Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembahasan Asumsi Makro Rancangan Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2017 (Rapat Lanjutan) — Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Koordinator Panja Pemerintah, Bappenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS)

Tanggal Rapat: 13 Sep 2016, Ditulis Tanggal: 15 Jun 2021,
Komisi/AKD: Badan Anggaran , Mitra Kerja: Koordinator Panja Pemerintah, Bappenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS)

Pada 13 September 2016, Badan Anggaran DPR RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Koordinator Panja Pemerintah, Bappenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Pembahasan Asumsi Makro Rancangan Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2017 (Rapat Lanjutan). RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Said A. dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) dapi Jawa Timur 11 pada pukul 14.35 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: https://ekbis.sindonews.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Koordinator Panja Pemerintah, Bappenas, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS)

Koorinator Pemerintah:

  • Ekonomi global belum menunjukan perbaikan yang kuat. Negara maju relatif rendah 4%, Indonesia 5%.
  • Secara umum realisasi pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2016 belum cukup kuat.
  • Ekonomi dunia belum menunjukan perbaikan yang meyakinkan. 3,6 ke 3,42 %. proyeksi 2017 mulai 3,6%.
  • Proyeksi pertumbuhan ekonomi global mengalami berkali-kali koreksi menunjukkan masih tinggi ketidakpastian.
  • Ekspor Indonesia hampir pasti tidak akan meningkat karena ekonomi Tiongkok dan Jepang belum sehat.
  • Penanaman modal asing tidak akan masuk secara besar-besaran.
  • Realisasi pertumbuhan ekonomi per agustus 2016 sebesar 5,04% outlok 5,0%.
  • Realisasi inflasi per Agustus 2016 sebesar 4% outlok 3,5%.
  • Realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar per Agustus 2016 sebesar Rpp13.500 sedangkan untuk outlok Rp13.300.
  • Realisasi ICP per agustus 2016 sebesar 40 usd/barel sedangkan untuk outlooknya 40 usd/barel.

Bank Indonesia:

  • Perekonomian dipengaruhi oleh ekonomi dan keuangan global, seberapa jauh kekuatan ekonomi domestik, dan fiskal kebijakan atas infrastruktur negara.
  • BI dalam rapat Dewan Gubernur membuat asumsi pertumbuhan ekonomi dunia tidak sekuat yang diperkirakan.
  • Menurut BI pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 BI prediksi sebesar 3,2%.
  • Ekonomi AS membaik didorong konsumsi meskipun lebih rendah dari yang diperkirakan akibat investasi melambat.
  • Ekonomi Tiongkok juga mengalami penurunan hingga 8-10%, data terakhir 6%.
  • Walaupun harga komoditas dunia mengalami perbaikan namun belum sekuat yang diperkirakan contohnya harga minyak.
  • Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dari eksternal tidak sekuat yang diperkirakan.
  • BI terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melakukan penurunan suku bunga atau relaksasi DP untuk mendorong kredit.
  • BI masih bertumpu pada ekonomi swasta dan stimulus fiskal.
  • Proyeksi BI pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 sekitar 4,9-5,3%.

Bappenas:

  • Sesuai kesepakatan dengan Komisi 11 DPR RI untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%, pengangguran terbuka 5,4%, kemiskinan 10%, gini rasio 0,39%, IPM 70,11%.
  • Rencana Pemerintah untuk pembangunan difokuskan pada pembangunan manusia dengan program penyerapan kerja.
  • Bappenas harap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kemiskinan dapat diturunkan.
  • Strategi RKP 2017 yaitu dengan memperbesar lapangan kerja dan mendorong investasi padat karya.
  • Memperbesar lapangan kerja, investasi besar, dorong program pasar rakyat, memperkuat ekonomi desa.
  • Pasar tenaga kerja saat ini di tahun 2015 terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2015.
  • Pertumbuhan GDP dan pengangguran terbuka di beberapa negara mengalami peningkatan seperti Indonesia, Malaysia.
  • Indonesia pada Agustus 2015 angka pengangguran terbuka meningkat dari 5,9% jd 6,2%.
  • Di sektor industri untuk skala sedang dan besar relatif kecil menciptakan lapangan kerja.
  • Sektor industri relatif rendah dalam cipta lapangan Kerja dibandingan nilai tambah ekonomi industri sedang dan besar.
  • Persentase kemiskinan di Indonesia Timur besar tapi konsentrasi penduduk miskin paling banyak di Jawa.
  • Bappenas harus mendukung sektor manufaktur (aneka warna, makanan, alas kaki).

BPS:

  • BPS bertugas mencatat apa yang terjadi dan diramu oleh Bappenas dan Kemenkeu untuk menentukan patokan asumsi makro tahun 2017.
  • Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,18%. Hal ini didorong sektor konsumsi.
  • Laju inflasi setelah lebaran sebesar 2,79% paa tahun 2016. Ekspor cenderung turun akibat harga komoditas turun.
  • Pada tahun 2016 ini data Maret yaitu 10,86%. Sekarang sedang BPS data lagi pada September. Asumsi kemiskinan tahun 2017 sebesar 10,5%.
  • Angka pengangguran ini dari data Februari 2016 sebesar 5,05%. Gini ratio tahun 2016 menembus 0,397%.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan