Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Hutang 42 Triliun ke 3 Bank BUMN — Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama BUMN, dan Direksi Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Tanggal Rapat: 29 Sep 2015, Ditulis Tanggal: 15 Sep 2021,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Ketua Himbara

Pada 29 September 2015, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama BUMN, dan Direksi Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tentang Hutang 42 Triliun ke 3 Bank BUMN. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Hafisz dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Sumatera Selatan 1. Rapat ini dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: inaca.or.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Ketua Himbara
  • Ketua Himbara menjelaskan dengan banyaknya infrastruktur ini perlu banyak dana, dengan ini Indonesia meminjam dari China Development Bank (CDB) yang memberi pinjaman tanpa bunga.
  • Struktur pinjaman CDB ini dengan tenor 10 tahun, yang dinilai sangat bermanfaat bagi pembangunan, dan kemudahan.
  • Indonesia perlu pinjaman ini untuk proyek jangka panjang, ada majority mix match.
  • Pinjaman ini tidak mengikat dan tidak ada jaminan apapun, dengan jangka waktu yang cukup lama 10 tahun, dinilai sebagai penawaran bagus. Di mana CDB cukup ketat mengenai pencairan dana ini, dan Indonesia pun harus dapat meyakinkan pihak CDB dengan proyek-proyek.

Deputi BUMN

  • Deputi BUMN menjelaskan komposisi pemberi utang luar negeri pertama yaitu Singapura, Jepang, Amerika, Belanda, dan Tiongkok.
  • Dengan adanya pinjaman sebesar US$3 Miliar, akan dapat meningkatkan cadangan devisa.
  • Di tahun 2017 ada bond senilai U$500 Juta yang akan cair, sedangkan uang yang ada di Bank BUMN hanya ada Rp27 Miliar dimana Indonesia masih membutuhkan dana bertahan sekitar US$1,3 Miliar.

Direktur Bank Negara Indonesia (BNI)

  • Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) menjelaskan dalam kurun waktu 2015 hingga 2017, Bank Negara Indonesia (BNI) berencana menambah dana non-konvensional. Sampai September, posisi dana valais US$5,6 Miliar.
  • Lalu akan banyak pinjaman valas BNI yang jatuh tempo. Sedangkan dengan pinjaman dari CDB, BNI dapat dana dengan jangka waktu lebih 2 tahun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan