Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Daya Serap APBN Tahun 2018 serta Pembahasan RKA dan RKP K/L Tahun 2020 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti)

Tanggal Rapat: 17 Jun 2019, Ditulis Tanggal: 26 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Pada 17 Juni 2019, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) mengenai Evaluasi Daya Serap APBN Tahun 2018 serta Pembahasan RKA dan RKP K/L Tahun 2020. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Sutan Adil dari Fraksi Partai Gerindra dapil Jambi pada pukul 19:48 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pengantar Rapat

Agenda pertama adalah evaluasi pelaksanaan program dan daya serap APBN 2018. Pada tahun 2016 dan 2017 serapannya tidak stabil. 2017 menyiapkan daya serap APBN hanya mencapai 85%. Pagu indikatif APBN Tahun 2020 Kemenristekdikti adalah sebesar Rp 39,72 Triliun atau mengalami penurunan.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Mohamad Nasir - Menristekdikti

  • Daya serap APBN Tahun 2018 jika dilihat secara keseluruhan, total anggarannya adalah Rp 47,23 Triliun atau realisasinya sebesar 91,36%.
  • Realisasi anggaran Kemenristekdikti per jenis belanja TA 2018 terdapat 4 belanja utama yaitu:
    • Belanja pegawai (terkait gaji) dengan Pagu Rp 14.626.438.956.000, Realisasi Rp 13.280.875.215.715 atau 90,80%.
    • Belanja Barang dengan Pagu Rp 21.817.005.179.000, Realisasi Rp 20.135.797.396.410 atau 92,29%.
    • Belanja Modal dengan Pagu Rp 7.137.574.614.000, Realisasi Rp 6.120.933.623.976 atau 85,76%.
    • Belanja Bansos dengan Pagu Rp 3.744.845.100.000, Realisasi Rp 3.700.231.979.799 atau 98,81%.
  • Jika diperhatikan, komponen-komponen anggaran dirasa serapannya sudah cukup bagus sekali. Jika dilihat, adanya suatu penghematan.
  • APBN tahun 2019 untuk semester 1 per tanggal raker memiliki realisasi anggaran 33,76%.
  • Pelaksanaan APBN 2019 program pembelajaran dan kemahasiswaan beasiswa ADiK:
    • Tujuan: Menyiapkan SDM Papua yang berkualitas untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.
    • Sasaran: Meningkatkan akses dan pemerataan mutu pendidikan tinggi bagi mahasiswa orang asli papua dan Papua Barat (OAP) dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
    • Target: Maba sebanyak 2.000 mahasiswa, On going sebanyak 5.148 mahasiswa.
    • Anggaran: Rp 118.286.400.000 (31,62%).
    • Timeline pelaksanaan:
      • Triwulan 1: Pencairan beasiswa adik semester genap Maret-Agustus 2019.
      • Triwulan 2: Progres sampai 12 Juni 2019. Sudah mulai pendaftaran sejak April sampai dengan 29 Mei dan saat ini persiapan tes yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2019.
      • Triwulan 3: Penetapan beasiswa adik maba.
      • Pencairan beasiswa adik semester gasal September 2019-Februari 2020.
      • Triwulan 4: Evaluasi capaian.
  • Pelaksanaan APBN 2019 program sumber daya riset dan dikti beasiswa S3 dosen:
    • Tujuan: Meningkatkan kualitas akademika dosen.
    • Sasaran: SDM DIKTI.
    • Target: 6.935 dosen.
  • Pelaksanaan APBN 2019 program penguatan inovasi, kegiatan pengembangan perusahaan pemula berbasis teknologi dari perguruan tinggi (Program CPPBT di Perguruan Tinggi):
    • Tujuan: Menumbuh kembangkan hasil inovasi perguruan tinggi melalui calon perusahaan pemula berbasis teknologi sebagai upaya menghasilkan calon entrepreneur dari PT.
    • Sasaran: Melakukan validasi dan uji coba inovasi perguruan tinggi pada lingkungan yang relevan serta lingkungan yang operasional.
    • Target: 115 orang.
  • Pelaksanaan APBN 2019 program penguatan inovasi, kegiatan penguatan inovasi perguruan tinggi di Industri (Program Teaching Industry):
    • Tujuan: Membangun industri berbasis teknologi yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran skala industri dan mendorong hasil-hasil inovasi perguruan tinggi ke industri (teaching industry).
    • Sasaran: Terbangunnya industri berbasis teknologi di perguruan tinggi yang menghasilkan produk inovasi yang dimanfaatkan oleh industri (teaching industry).
    • Target: 15 program.
    • Anggaran : Rp 98,23 Miliar.
    • Pagu indikatif TA 2020 Kemenristekdikti Rp 39.721.232.542, Pagu alokasi 2019 Rp 41.264.206.844, Selisih - Rp 3.542.879.302.
  • Kemenristekdikti mengusulkan anggaran mahasiswa Bidikmisi di tahun 2020 menjadi untuk 150.000-200.000 mahasiswa dari 130.000 mahasiswa di tahun 2019.
  • Kemenristekdikti adalah hasil penggabungan Dirjen Dikti dan Kementerian Riset dan Teknologi. Walaupun Kemenristekdikti banyak masalah, namun selama 3 tahun berturut-turut mendapatkan opini WTP karena cepat dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan oleh BPK.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan