Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan Tahun 2017 — Komisi 11 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Keuangan RI

Tanggal Rapat: 8 Sep 2016, Ditulis Tanggal: 5 Mar 2021,
Komisi/AKD: Komisi 11 , Mitra Kerja: Eselon I Kementerian Keuangan RI

Pada 8 September 2016, Komisi 11 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mengenai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan Tahun 2017. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Achmad Hafisz Tohir dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Sumatera Selatan 1 pada pukul 14.38 WIB. Sebagai pengantar, Pimpinan Rapat menyampaikan bahwa berdasarkan nota keuangan, Kemenkeu mendapatkan Rp42.174.100.000.000 atau meningkat lebih dari Rp4 Triliun. Anggaran Kemenkeu akan dialokasikan dalam 4 (empat) program utama, yaitu penerimaan pajak, pengawasan pajak, pengelolaan risiko, dan pengelolaan anggaran kenegaraan. (ilustrasi: waspada.co.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Eselon I Kementerian Keuangan RI
  • Kemenkeu RI memiliki visi menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia yang inklusif dan memastikan dana pendapatan didistribusikan secara optimal.
  • Untuk dapat mencapai visi dan misi, Kemenkeu RI pada tahun 2017 menetapkan program prioritas dengan mengacu pada Nawacita. 
  • Kemenkeu RI secara langsung akan menjadi leading sector atas Nawacita poin 1, 3, 6,dan 7. 
  • Kemenkeu RI mendukung 5 (lima) dari 23 (dua puluh tiga) prioritas dalam hal kedaulatan pangan, pedesaan, diplomasi, dan reformasi fiskal serta tata kelola ekonomi yang bersih.
  • Kemenkeu RI telah melakukan reformasi sebelumnya dan tetap akan memperhatikan kementerian dan lembaga lainnya.
  • Kemenkeu RI akan mengoptimalkan keuangan negara, perpajakan, serta mengoptimalkan Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP), karena PNBP sangat penting dan cukup potensial dalam jangka panjang.
  • Dari sisi belanja, Kemenkeu RI akan berupaya untuk meningkatkannya agar penyerapannya baik. Tujuannya adalah tepat sasaran, perbaikan anggaran, dan efektivitas transfer daerah dan dana desa.
  • Kemenkeu RI juga melakukan penajaman dan kebijakan subsidi agar rasional. 
  • Untuk energi primer, perbaikan tata keuangan Minyak dan Gas (Migas), mengatasi keluar-masuk barang Migas terutama di daerah perbatasan. 
  • Untuk dana desa, Kemenkeu RI akan membantu untuk mengawal implementasi dari Undang-Undang tentang Desa. Kontribusi Kemenkeu RI adalah melakukan sosialisasi tentang Undang-Undang tentang Desa dan memonitor evaluasi dana desa. Untuk daerah perbatasan, pembangunan pos lintas batas dilakukan di 7 (tujuh) pos. Kontribusi lainnya adalah menunjang peralatan custom dan karantina seperti alat x-ray dan lain-lain.
  • Untuk diplomasi, Kemenkeu RI bekerjasama seperti sharing knowledge dengan Brunei Darussalam dan Vietnam.
  • Program prioritas di tahun 2017, dari sisi sekjen, akan terus melakukan reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan.
  • Kemenkeu RI akan terus memperbaiki manajemen talent dan menetapkan leadership.
  • Tanggung jawab Kemenkeu RI adalah mengelolah keuangan yang akuntabel dan terpercaya. 
  • Pagu yang diharapkan untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp16,8 Triliun. Outcome-nya adalah Kemenkeu RI yang lebih baik, sedangkan untuk Inspektorat Jenderal outcome-nya adalah untuk mencegah korupsi dan audit teknologi.
  • Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai cukup berpengaruh pada penerimaan dari pajak.
  • Kemenkeu RI akan melakukan mengupayakan undang-undang perubahan tentang PNBP.
  • Indonesia harus menerapkan tax amnesty untuk perbaiki basis pajak.
  • Kebutuhan untuk perbaikan sarana dan prasarana serta pengawasan dan peningkatan aparatur negara menjadi penting.
  • Kemenkeu RI akan melaksanakan komitmen dana desa serta perbaikan penyaluran transfer.
  • Untuk Direktorat Jenderal Pengelolaan Risiko, pagunya sebesar Rp171 Miliar. Outcome-nya adalah mengoptimalkan surat berharga negara untuk memenuhi defisit anggaran.
  • Pagu untuk Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebesar Rp12 Triliun, alasan mengapa Rp12 Triliun, karena ada BLU kelapa sawit.
  • Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan program penyusunan regulasi lelang memiliki pagu sebesar Rp741,2 Miliar. Outcome-nya adalah menyelesaikan utang.
  • Untuk Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) akan melakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan berbasis IT dengan pagu sebesar Rp788,43 Miliar. Outcome-nya adalah untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil.
  • Untuk Badan Kebijakan Fiskal akan melakukan persiapan terkait Indonesia yang menjadi tuan rumah dalam sidang tahunan International Monetary Fund (IMF) dengan pagu Rp171,6 Miliar. Outcome-nya adalah kebijakan fiskal dan keuangan yang maksimal dan kerja sama luar negeri yang optimal.
  • Total pagu Kemenkeu RI untuk belanja pegawai sebesar Rp15,9 Triliun dan untuk belanja barang Rp20 Triliun.
  • Persentase realisasi untuk semua Eselon 1 Kemenkeu RI sebesar 53%.
  • Pagu Kemenkeu tahun 2017 yang diusulkan Rp42 Triliun.
  • Dirjen perbendaharaan, ada unsur BLU kelapa sawit sehingga total 12,36 Triliun.
  • Fungsi program dan unit organisasi, fungsi pelayanan umum Rp15 Triliun dan fungsi pendidikan Rp1 Triliun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan