Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Program Kerja Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Tahun 2021 – Komisi 5 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat(RDP) dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR

Tanggal Rapat: 2 Feb 2021, Ditulis Tanggal: 9 Feb 2021,
Komisi/AKD: Komisi 5 , Mitra Kerja: Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR

Pada 2 Februari 2021, Komisi 5 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengab Dirjen Sumber Daya Air (SDA) mengenai Program Kerja Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. RDP ini
dipimpin dan dibuka oleh Muhamad Arwani Thomafi dari Farksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapil Jawa Tengah 3 pada pukul 10:00 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Ilustrasi : Liputan6.com

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR
  • Dirjen menyampaikan bahwa kegiatan tahun 2020 dari sisi alokasi pendanaan totalnya sebesar Rp31 Triliun. Awalnya sebesar Rp43,97 Triliun kemudian ada refocusing sebesar Rp16,69 Triliun, tetapi
    di akhir-akhir tahun ada luncuran dari SBSN dan PLN. Sehingga total anggaran yang harus diselesaikan tahun 2020 sebesar Rp31,3 Triliun.
  • Dirjen menyampaikan terkait dengan postur pagu Ditjen SDA tahun 2020 untuk Program Pengelolaan Sumber Daya Air sebear Rp30,8 Triliun dan Program Pengendalian Lumpur Lapindo sebesar Rp239,7 Juta. Dari Program Pengelolaan SDA ada 3 yaitu rupiah murni, PHLN dan RMP, serta
    SBSN.
  • Dirjen menyampaikan dari capaian pembangunan tahun 2020, yaitu: untuk bendungan, 46 bendungan on going dan 3 buah bendungan telah selesai. Ada satu untuk bendungan Paselloreng yang hanya tinggal menyelesaikan terkait tanah, dan semoga April 2021 bisa diselesaikan.
  • Progres penyerapan anggaran tahun anggaran 2020, untuk progres keuangan mencapai 92,74%,
    sedangkan untuk progres fisik mencapai 93,04 .
  • Adanya anggaran yang tidak terserap sebesar Rp2.259,71 Miliar, dengan rincian sebagai berikut :
    • Rupiah Murni sebesar Rp1.145,80 amiliar, disebabkan :
      • Sisa lelang, tidak dapat dimanfaatkan karena waktu pemrosesan dan pelaksanaan tidak cukup.
      • Gaji dan tunjangan kinerja 13-14 tidak dibayarkan (untuk Eselon 1 dan Eselon 2)
      • Anggaran terblokir, seperti ekskalasi dan tunggakan, karena belum ada penetapan BPKP)
    • PHLN sebesar Rp899,25 Miliar, disebabkan :
      • Loan agreement belum ditetapkan
      • Masih dalam proses lelan (melewati tahun anggaran)
      • Loan belum efektif
    • SBSN sebesar Rp214,66 Miliar, disebabkan :
      • Gagal lelang
      • Tuntutan hasil lelang ke PTUN sehingga menyebabkam keterlambatan kontrak.
  • Target prioritas 2021 Ditjen SDA sebesar Rp58,547 Miliar, yaitu :
    • Bendungan dan danau, terdiri dari : pembangunan 48 bendungan, terdiri atas 5 bendungan baru dan 43 bendungan on-going, Pembangunan 23 embung, dan Revitalisasi 7 danau.
    • Operasi dan pemeliharaan, terdiri dari : O&P sarana dan prasarana SDA, Tanggap darurat bencana dan pengadaan alat berat, dan Infrastruktur berbasis masyarakat (P3TGAI) di 10.000 lokasi.
    • Air tanah dan air baku : Peningkatan kapasitas air baku 3,5 m3/detik
    • Irigasi dan rawa , terdiri dari : Pembangunan irigasi 25 ribu Hektar, dan Rehabilitasi dan peningkatan irigasi 250 ribu Hektar.
    • Pengendali daya rusak, terdiri dari : Pembangunan pengendali banjir sepanjang 224,03 Km, Pembangunan pengendali sedimen sebanyak 25 buah, lahar gunung berapi sebanyak 28 buah, dan Pembangunan pengaman pantai sepanjang 41,55 Km
    • Pengadaan tanah
    • Pengendalian lumpur sidoarjo, terdiri dari : Pengaliran lumpur 31 juta m ³ slurry, dan Peningkatan tanggul
    • Dukungan lainnya,
  • Dirjen mengatakan bahwa ada bendungan yang akan diresmikan yaitu Bendungan Tukul, Bendungan Tapin, dan Bendungan Napun Gete.
  • Dirjen menyampaikan terkait bahwa Padat Karya Tunai P3TGAI sebanyak 10.000 lokasi,Padat Karya Tunai Operasi dan Pemeliharaan sebanyak 1.779 lokasi dan terdiri dari 46.002 orang, dan Akuifer
    Buatan Simpanan Air Hujan sebanyak 57 lokasi dan terdiri dari 878 orang.
  • Terkait dengan food estate ada 3 yaitu di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Belu. Untuk Kalimantan Tengah kurang lebih 165.000 hektar. Itu dari sisi jaringan yang sudah ada yang direhab, sedangkan yang dimanfaatkan oleh pertanian itu tergantung dari sawah yang sudah ada kurang lebih 148.000 hektar, sisanya sudah ada yang sawit, perumahan, dan lain-lain.
  • Dirjen menyampaikan hingga 2 Februari 2021 progres pengadaan barang dan jasa terdiri dari paket kontraktual 2400 paket dengan anggaran sebesar Rp21,227 Miliar, yang terdiri dari :
    • belum kontrak 1.848 paket dengan anggaran sebesar Rp17,352 Miliar
      • proses lelang 1.184 paket dengan anggaran sebesar Rp12,307 Miliar
      • belum lelang 664 paket
    • terkontrak 552 paket dengan anggaran sebesar Rp3,875 Miliar.
  • Progress penyerapan anggaran tahun anggaran 2021, untuk progress keuangan mencapai 12,39% dan untuk progress fisik mencapai 11,9%. Sedangkan untuk prognosis penyerapan Januari 2021 adalah 5,94%, bahwa progress saat ini sudah melampaui prognosis.
  • Dirjen berharap agar program 2022, pada bulan Oktober sudah bisa masuk. Harus ada revisi karena ada beberapa pergantian waktu dan ada beberapa titik yang menjadi usulan, ketika pemeriksaan
    ke lapangan ada perubahan dari sisi pemenuhan syarat hal tersebut memungkinkan adanya usulan baru.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan