Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pariwisata

Tanggal Rapat: 20 Jun 2019, Ditulis Tanggal: 19 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Menteri Pariwisata

Pada 20 Juni 2019, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pariwisata mengenai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Abdul Fikri dari Fraksi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) dapil Jawa Tengah 9 pada pukul 14:20 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. Berdasarkan catatan sekretariat Komisi 10, Raker telah ditandatangani dan dihadiri oleh 40 anggota dari total 52 anggota Komisi 10 DPR RI.

Pengantar Rapat

Komisi 10 DPR RI ingin mengetahui proses peningkatan pariwisata dalam kegiatan Asian Games dimana pelaksanaan program harus transparansi dan akuntabel.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Pariwisata

Menteri Pariwisata

  • Indonesia menjadi ranking pertama dalam index wisata halal dunia.
  • Prestasi pariwisata Indonesia di tingkat dunia dan Asia:
    • Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat sedunia.
    • Indonesia masuk dalam top 10 destinasi wisata dunia.
    • Indonesia peringkat ke-6 negara terindah di dunia.
    • The Ministry of Tourism of Indonesia is the best Ministry of Tourism in Asia Pasific.
    • Indonesia is in the top 20 fastest growing travel destinations in the world.
  • Indonesia international visitor growth vs regional and global market 2018:
    • Indonesia, growth: 12,58%.
    • ASEAN, growth: 7,4%.
    • World, growth: 5,6%.
    • Indonesia naik 12,58% (January-December 2018).
    • Vietnam naik 19,90% (January-December 2018). Vietnam melakukan deregulasi besar-besaran dimana Vietnam dikenal sebagai turis dan investor. Vietnam menjadi kuda hitam bagi Indonesia di Asia Tenggara.
    • Malaysia turun -0,45% (January-December 2018).
    • Singapore naik 6,21% (January-December 2018).
    • Thailand naik 8,28% (January-December 2018).
  • Jumlah wisatawan Indonesia bisa bandingkan dengan pertumbuhan rata-rata adalah 4%-9%. Pertumbuhan rata-rata tersebut menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara di Asean. Pada tahun 2019, jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia mencapai 15,81 juta wisatawan mancanegara.
  • Angka devisa di tahun 2018 sebesar 16,11 Miliar US$ dimana pariwisata Indonesia menjadi top 4 devisa di Indonesia. Pada tahun 2019, diharapkan pariwisata akan menjadi nomor 1 atau 2 dengan total devisa 18 Miliar US$.
  • Untuk keempat kalinya Kemenpar mendapatkan opini BPK WTP.
  • Daya serap unit kerja jika bisa dirata-ratakan sekitar 95%.
  • Penyerapan daya serap berdasarkan program Kemenpar 2018:
    • Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya: Pagu Rp 350.479.352.000, Realisasi Rp 340.130.235.438.
    • Program pengembangan kepariwisataan: Pagu Rp 3.387.139.209.000, Realisasi Rp 3.182.230.229.400.
    • Total Kemenpar: Pagu Rp 3.737.618.611.000, Realisasi Rp 3.533.972.445.838.
  • Tahapan pelaksanaan anggaran kemenpar TA 2019 kuartal 1:
    • Realisasi pembayaran baru mencapai 7.0% dari target EOY karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan yang pembayarannya dilakukan setelah pekerjaan selesai, umumnya pada akhir tahun.
    • Realisasi fisik YTD di atas target (142,6%).
    • Realisasi fisik EOY 26,5% berarti di atas 25% (atau diatas % tahun anggaran).
  • Tahapan pelaksanaan anggaran kemenpar TA 2019 (bulan April):
    • Realisasi pembayaran YTD telah melampaui target (112,3%).
    • Realisasi pembayaran EOY melompat tajam dari triwulan 1 sebesar 7% menjadi 14% pada bulan April.
    • Realisasi fisik YTD di atas target (145,5%) dan realisasi fisik EOY 36,4%.
  • Kegiatan strategis kemenpar tahun 2019:
    • Deputi bidang industri dan kelembagaan:
      • SDM: Sertifikasi profesi, sertifikasi SDM pendidikan pariwisata, center of excellence.
      • Masyarakat: Gerakan sadar wisata, pelatihan dasar masyarakat, pengembangan desa wisata.
      • Industri: Sertifikasi industri, penyusunan standar usaha dan profil industri pariwisata, pengembangan produk wisata.
    • Deputi bidang pengembangan destinasi wisata:
      • Atraksi: Wisata alam, wisata budaya, wisata buatan (man-made).
      • Aksesibilitas: Darat, laut, udara.
      • Amenitas: Prasarana umum, fasilitas umum, fasilitas pariwisata.
    • Deputi bidang pengembangan pemasaran 1 dan 2:
      • Ordinary: Branding, advertising, selling.
      • Extra ordinary: Incentive, hot deals, competing destination model.
      • Super extra ordinary: Border tourism, tourism hub, low cost terminal.
    • Sekretariat kementerian:
      • Layanan keuangan dan reformasi birokrasi: Laporan keuangan WTP, layanan kepegawaian, capaian reformasi birokrasi.
      • Pelayanan publik dan PRing: Hubungan kemitraan, pelayanan informasi, publikasi media.
      • Manajemen krisis: Tahap tanggap darurat, tahap rehabilitasi, tahap normalisasi.
  • Presiden menetapkan pariwisata sebagai leading sector.
  • Target draft RPJMN:
    • Makro:
      • Kontribusi pada PDB nasional: Target 2020 4,8%. Target 2024: 5,5%.
      • Devisi (Miliar US$): Target 2020 16,835. Target 2024 22,75.
      • Jumlah tenaga kerja (juta orang): Target 2020 13. Target 2024 15.
    • Mikro:
      • Indeks daya saing (WEE): Target 2020 #40. Target 2024 #35.
      • Wisatawan mancanegara (juta kunjungan): Target 2020 18,5. Target 2024 25.
      • Wisatawan Nusantara (juta perjalanan): Target 2020 280. Target 2024 300.
    • Pertama kali dalam sejarah, pariwisata masuk RPJMN yang artinya semua program pariwisata didukung.
  • Rencana kerja pemerintah tahun 2020:
    • Tema: peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan berkualitas.
    • RKP 2020:
      • Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan.
      • Infrastruktur dan pemerataan wilayah.
      • Nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja.
      • Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup.
      • Stabilitas pertahanan dan keamanan.
    • Pengarusutamaan: Kesetaraan gender, tata kelola, kerentanan bencana dan perubahan iklim, modal sosial budaya, pembangunan berkelanjutan, dan transformasi digital.
    • Kemenpar terutama masuk pada PN 3, yaitu nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja.
  • Pagu indikatif RAPBN kemenpar 2020:
    • Kemenpar: Usulan Rp 10.000.000.000.000, Pagu indikatif Rp 4.027.200.491.000 (40,3%).
    • Deputi bidang pengembangan industri dan kelembagaan: Usulan Rp 1.700.000.000.000, Pagu indikatif Rp 1.397.450.214.320 (82,2%).
    • Deputi bidang pengembangan destinasi wisata: Usulan Rp 1.250.000.000.000, Pagu indikatif Rp 250.451.577.000 (20,0%).
    • Deputi bidang pengembangan pemasaran pariwisata I: Usulan Rp 3.325.000.000.000, Pagu indikatif Rp 1.118.180.929.624 (33,6%).
    • Deputi bidang pengembangan pemasaran pariwisata II: Usulan Rp 3.300.000.000.000, Pagu indikatif Rp 914.075.306.056 (27.7%).
    • Sekretariat jenderal: Usulan Rp 425.000.000.000, Pagu indikatif Rp 346.242.464.000 (81,5%).
    • Catatan: Berdasarkan surat bersama Menkeu dan Men PPN No S-338/MK.02/2019 dan B.241/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2019 tanggal 29 April 2019 perihal pagu indikatif belanja K/L TA 2020.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan