Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2016 — Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero)

Tanggal Rapat: 26 Aug 2015, Ditulis Tanggal: 24 Aug 2021,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Dirut PT Krakatau Steel

Pada 26 Agustus 2015, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) mengenai Usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2016. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Hafisz Tohir dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Sumatera Selatan 1 pada pukul 16.00 WIB. (ilustrasi: haluanlampung.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PT Krakatau Steel
  • Krakatau Steel merupakan salah satu backbone industri manufaktur nasional dan juga industri hilir dan hulu. Krakatau Steel juga menjadi elemen bahan kemandirian industri pertahanan.
  • Sebagai produsen baja yang terintegrasi, Krakatau Steel di-support pembangkit listrik milik sendiri. 
  • Krakatau Steel mempunyai pembangkit listrik baru sebesar 120 Megawatt dengan tenaga gas. 
  • Krakatau Steel juga mempunyai pelabuhan Cigading yang memudahkan distribusi dan produksi.
  • Krakatau Steel berencana mengkonversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan gas menjadi batubara untuk menghemat biaya, karena gas tidak semurah dulu. 
  • Krakatau Steel akan memfokuskan pada penurunan cost dan peningkatan kapasitas produksi serta distribusi.
  • Peran Krakatau Steel sangat banyak, seperti infrastruktur, konstruksi jembatan, kereta api, pelabuhan, dan pertahanan. Sebagai contoh, PT. PAL yang merupakan langganan Krakatau Steel dalam sektor pelabuhan.
  • Untuk konsumsi baja global memang turun, tapi produksi baja meningkat. 
  • Produksi baja global sebesar 857 juta ton, konsumsi 743 ton, sehingga ada kelebihan produksi di pasar dunia.
  • Di pasar dalam negeri, industri baja sering mengalami dumping dari luar negeri. 
  • Terdapat kenaikan harga listrik dan gas yang membuat Krakatau Steel tertekan dalam konteks daya saing. 
  • Melemahnya mata uang rubel Rusia menyebabkan murahnya harga baja dunia.
  • Kinerja dan laba bersih anak-anak perusahaan Krakatau Steel setahun terakhir menurun.
  • Dalam pasar ASEAN, Indonesia menempati peringkat 3 dalam konsumsi baja, masih di bawah Thailand dan Malaysia.
  • Rencana pengembangan Krakatau Steel adalah meningkatkan kapasitas dan high-value added product
  • Bisnis non-baja juga akan ditingkatkan seperti listrik dan air. 
  • Krakatau Steel akan streamlining bisnis, mana yang inti dan mana yang tidak. 
  • Jika bisnis kecil dan tidak ada prospek akan dilepas. Target Krakatau Steel adalah menurunkan harga baja hingga ke level US$70 per metrik ton. Dengan mengurangi biaya air dan listrik, hal ini bisa dicapai.
  • Goals Krakatau Steel yang lain adalah membangun pembangkit listrik baru. Krakatau Steel ingin menjadi produsen baja berbiaya rendah dan ini semua membutuhkan PMN. 
  • Sejak tahun 2012, Krakatau Steel menggunakan pembukuan dalam USD, mengingat 70% biaya komponen baja dari luar negeri.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan