Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Tindaklanjut Progres Penyelesaian Pembangunan Smelter PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) dan lain-lain — Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Inalum, Direktur Utama PT Antam, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan, dan Direktur Utama PT BAI

Tanggal Rapat: 20 Sep 2022, Ditulis Tanggal: 25 Oct 2022,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Direktur Utama PT Inalum, Direktur Utama PT Antam, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan, dan Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI)

Pada 20 September 2022, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Inalum, Direktur Utama PT Antam, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan, dan Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) mengenai Tindaklanjut Progres Penyelesaian Pembangunan Smelter PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) dan lain-lain. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Maman Abdurrahman dari Fraksi Partai Golongan Karya (FP-Golkar) dapil Kalimantan Barat 1 pada pukul 14.20 WIB. (Ilustrasi: dpr.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Direktur Utama PT Inalum, Direktur Utama PT Antam, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan, dan Direktur Utama PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI)

Direktur Utama PT Inalum (Persero):

  • PT Inalum hanya mempunyai waktu satu bulan untuk mengatasi kontrak yang sudah disepakati, penyelesaian untuk proyek ini pada tahun 2024 ini terkait projek ini masuk dalam Prolegnas. Setelah dilakukannya RDP dengan DPR-RI, PT Inalum melakukan koordinasi secara intensif difasilitasi oleh Kementerian BUMN. Sebagai tindak lanjut ini Kementerian BUMN memfasilitasi pertemuan antara PT BAI dengan konsorsium EBC pada pertemuan ini konsorsium EBC menandatangani intermediate consortium agreement paling lambat tanggal 13 Mei 2022
  • Kronologi project ini mulai dari tanggal 7 Juli 2021 yaitu PT BAI sebagai owner menerbitkan SP1 lalu 3 Agustus 2021 yaitu PT BAI sebagai owner menerbitkan SP2 lalu 21 Maret 2022 RDP Komisi 7 DPR-RI dengan penyelesaian proyek SGAR (COD) di tahun 2024, tanggal 24 Juni 2022 yaitu BAI kembali mengingatkan konsorsium EPC untuk massive construction dengan tenggat waktu penyelesaian masalah 3 bulan sejak 24 Juni 2022 jika tidak, akan diterbitkan final warming.
  • Recovery plan yaitu di bulan februari 2025 dengan syarat bahwa kondisi isu-isu ini bisa diselesaikan dengan anggota konsorsium EPC, di tanggal 27 Juli 2022 BAI menolak atas usulan tersebut dengan pertimbangan PT Inalum mempertanggung jawabkan ada potensi loss opportunity setiap bulan keterlambatan dari project ini sehingga PT Inalum tetap meminta kepada EPC untuk adanya percepatan terutama targetnya adalah penyelesaian final consortium agreement.
  • Ini belum ada progres yang signifikan pada bulan Agustus PT Inalum melakukan kajian untuk melakukan terminasi karena dipicu ditandatanganinya consortium agreement ini namun belum ada progres yang signifikan sampai bulan Agustus baru mencapai 14,42 persen. Kemudian final consortium agreement ini belum disepakati.
  • Menindaklanjuti hal tersebut di tanggal 26 Agustus 2022 EPC consortium melalui jamdatun mengirimkan undangan pre mediasi namun progres belum sesuai target yang diusulkan, tanggal 16 September 2022 EPC consortium menyepakati scope dan nilai red mud dan slag stockyard sesuai dengan EPC contract.
  • Tanggal 19 September 2022 Kementerian BUMN memfasilitasi PT BAI dengan EPC consortium. Pada bulan Oktober 2022 apabila FCA tidak selesai dan progres tidak tercapai maka akan dilakukan terminasi. Fakta dan kemajuan proyek terkait aksi yaitu penandatanganan ICA oleh Konsorsium EPC pada 27 Mei 2022 dan mediasi oleh Jamdatun yang sedang berlangsung.
  • Posisi PT Inalum di Oktober sudah tidak bisa terpenuhi maka opsinya akan terminasi.

Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan:

  • Gambaran umum proyek terkait update progres per tanggal 12 September 2022 yaitu lingkup pekerjaan pada desain awal dan detail desain lalu pengadaan mesin dan material peralatan impor serta pengadaan material sipil.
  • Pada tanggal 1 Maret 2022 yaitu surat konsorsium terkait Pemisahan Lingkup, 21 Maret 2022 melakukan RDP Komisi 7 DPR RI, 29 April 2022 Rapat dengan Kementerian BUMN, dan tanggal 27 Mei 2022 intermediate consortium agreement.
  • Secara singkat dalam proses yang ada sampai september ini cukup intens pada lingkup yang ada, kemudian fasilitasi Jamdatun ini perlu waktu untuk meyakinkan mereka untuk mediasinya. Pada 25 Mei 2022 pemaparan design Red Mud Stockyard/Tailing Dam sesuai rekomendasi teknis dari Tim Tenaga ahli dan PP. Mediasi PTPP, Chalieco dan PT BAI yaitu menyepakati perubahan lingkup dan porsi pekerjaan dalam konsorsium.
  • Ini yang PT Pembangunan Perumahan sampaikan intinya tinggal ada kesepakatan agar PT Pembangunan Perumahan konsentrasi bersama dengan Chalieco dengan split pembayaran yang jelas. PT Pembangunan Perumahan sudah sepakat tinggal finish worknya dengan pihak independen.
  • PT Pembangunan Perumahan tetap berusaha agar bisa dituntaskan dalam jangka waktu yang diminta oleh Mind ID dan PT BAI. Sebenarnya permasalahan ini pada lingkup pekerjaan yang tidak jelas pada internal PT Pembangunan Perumahan secara lingkup tidak selesai maka akibatnya terhadap cost yang akan kita gunakan pada pekerjaan tersebut.
  • Masalah ini sudah PT Pembangunan Perumahan bicarakan pada kemungkinan akan adanya pemutusan kontrak ini sejak difasilitasi oleh Kementerian BUMN ini lingkupnya ada kerjaan bendungan untuk menampung limbah di sana ada item-item lain maka bendungannya ada 2T01 di dalam dokumen ini merupakan lingkup Chalieco dan mereka akui 2T01 ini menjadi lingkupnya PP.
  • Ada satu hal mendasar yaitu saat pertama kali proyek ini dieksekusi maka ada civil work termasuk di plan area dan luar plan area, namun ini yang kami protes karena tidak termasuk dalam anggaran internal dan ini yang berlarut-larut pembicaraan antara kami dengan Chalieco.
  • Awalnya di internal consortium agreement adalah unit price akhirnya terjadi kesepakatan sampai dengan pekerjaan tertentu saja yang itu finish work. Ada satu hal tentang finish work yang belum selesai dengan Chalieco. Lingkungan kami yang hanya 9 persen ini hanya DAM 2T01 saja, finish work ini yang belum shuttle nilainya dengan ajuan Rp450 Miliar namun yang PT Pembangunan Perumahan dapati hanya Rp200 Miliar dan ini angka yang belum ada solusi, PT Pembangunan Perumahan akan meminta pada Chalieco untuk menunjuk pihak independen dan kita akan mengikuti dengan apa yang dikatakan oleh pihak independen ini.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan