Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rencana Pemberlakuan E-Toll — Komisi 6 DPR-RI dengan Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN serta Dirut PT Jasa Marga

Tanggal Rapat: 11 Oct 2017, Ditulis Tanggal: 23 Oct 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN serta Dirut PT Jasa Marga

Pada 11 Oktober 2017, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN serta Dirut PT Jasa Marga mengenai Rencana Pemberlakuan E-Toll. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Azam Azman dari Fraksi Partai Demokrat dapil Jawa Timur 3 pada pukul 10:42 WIB. (ilustrasi: inakoran.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN serta Dirut PT Jasa Marga

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN

  • Pada Mei 2017, porsi pembayaran di jalan tol 23%. Saat ini, sudah 50% dan semoga diharapkan di akhir Oktober dapat 100%.
  • Terkait transaksi tunai tol, beberapa hal masih perlu diperbaiki dalam pelaksanaannya. Salah satunya telah dilakukan oleh Bank Central Asia (BCA).
  • Keluhan dari masyarakat sejauh ini alatnya masih kurang responsif.

Dirut PT Jasa Marga

  • PT Jasa Marga bekerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Central Asian (BCA) untuk penerbitan kartu e-toll.
  • Pada 01 Oktober 2017, pemberlakuan cashless mulai dari jalan tol Jakarta-Cikampek,  Palikanci-Pemanan,  Jakarta-Tangerang, dan Jagorawi.
  • Terdapat 4 (empat) tahapan elektronik fiksasi yang diharapkan pada 31 Oktober 2017, pembayaran cashless sudah mencapai 100%.
  • Transaksi dengan menggunakan Electronic Toll Collection (ETC) akan terus dikembangkan.
  • Dengan menggunakan cashless, maka akan terjadi penghematan energi, baik pribadi maupun logistik/bisnis-bisnis lain.
  • Pembayaran cashless tidak hanya untuk kendaraan golongan 1, tapi juga kendaraan yang besar seperti truk, bus, dan lain-lain.
  • PT Jasa Marga memiliki 1.200 gardu, 40% dari jumlah gardu tersebut adalah gardu Gerbang Tol Otomatis (GTO).
  • Tujuan PT Jasa Marga dengan adanya pembayaran tol melalui ETC adalah mempercepat transaksi. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang tidak siap dengan kartunya.
  • PT Jasa Marga tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada petugas tol yang biasa berjaga di gardu tol. Bukan berarti dengan adanya cashless tidak ada petugas yang menjaga.
  • Pendapatan PT Jasa Marga pada tahun 2016 sebesar Rp700 Miliar dengan volume transaksi 200.000.0000 lebih kendaraan.
  • E-toll ini disponsori oleh Bank Indonesia.
  • PT Jasa Marga sudah melakukan pelepasan saham di jalan tol Semarang-Solo menjadi 58,9%, sisanya dimiliki BUMD Jawa Tengah.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan