Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Tempo.co) Setya Novanto Bisa Dilantik Jadi Ketua DPR Esok Hari, Asal...

12/12/2018



TEMPO.COJakarta - Proses pergantian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Ade Komarudin ke Setya Novanto dikebut. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Setya bisa saja segera dilantik esok hari.

Fadli menuturkan hal itu bergantung pada rapat Badan Musyawarah yang digelar malam ini. "Lihat nanti di Bamus," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

Agenda rapat Bamus malam ini adalah menentukan jadwal sidang paripurna DPR. Dalam paripurna, keputusan rapat Bamus terkait dengan pergantian Ketua DPR akan dibacakan dan diputuskan. "Bisa langsung ditetapkan (pergantian Ketua DPR)," ujar Fadli.

Menurut Fadli, masalah substansial terkait dengan pergantian Ketua DPR ini telah selesai. DPP dan Fraksi Partai Golongan Karya telah mengirimkan surat ke pimpinan DPR. Ade Komarudin pun, tutur Fadli, telah legawamenerima keputusan partainya. "Hanya masalah seremonial. (Penggantian) akan dilakukan sesuai dengan UU MD3," ucapnya.

Upaya mempercepat pergantian Ketua DPR terlihat dari penolakan terhadap permintaan Ade agar rapat Bamus digelar pada Kamis sore, 1 Desember 2016. Tapi rapat pimpinan DPR memutuskan rapat Bamus dilangsungkan Selasa ini pukul 20.00.

Rapat pimpinan yang berlangsung mulai siang hingga sore tadi sempat diskors. Dalam skorsing itu, Akom—panggilan akrab Ade—menemui Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, pelaksana tugas Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakkar, dan Bendahara Umum Golkar Robert Kardinal.

"Tolong, sampaikan kepada para petinggi partai dan ketua umum agar berkenan Bamus dilakukan Kamis sore," kata Akom menirukan ucapannya kepada Idrus Marham.

Faktor kesehatan menjadi alasan Akom meminta pengunduran rapat Bamus. Sebab, malam ini, ia harus ke luar negeri untuk berobat. 

"Saya tidak tahu kenapa kebijakan simpang-siur. Biar publik yang menilainya. Saya tidak suka intrik," kata Akom.

Akom dilantik menjadi Ketua DPR pada Desember lalu. Ia menggantikan Setya yang mengundurkan diri setelah namanya terseret dalam kasus “papa minta saham”.