Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(Tribun-Timur) Komisi VI DPR RI: Simpanan Daya Listrik Sulsel Lemah

12/12/2018



TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat- Republik Indonesia (DPR-RI) menyebut ketersediaan daya listrik Sulsel tidak aman.

Hal tersebut kompak disuarakan oleh rombongan wakil rakyat tersebut saat melakukan kunjungan kerja di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangunan (UIP) 13 di kantornya Jl Hertasning Raya, Makassar, Selasa (17/3/2015).

Turut hadir, Direktur PT PLN Pusat Murtaki, Manager Pengembangan PT PLN Sulserabar, General Manager (GM) PLN UIP 13 KTI Sarono, Direktur Costumer Service PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Kepala Divre-VII PT Telkom Wilayah KTI Mohammad Firdaus, GM PT Telkom Witel Sulsel Nuryadin Salam, Direktur Marketing and Trading PT Pertamina Persero Ahmad Bambang, Pjs GM PT Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi Pier G Wauran, beserta jajaran lainnya.

Isu ini mencuat mengingat peningkatan ekonomi yang berbuntut pada peningkatan kebutuhan daya listrik di Sulsel cukup besar. Peningkatan kebutuhan listrik Sulsel sekitar 10 persen per tahun lebih tinggi dari nasional sekitar tujuh persen.

Tercatat daya mampu dari seluruh pembangkit di Sulserabar 1.289 mega watt (MW) dan beban puncak 917 MW. Artinya masih ada selisih sekitar 372 MW. Namun angka ini tetap dianggap rawan.

“PLN Sulselrabar jangan senang dulu. Meski ada selisih beban puncak dengan daya yang disiapkan namun pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri di Sulsel cukup pesat,” kata Farid Alfauzi dari fraksi Partai Hanura.

Senada, politisi fraksi Gerindra, Bambang Haryo S, mengatakan, jika tidak segera mengembangkan pembangkit baru maka dalam waktu beberapa tahun daya akan jebol. “Kebutuhan masyarakat terus tumbuh sementara pembangkit terkesan jalan ditempat,” katanya.

Terkait penggunaan listrik dalam jumlah besar oleh perusahaan pabrikan juga menjadi tantangan tersendiri. (*)