Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Panja Deviden dan PMN RAPBN 2019 — Komisi 6 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN)

Tanggal Rapat: 11 Jul 2018, Ditulis Tanggal: 2 Jul 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pada tanggal 11 Juli 2018, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) tentang Panja Deviden dan PMN RAPBN 2019. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Dito G dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) daerah pemilihan Jawa Barat 10 pada pukul 20:03 dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: JejakParlemen)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Perindustrian → Airlangga Hartarto
  • Airlangga selaku Menperin dan Mewakili MenBUMN mengatakan bahwa deviden PLN Rp 15 Triliun, PANN Persero Rp 4,1 Triliun non tunai. Airlangga juga menyampaikan apresiasi kesimpulan yang telah dicapai di panja tambahan PMN ke PLN sebesar Rp 15 Trilun, Hutama Karya Rp 12,5 Triliun, serta Rp 4,31 Triliun ke PANNA, dan mengharapkan yang telah dibahas di Panja bisa diteruskan.
  • Airlangga juga menyampaikan besaran deviden RAPBN 2019 sebesar Rp 43,6 Triliun, dan diharapkan apa yang diputuskan panja dapat diterapkan.

Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • Sesmen BUMN mengatakan bahwa sesuai surat dengan Kemenkeu pada Januari, BUMN mengusulkan besaran dividen dari laba sebesar Rp 43,64 Triliun dan sampai saat ini belum mendapat penetapan berapa besar dividen yang harus disetorkan. BUMN masih menunggu dari Menkeu.
  • Lalu BUMN juga mengalokasikan dividen sebesar Rp 43 Triliun yang telah di dasarkan pada konsen yang harus disisihkan dan BUMN juga memperhatikan regulasi untuk alokasi.
  • Selain itu Sekretaris Menteri BUMN juga menyampaikan untuk tahun 2018 target aset dari BUMN adalah Rp 7,8 Triliun, Liabilitas Rp 5,2 Trilun, dan ekuitas Rp 2,5 Triliun. Pendapatan sebesar Rp 2,2 Triliun, laba EBITDA Rp 476 Triliun, dan laba tahun berjalan Rp 218 Triliun.
  • Sesmen juga menjelaskan kinerja Keuangan BUMN yaitu Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. Kontribusi BUMN untuk negara terkait setoran pajak dan dividen yaitu Rp 260 Triliun dan kontribusi BUMN terhadap APBN adalah Rp 377 Triliun dengan jumlah pajak Rp 1,7 Triliun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan