dari Jabar 4.  Reni minta klarifikasi ke PNRI apakah peruntukan anggaran yang diajukan untuk perpustakaan yang sudah dibangun atau yang akan dibangun.  

Fraksi Nasdem: Oleh T.Taufiqulhadi dari Jatim 4. Taufiqulhadi menilai PNRI terlalu pesimis dalam mengajukan anggaran. Taufiqulhadi menyatakan siap mendukung PNRI dalam pengajuan anggaran.  

Fraksi Hanura: Oleh Dadang Rusdiana dari Jabar 2. Dadang menilai program pemerataan perpustakaan yang diusulkan PNRI senilai Rp.7.3 milyar kurang konsisten. Dadang meragukan apakah penyebaran buku ke pondok pesantren dan penambahan bantuan mobil akan meratakan peneyebarannya.  Sehubungan dengan anggaran senilai Rp.4.2 milyar untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang diajukan oleh PNRI, Dadang menilai anggaran tersebut tidak cukup untuk menjabarkan visi revolusi mental Presiden Joko Widodo.    

Rapat Dengar Pendapat dengan PNRI menghasilkan beberapa kesimpulan antara lain:

  1. Komisi 10 menerima paparan RAPBN-P 2015 dari PNRI sebesar Rp.473 milyar.

  2. Komisi 10 akan meneruskan ke Badan Anggaran usulan penambahan anggaran untuk PNRI sebesar Rp.200 milyar untuk pengembangan perpustakaan di daerah.

  3. Komisi 10 menyetujui usulan realokasi penghematan anggaran perjalanan dinas PNRI senilai Rp.11.5 milyar untuk digunakan buat kebutuhan program bantuan buku siap layan dan rak-rak buku di pondok-pondok pesantren, perpustakaan umum dan lembaga pendidikan lainnya.

Untuk membaca rangkaian livetweet Rapat Dengar Pendapat dengan Perpustakaan Nasional kunjungi http://bit.ly/perpusnaskom10.


wikidpr/fr