Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pembahasan Rincian Anggaran untuk Fungsi dan Program dari Unit Eselon I — Komisi 5 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sestama BMKG, Sestama Basarnas, dan Plt. Deputi Perencanaan Bapel BPWS

Tanggal Rapat: 6 Sep 2017, Ditulis Tanggal: 13 Oct 2020,
Komisi/AKD: Komisi 5 , Mitra Kerja: Sestama BMKG, Sestama Basarnas, dan Plt. Deputi Perencanaan Bapel BPWS

Pada 06 September 2017, Komisi 5 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sestama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sestama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Plt. Deputi Perencanaan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengenai Pembahasan Rincian Anggaran untuk Fungsi dan Program dari Unit Eselon I. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Fary Djemy Francis dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapil Nusa Tenggara Timur 2 pada pukul 15:04 WIB. (ilustrasi: fajar.co.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Sestama BMKG, Sestama Basarnas, dan Plt. Deputi Perencanaan Bapel BPWS

Sestama Basarnas
  • Saat ini, kantor SAR Basarnas berjumlah 34 dan tahun ini mendapatkan pengesahan 4 kantor tambahan yaitu di Maumere, Natuna, Banten, dan Mentawai. Tahun 2018 mendatang, rencana tambahan 12 pos SAR dan tahun 2019 rencana tambahan 12 pos SAR.
  • Sumber Daya Manusia (SDM) menurut hitungan renstra membutuhkan 6.738 personel. Saat ini, baru memiliki 3.218 personel.
  • Setelah beberapa kali rapat dengan Komisi 5 DPR-RI, Basarnas meminta moratorium di Basarnas untuk dicabut.
  • Terkait dengan rencana strategis ketiga tentang sarana dan prasarana, sampai dengan tahun 2019, Basarnas membutuhkan rescue truck sebanyak 220, dimana saat ini Basarnas baru memiliki 192 rescue truck.
  • Sarana prasarana Basarnas untuk SAR Darat, Basarnas sudah memiliki 92 armada, sedangkan untuk SAR Udara, Basarnas membutuhkan 3 helikopter tambahan untuk ditempatkan di Indonesia bagian Timur.
  • Pagu Anggaran kebutuhan Basarnas Rp4,5 Triliun, dan pagu anggaran yang ditetapkan Rp2,35 Triliun, sehingga Basarnas kekurangan anggaran Rp2,46 Triliun.
  • Prioritas utama Basarnas adalah sarana dan prasarana, peralatan komunikasi yang canggih, teknologi informasi, peralatan-peralatan SAR yang masih banyak kekurangan, serta pembinaan tenaga dan potensi tim SAR.
  • Saat ini, alat komunikasi Basarnas berupa Handy Talky (HT) dimana kebutuhannya sudah tercukupi untuk seluruh Indonesia. 
  • Basarnas juga membutuhkan tenaga rescue sebanyak 110 personel dan tenaga ABK sebanyak 50 personel.
  • Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Basarnas dibuat untuk mendukung kegiatan-kegiatan Basarnas di tahun 2018.
  • Rencana penempatan-penempatan pesawat akan direncanakan di Indonesia bagian Timur, seperti di Nusa Tenggara Timur. Kemudian, untuk kapal laut di tahun 2017 dengan ukuran 40 meter, Basarnas sudah pesan 5 buah.
Sestama BMKG
  • Dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran BMKG Tahun Anggaran 2018
    • Surat Bersama (SB) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor S-396/MK.02/2017 dan B.193/M.PPN/D.8/KU.01.01/05/2017 tanggal 09 Mei 2017 tentang Pagu Indikatif Belanja K/L dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018.
    • Trilateral Meeting Pagu Indikatif (Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan-BMKG) tanggal 17 Mei 2017.
    • Surat Bersama (SB) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor S-593/MK.02/2017 dan 291/M.PPN/D.8/KU.0101/07/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2018.
    • Trilateral Meeting Pagu Anggaran (Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan-BMKG) tanggal 31 Juli 2017.
    • Nota Keuangan beserta Rancangan APBN Tahun Anggaran 2018 (Buku I : RUU tentang APBN, Buku II : Nota Keuangan beserta RAPBN, dan Buku III : Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran K/L).
  • Sesuai Nota Keuangan Buku I : Total Pagu Anggaran BMKG Rp1.702.912.962.000, dengan rincian:
    • Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya sebesar Rp532.180.922.000
    • Program Pengembangan dan Pembinaan MKG sebesar Rp1.170.732.040.000
  • Sesuai Nota Keuangan : Buku II, BMKG mendukung 2 (dua) Program Prioritas Nasional (PN) Tahun 2018
    • Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata (Pemasangan LLWAS di 2 Bandara)
    • Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman (Pemasangan AWOS di 30 Bandara)
  • Sesuai Nota Keuangan Buku III, Rincian Anggaran BMKG menurut Sumber Dana dan KPJM dapat dijelaskan sebagai berikut:
    • Rincian Rencana Kerja Anggaran menurut Sumber Dana
      • Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp510.480.922.000 dan PNBP sebesar Rp21.700.000.000
      • Program Pengembangan dan Pembinaan MKG, terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp1.098.463.815.000 dan PNBP sebesar Rp72.268.225.000
    • Angka Dasar dalam Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), Anggaran BMKG sebagai berikut:
      • Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.702.912.962.000
      • Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 1.744.696.956.000
      • Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp1.794.785.2987.000
      • Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp1.846.393.829.000
    • Tahun Anggaran 2018 BMKG mengusulkan sekitar Rp2,69 Triliun dan mendapat Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1,7 Triliun sehingga terdapat backlog sebesar Rp994,5 Miliar. Total backlog anggaran dalam 4 tahun terakhir (2015 sampai dengan 2018) sebesar Rp2,768 Triliun
Plt. Deputi Perencanaan Bapel-BPWS
  • Berdasarkan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI Nomor 201/M.PPN/D.8/KU.01.01/07/2017 dan S-593/MK.02/2017 tanggal 25 juli 2017 perihal Pagu Anggaran K/L Tahun 2018, Pagu Anggaran BP-BPWS Tahun 2018 sebesar Rp242.479.384.000, dengan rincian:
    • Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya sebesar Rp29.290.766.000
    • Program Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu Rp213.088.618.000

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan