Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Proyeksi Kuota dan Realisasi LPG 3 Kg — Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero)

Tanggal Rapat: 14 Jun 2023, Ditulis Tanggal: 16 Jun 2023,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero)

Pada 14 Juni 2023, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) mengenai Proyeksi Kuota dan Realisasi LPG 3 Kg. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Dony dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) dapil Jawa Barat 11 pada pukul 12.00 WIB. (Ilustrasi:)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero)

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM):

  • Realisasi penyaluran LPG 3 Kg Tahun 2022 mencapai 7,8 juta M/T; Kuota LPG 3 Kg Tahun 2023 sebesar 8 juta M/T termasuk cadangan 500 ribu M/T; Realisasi Mei 2023 sebesar 3,32 juta M/T atau 41,6%. Konversi LPG petani dan lain-lain 0,02 juta ton.
  • Pada Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi 7 tanggal 5 Juni 2023 disampaikan bahwa untuk volume LPG 3 Kg tahun 2023 ada 7,9 juta M/T dan kuota yang disepakati untuk diajukan dalam pembahasan RAPBN TA 2012 adalah 8,2-8,3 juta M/T.
  • Distribusi penyaluran LPG 3 Kg berdasarkan Marketing Operation Region (MOR) PT Pertamina (Persero):
    • MOR 1 (Sumatera Bagian Utara) mencapai 41,6% dengan rincian 2022 sebesar 0,93 juta M/T dan realisasi Mei 2023 sebesar 0,4 juta M/T
    • MOR 2 sebesar 42%
    • MOR 3 sebesar 41,5%
    • MOR 4 (Jawa Bagian Tengah) mencapai 42%
    • MOR 5 (Jawa Timur & Bali) mencapai 41,6%
    • MOR 6 (Kalimantan) sebesar 41,8%
    • MOR 7 (Sulawesi) sebesar 402%.
    • Total penyaluran LPG 3 Kg secara nasional mencapai 41% dengan total Agen LPG PSO sebanyak 5.165.
  • Tahun 2018-2022, realisasi penyaluran LPG 3 Kg meningkat:
    • Tahun 2018 realisasi 6,53 juta ton dari kuota 6,45 juta ton
    • Tahun 2019 realisasi 6,84 juta ton dari kuota 6,98 juta ton
    • Tahun 2020 realisasi 7,14 juta ton dari kuota 7 juta ton
    • Tahun 2021 realisasinya 7,46 juta ton dari kuota 7,8 juta ton
    • Tahun 2022 realisasi 7,8 juta ton dari kuota 8 juta ton
    • Mei 2023 realisasi 3,32 juta ton dari kuota 8 juta ton.
  • Realisasi penyaluran LPG non PSO Tahun 2019-2023 terus mengalami penurunan:
    • Tahun 2019 sebesar 0,6 juta ton
    • Tahun 2020 sebesar 0,62 juta ton
    • Tahun 2021 sebesar 0,6 juta ton
    • Tahun 2022 0,46 juta ton
    • Tahun 2023 per Mei 0,15 juta ton
  • Ditjen Migas bersama PT Pertamina (Persero) telah melakukan pendataan dan pencocokan data penggunaan serta pencatatan transaksi LPG 3Kg yang dilakukan dari awal tahun 2023 dengan jadwal kerja sebagai berikut:
    • Persiapan dan uji coba keandalan sistem Januari-Februari 2023.
    • Sosialisasi Implementasi Jawa, Bali dan NTB Juni 2023 yang mencakup 138 kab/kota.
    • Implementasi di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Juli 2003 yang mencakup 273 kab/kota
    • Evaluasi program ini terus dilaksanakan secara berkesinambungan sejak Maret hingga Desember 2023.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero):

  • Prognosis untuk Tahun 2023, apabila tidak terdapat kebijakan penyesuaian untuk pengendalian penerimaan LPG memang diproyeksikan akan mencapai kuota atau bahkan lebih kuota.
  • Tren penyaluran LPG PSO meningkat 5% dibandingkan year to date Mei 2022, lebih besar 8,4% dibanding kuota year to date Mei 2023 sehingga prognosa Desember 2023 akan over 2,7%.
  • Kalau kita lihat dari nilai subsidi year to date 2023, realisasi Rp34 triliun sementara APBN Rp117 Triliun, prognosa Rp85,45 Triliun, artinya terhadap DIPA masih ada kelebihan LPG di tahun 2023.
  • Kami usulkan, prognosa 2023 yang akan over 2,7% artinya prognosa tahun 2023 kami bukan 8 juta M/T tapi realisasi LPG akan bergeser ke 8,2 juta M/T.
  • Kelebihan sebesar Rp32 Triliun akan bisa mengkompensasi selisih 2,7% kuota LPG tersebut. Over kuota terjadi hampir seluruh lokasi dan totalnya sekitar 2,8%.
  • Sektor Rumah Tangga PSO juga terjadi penurunan akibat disparitas harga yang tinggi. Kalau kita bandingkan antara 2022 dan 2023 untuk LPG non PSO Rumah Tangga terjadi pergeseran 21%.
  • Kalau kita lihat dari Tahun 2019 yang semulanya sekitar 0,66 juta M/T untuk volume LPG non PSO Rumah Tangga bergeser dari prediksi kita dan realisasi sampai year to date 2023 hanya 0,15 juta M/T.
  • Proporsi LPG PSO dan non-PSO Rumah Tangga adalah 4,4% yang PSO dan 95,6% non PSO.
  • Untuk 2024, kami proyeksikan ada peningkatan sekitar 2% dibandingkan demand tahun 2023, di mana kami proyeksikan angkanya akan bergeser ke 8,38 juta M/T, sementara untuk transisionality nya hampir sama dari tahun ke tahun dan tren akan turun setelah lebaran kemudian akan naik sampai akhir Desember tahun 2023.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan