Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

(wikidpr) 6 Klub Kategori Terburuk Diperbolehkan Ikuti ISL 2015, Kick-Off tetap 4 April 2015

12/12/2018



Setelah rapat 8 jam dan diselingi skors 1 jam, Komisi 10 bersama PSSI dan PT Liga Indonesia serta Badan Profesionalisme Olahraga Indonesia mendapat titik temu tentang pelaksanaan ISL 2015. ISL 2015 tetap dimulai 4 April 2015, karena ada kompromi utamanya pada 6 klub terkategori terburuk atau tak direkomendasikan ikut ISL oleh BOPI.

6 Klub sebelumnya telah mendapat "kategori D" oleh BOPI karena dianggap amat mengkhawatirkan jika dipaksakan ikut ISL. 6 Klub tersebut adalah Arema, Perseru Serui, Persela Lamongan, Gresik United, Pelita Bandung raya, dan Mitra Kutai Kartanegara. Rudi Widodo dari Arema, saat di Komisi 10, menyanggupi membayar hutang gaji dan sanggup menyediakan dana untuk penggajian semusim kedepan pada pemain. Hal serupa juga disampaikan Robert Rouw yang juga menjadi anggota DPR, bahwa Perseru Serui yang dibinanya pasti punya dana untuk gaji pemain dan segala hal akomodasi.

BOPI masih mengkhawatirkan kesiapan utamanya 6 klub paling terbawah secara verifikasi. Tapi Teuku Rifki ketua komisi 10 memilih usulan agar kompetisi ISL 2015 dijalankan, dimana siapapun klub yang selama putaran pertama kompetisi benar-benar kesulitan dana, akan dikenai tak boleh lagi berlaga sama sekali di putaran 2. "Bisa jadi yang kehabisan dana bukan semata diantara 6 klub kategori D. Intinya apapun klubnya, jika putaran pertama terbukti sulit bayar gaji dan bayar pajak, putaran dua tak boleh bermain lagi," ujar Teuku. Usul ini disampaikan Djoko Driyono selaku CEO PT Liga Indonesia.

Ketua PSSI Djohar Arifin gembira bahwa akhirnyha ada kepastian 4 April sebagai KO ISL 2015. "Jlub akan makin merugi jika tak ada kompetisi, maka sebaiknya tetap dijalankan," ujar Djohar.

Ketua BOPI (Purn). Noor Aman menyatakan bahwa 28 Maret akan ada pertemuan berbagai pihak untuk memastikan ISL 2015 berjalan. "Untuk tempatnya belum diketahui, tapi butuh pertemuan lagi agar semua pihak bertemu sebagai kepastian memegang tanggungjawab jika terjadi masalah serius saat ISL berjalan nantinya," ujar Noor.