Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun 2019 dan Road Map Kementerian BUMN – Komisi 6 DPR RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri BUMN

Tanggal Rapat: 20 Feb 2020, Ditulis Tanggal: 7 Apr 2020,
Komisi/AKD: Komisi 6 , Mitra Kerja: Menteri BUMN

Pada 20 Februari 2020, Komisi 6 DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian BUMN mengenai Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun 2019 dan Road Map Kementerian BUMN. Raker ini dipimpin dan dibuka oleh Faisol Riza dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil Jawa Timur 2 pada pukul 10:50 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri BUMN
  • Realisasi DIPA Tahun 2019 sebesar Rp202,6 Miliar atau 97,2% dari anggaran DIPA sebesar Rp208,3 Miliar, dengan realisasi sebagai berikut:
    • Realisasi belanja barang sebesar Rp129,81 Miliar atau 96,2% dari pagu belanja barang sebesar Rp134,88 Miliar
    • Realisasi belanja pegawai sebesar Rp57,73 Miliar atau 98,9% dari pagu belanja pegawai sebesar Rp58,35 Miliar
    • Realisasi belanja modal sebesar Rp14,97 Miliar atau 99,6% dari pagu belanja modal sebesar Rp15,02 Miliar.
  • Kemneterian BUMN ada 7 agenda pembangunan RPJMN, yaitu: Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, Mengembangkan wilayah untuk mengurangi
    kesenajangan dan menjamin pemerataan, Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berbudaya asing, Revoluasi mental dan pembangunan kebudayaan, Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, dan Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan Transformasi pelayanan publik.
  • Kemneterian BUMN memiliki 5 prioritas, yaitu:
    • Nilai ekonomi dan sosial untuk indonesia, untuk meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial terutama di bidang ketahanan pangan energi dan kesehatan.
    • Inovasi model bisnis, restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem, kerjasama, pertimbangan kebutuhan stakeholders, dan fokus pada core business.
    • Kepemimpinan teknologi, dapat memimpin secara global dalam teknologi strategis dan melembagakan kapabilitas digital seperti data management, advanced analytics, big data, artificial intelligence dan lain-lain.
    • Peningkatan investasi, untuk mengoptimalkan nilai asset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat.
    • Pengembangan talenta, mengedukasi dan melatih tenaga kerja mengembangkan SDM berkualitas untuk Indonesia, profesional tata kelola dan sistem seleksi SDM.
  • Dari lima sekala prioritas terkait dengan inovasi model bisnis, Kementerian BUMN sangat mengharapkan para pengendali atau pimpinan BUMN harus punya focus bisnis daripada masing-masing bisnisnya dan Kementerian BUMN berharap bisa ekspert dibidangnya dan bisa bersaing secara sehat.
  • Tingkat kemacetan mikro sangat keil hanya 0,01-0,05 dibandingkan dengan koorporasi yang lebih besar, contohnya seperti Pertamina kita mengurangi import igas karena Pertamina harus ada value edit dari Pertamina itu sendiri.
  • Bahwa hasil dari BUMN yang akan dikontriibusikan lagi kepada masyarakat, berbeda dengan swasta yang nilai dari defiden kepada Negara yang tidak dilaksanakannya. Terkait dengan perkembangan teknologi banyak sekali bisnis model didistribusi bisnis modelnya tidak berjalan.
  • Menteri BUMN sedang berusaha agar dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Jepang, tentu dengan kerjasama jangka panjang dan akhirnya ada pusat training akan sesuai dengan standar Jepang. Sedangkan terkait dengan perkembangan talenta, Kementerian BUMN melakukan dengan bagaimana anak-anak muda yang kita coba dapat link and match yang sesuai dengan kebutuhan BUMN, karena ini tidak mudah dan Kementerian BUMN akan terus berusaha.
  • Rencana trasnformasi Kementerian BUMN memiliki7 program untuk saat ini dan rencana trasnformasi, sebagai berikut:
    • Focus BUMN, pada saat ini adalah BUMN memegang peran ganda untuk memenuhi nilai ekonomi dan pelayanan publik, sedangkan untuk rencana trasnformasi akan melakukan klasifikasi BUMN berdasarkan nilai ekonomi, pelayanan publik, atau keduanya.
    • Dinamika portofolio, pada saat ini mengutamakan prinsip mempertahankan perusahaan meskipun perusahaan dalam keadaan tidak sehat, sedangkan untuk rencana transformasi Keenterian BUMN dapat menutup, menggabungkan, atau membentuk kemitraan strategis.
    • Penanganan proyek strategis, pada saat ini pelaksanaan pembiayaan PSO menjadi tanggung jawab BUMN, sedangkan untuk rencana transformasi BUMN tetap bertanggung jawab terhadap pembiayaan PSO melalui formulasi pendanaan pemerintah.
    • Pembangunan ekosistem, pada saat ini akan berfokus pada sinergi antar BUMN, dan rencana transformasinya akan emmbangun ekosistem yang sehat dengan kolaborasi antara BUMN, BUMNIS, BUMDes, Swasta dan mitra strategi
    • Tata kelola, pada saat ini Kementerian BUMN hanya menentukan pimpinan, sedangkan startegi bisnis dan tugas-tugas khusus diserahkan sepenuhnya kepada pimpinan perusahaan, untuk rencana transformasinya Kementerian BUMN menentukan pimpinan dan modl bisnis setiap klaster BUN.
    • Inovasi dan kepemimpinan teknologi, pada saat ini bahwa inovasi dan kepemimpinan teknologi
      tidak merta karena dijalankan sendiri-sendiri dari BUMN, sedangkan untuk rencana transformasinya Kementerian BUMN akan membentuk pusat inovasi teknologi
    • Pengelolaan talenta, pada saat ini adanya kesenjangan kompetensi talenta antar BUMN karena tidak meratanya pengembangan bakat, sedangkan pada rencana transformasinya akan menerapkan standarisasi pengembangan bakat sitem rotasi dan program penugasan utuk mid-level management antar BUMN.
  • Kemarin bahwa adnya laporan bahwa adanya beberapa kali di BUMN ada penugasan tetapi ketika sudah selesai tugas dan ingin untuk kembali itu tidak bisa dikarenakan kehilangan granding dalam sistem kerjanya, untuk itu Kementerian BUMN sedang melakukan struktur organisasi yang ramping, padat dan akan pembentukan strategic delivery unit . Kementerian BUMN masih menunggu satu
    Deputi lagi yaitu Deputi SDM, karena SDM adalah perubahan yang sanagt penting untuk Kementerian BUMN dan prosesnya ini kurang lebih satu bulan.
  • Metric performa Kementerian BUMN untuk laba bersih meningkat 50% dan kontribusi pada pendapatan Negara meningkat 50%

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan