Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

Pidato Presiden Joko Widodo dalam Salah Satu Panel G-20 bersama Kepala Negara lainnya

12/12/2018




Pidato Presiden Joko Widodo pada sidang pleno Sabtu (15 November) di Brisbane Convention Exhibition Center (ECBC), Australia. Salinan pidato Presiden Joko Widodo diterima beberapa wartawan dari pihak pemerintah, yaitu Mahendra Siregar dan Seketaris Kabinet Andi Widjajanto.
:

 

Pada tahun 2005, saya pertama kali memasuki dunia politik ketika terpilih langsung sebagai Walikota Solo di Jawa Tengah yang berpenduduk 560 ribu jiwa. Solo merupakan kota sejarah, namun saat itu kurang tertib, agak kumuh, dan rendah pendapatan daerahnya. Untuk menertibkan dan memperbaiki prasarana kota, saya membutuhkan dana yang besar. Karenanya, yang saya lakukan adalah mentargetkan kenaikan penerimaan daerah melalui perbaikan sistem pelayanan dan pembayaran pajak. Saya  mengubah metode pembayaran pajak dari manual ke sistem online disertai peningkatan pelayanan. Hasilnya, proses yang bersih dan cepat serta dipercaya masyarakat. Selama empat tahun, pendapatan asli daerah meningkat 80 persen.

Untuk menertibkan kota, saya mengundang para pedagang yang sebelumnya kurang tertib berdagang di pasar tumpah. Saya membujuk dan meyakinkan mereka agar pindah ke tempat baru yang lebih bersih, nyaman, rapi, dan manusiawi. Untuk itu, saya melakukan dialog dan sosialisasi lebih dari 50 kali. Hasilnya para pedagang tersebut bukan saja secara sukarela bersedia pindah, bahkan kepindahan mereka dirayakan seperti layaknya suatu pawai atau perayaan.

Pendekatan serupa juga saya lakukan saat saya terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Revitalisasi sektor-sektor strategis, hingga memberi perbaikan pasar tradisional dan pelayanan kesehatan serta pendidikan. Salah satu agenda pertama yang saya lakukan adalah memperkuat kualitas birokrasi. Saya harus mewujudkan pemerintahan yang berorientasi kepada “melayani masyarakat”, bukan “memerintah”. Oleh karenanya, saya memperbaiki sistem promosi pejabat daerah melalui merit-based. Saya terapkan sistem lelang terbuka untuk 311 jabatan lurah dan camat, sehingga hanya mereka yang memiliki kompetensi dan dipercaya oleh masyarakat yang terpilih menduduki posisi-posisi tersebut. Tidak ada lagi lurah yang ditunjuk karena latar belakang agama, etnis, atau suku. Mereka semua dipilih karena kompetensi dan kepercayaan masyarakat. Pengalaman melakukan reformasi sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta tersebut akan saya bawa dan kembangkan pada tingkat nasional. Salah satu cara yang dilakukannya di tingkat nasional adalah mulai dari seleksi menteri melalui KPK. Lalu membangun demokrasi yang akuntabel dan dipercaya rakyat, bukan yang ditentukan dan mementingkan kelompok elite politik.

Indonesia yang saat ini menjadi negara demokrasi langsung terbesar di dunia yang dibuktikan dengan 71 juta pemilih langsung yang mendukung saya dan Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, akan mampu menghasilkan pertumbuhan dan pembangunan yang didambakan masyarakat.