Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Kinerja Keuangan dan Kinerja Operasional, serta Progres Program 35.000 MW — Komisi 6 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) dan Direktur Utama (Dirut) PT. PLN (Persero)

Tanggal Rapat: 11 Oct 2017, Ditulis Tanggal: 1 Oct 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) dan Direktur Utama (Dirut) PT. PLN (Persero)

Pada 11 Oktober 2017, Komisi 6 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) dan Direktur Utama (Dirut) PT. PLN (Persero) mengenai Kinerja Keuangan dan Kinerja Operasional, serta Progres Program 35.000 MW. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Azzam A. dari Fraksi Partai Demokrat dapil Jawa Timur 3 pada pukul 14:58 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: indonesia.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) dan Direktur Utama (Dirut) PT. PLN (Persero)

Direktur Utama (Dirut) PT. PLN (Persero)

  • PLN berkomitmen untuk meningkatkan terus kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari angka pelanggan yang terus meningkat setiap tahunnya.
  • Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, saat ini telah mencapai 9.1%.
  • Seluruh sistem tidak lagi mengalami defisit.
  • Untuk program 35 GW, capaiannya ialah dengan tambahan pembangkit sebesar 7701 MW, lalu penambahan transmisi, dan penambahan gardu induk sebesar 10025 MVA.
  • Porsi penggunaan bahan bakar minyak menurun.
  • Biaya pokok penyedia tenaga listrik juga telah menurun.
  • PLN mendapatkan alokasi tambahan sebesar Rp5 Triliun dan Rp23.6 Triliun.
  • Sesuai dengan Permen Tahun 2012, realisasi penggunaan Penyertaan Modal Negara (PMN) telah mencapai 31.61%.
  • Sebelumnya, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengalami pemadaman. Namun, pada saat ini sudah tidak ada karena sudah memiliki daya yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Sampai saat ini, jumlah pelanggan PLN mencapai 66.000.000.
  • Untuk kinerja program 35 GW keuangan dibutuhkan tarif yang sangat besar yaitu mendekati 300% sehingga PLN tidak bisa melakukan pinjaman lagi.
  • Evaluasi aset sudah menambah ruang pinjaman untuk mendukung 30.000 MW. Total aset mencapai Rp1,3 Triliun dan laba bersih mencapai Rp2,3 Triliun.
  • Posisi keuangan 2011-2017 aset perusahaan meningkat.
  • PLN tetap mengupayakan tarif listrik tidak mengalami kenaikan hingga saat ini.
  • Bangunan infrastruktur tentunya membutuhkan banyak biaya, tapi PLN menjamin bangunannya masih layak dan kuat untuk terus berdiri.
  • PLN juga berhasil mengurangi pembiayaan listrik Power Purcashment Agreement (PPA) swasta. PLN dapat mengurangi kontrak-kontrak sebesar 30%, lebih murah dari kontrak sebelumnya.
  • Selama 2 tahun terakhir besarnya subsidi turun Rp2 Triliun.
  • Total pinjaman lokal maupun internasional PLN adalah Rp3 Triliun.
  • Dari sumber dana internal yang PLN lakukan selama ini, PLN kurang yakin. Dari subsidi internal yang PLN lakukan lebih dari satu kali dan biasanya beberapa kali PLN nego.
  • PLN sangat memahami kriteria debitur karena tujuannya agar debitur itu sendiri merasa aman.
  • Terdapat dua pendekatan di dalam perencanaan. Pendekatan pertama adalah resource base untuk daerah-daerah yang mempunyai SDA primer, contoh di Papua tidak ada sumber batubara diganti dengan pembangkit lainnya.. Pendekatan kedua adalah regional base untuk daerah-daerah yang tidak mempunyai SDA primer seperti pulau Jawa.
  • PLN sedang menganalisis tiap-tiap daerah sumber energi, contoh di Ambon mau pakai batubara atau gas. Hal tersebut dibandingkan. PLN mengevaluasi per daerah mana yang paling efisien dalam cost. Kalau diizinkan PLN meminta diberi kesempatan.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan