Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembangunan Tol Laut dan lain-lain - Raker Komisi 5 dengan Menteri Perhubungan

Tanggal Rapat: 20 May 2015, Ditulis Tanggal: 15 Oct 2021,
Komisi/AKD: Komisi 5 , Mitra Kerja: Menteri Perhubungan

Pada 20 Mei 2015, Komisi 5 DPR-RI melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Perhubungan tentang pembangunan tol laut dan lain-lain. Rapat dipimpin dan dibuka oleh Michael Wattimena dari Fraksi Demokrat dapil Papua Barat pada pukul 10.00 WIB. (Ilustrasi: Viva)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Perhubungan
  • Kemenhub menekankan ke Angkasa Pura, bahwa kita ini membangun bandara itu yang paling penting runway-nya.
  • Jika ada pelabuhan yang potensinya kurang tinggi menurut Pelindo, bisa tukar dengan Kemenhub, karena tarif harus bisa terjangkau.
  • Beberapa pembangunan dibintangi Kementerian Keuangan bukan karena Amdal saja, banyak dokumen-dokumen lain juga.
  • Pengadaan kapal PT Pelni itu tidak bisa dianggarkan oleh Kementerian Perhubungan, namun oleh Kementerian BUMN.
  • Kemenhub akan berikan surat bahwa tidak boleh ada pembangunan yang melanggar peraturan.
  • Kemenhub akan kirim program tol laut jangka awal, menengah, dan sebagainya, serta memang tidak mungkin semuanya dibiayai APBN.
  • Perpres yang dikeluarkan kebanyakan untuk safety. Bila tidak diikuti peraturannya, Kemenhub akan berikan sanksi keras.
  • Terkait kenapa harus ada Amdal dan rencana induk untuk pelabuhan dan bandara, ini peraturan dari UU yang DPR-RI buat.
  • Kemenhub sudah bilang Amdal dan pembangunan silakan dilakukan secara paralel. Ke depannya, yang baru langsung disiapkan Amdalnya.
  • Mengenai subsidi perintis, Kemenhub akan ajukan ini untuk angkutan penumpang sebesar mungkin. Sekarang pun sudah 2 kali lipat.
  • Pelindo 1-4 mau bikin holding agar kemampuan kinerja lebih besar, dan pelabuhan yang dimiliki bisa dikerjakan dengan sinkron.
  • Untuk jembatan timbangan, Kemenhub hanya bisa kirim surat edaran ke provinsi, karena Kemenhub tidak ada otoritas (otoritas pemda).
  • Kemenhub sudah kirim surat ke presiden tentang harga solar non subsidi untuk angkutan laut agar mengikuti harga internasional.
  • Dwelling time tidak bisa ditenkankan untuk diturunkan bila verifikasi oleh Bea Cukai memang butuh dilakukan.
  • Pemilihan daerah dimana kita bangun pelabuhan mengikuti pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
  • Ada baiknya Komisi 5 DPR-RI mengundang Menteri BUMN untuk bicara tentang PT Pelni, Pelindo, dan Angkasa Pura.
  • Mengenai tol laut ini nama pilihan dari tim transisi. Menhub sendiri tidak pernah menggunakan nama ini.
  • Untuk sekolah penerbangan, bila ada surat dari RT/RW bahwa tidak mampu, akan dikasih subsidi 100%. Ini yang ingin Kemenhub lakukan.
  • Di Sofifi, Maluku Utara ada pelabuhan yang belum dipakai sama sekali, karena ombaknya sangat kuat. Kemenhub sedang mencari tahu alasan ini dibangun.
  • Lintasan Kereta Api di Aceh akan terus dibangun.
  • Tujuan konektivitas pendulum nusantara itu untuk meningkatkan pemerataan pembangunan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan