Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Reformasi Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas pada Tahun 2021 dan Target Tahun 2022, Progres Lifting Migas Tahun 2021 dan Target Lifting Migas Tahun 2022, dan lain-lain –Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 7 DPR-RI dengan Kepala SKK Migas

Tanggal Rapat: 27 May 2021, Ditulis Tanggal: 25 Jul 2021,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Kepala SKK Migas

Pada 27 Mei 2021, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala SKK Migas mengenai Reformasi Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas pada Tahun 2021 dan Target Tahun 2022, Progres Lifting Migas Tahun 2021 dan Target Lifting Migas Tahun 2022, dan lain-lain. RDP ini dipimpin dan dibuka oleh Sugeng Suparwoto dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 10.17 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. Ilustrasi : Kompasiana.com

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Kepala SKK Migas
  • Kepala SKK Migas menyampaikan mengenai supply global berdasarkan data tahun 2020 dimana dipikirkan ada kenaikan kemampuan supply yang akan terkait dengan demand kedepannya dan terlihat bahwa kapasitas supply minyak ini masih akan mengalami peningkatan, terutama dari oil shell yang dari Amerika Serikat. Tadi Pimpinan Rapat menyebutkan mengenai potensi dari Iran setelah dicabutnya embargo tentu belum masuk di sini sehingga kita masih melakukan analisa kira-kira akan menjadi seperti apa kedepan.
  • Terkait dengan isu energi baru dan terbarukan bahwa untuk energi transisi menggambarkan
    bahwa peranan minyak sebagai sumber energi transportasi tentu akan berkurang, tetapi dengan gas adalah energi transisi, maka demand untuk gas masih akan cukup tinggi dan kita ketahui bahwa migas bukan hanya untuk energi tetapi juga untuk fit dari industri Petrokimia.
  • Kepala SKK Migas mengatakan untuk mengenai pergerakan harga ICP terkait dengan Brent dan WTI. Terlihat di tahun 2020 sempat turun tajam khususnya dari WTI, rata-rata ICP biasanya akan seirama dengan Brent maupun WTI. Untuk Brent dan WTI kita lihat kedepan masih akan terjadi sedikit penurunan sampai pada sebuah angka yang relatif stabil, sehingga kalau dilihat di tahun 2022 kalau kita memperkirakan mungkin lebih lebih trust di angka sekitar 55-60 untuk Brent, sehingga untuk ICP diperkirakan sekitar 50-60.
  • Kepala SKK Migas menyampaikan bahwa kami melaporkan dari dampaknya Covid-19 ternyata lebih tajam dari yang diperkirakan. Dampak Covid-19 terhadap perkiraan produksi dan start up proyek-proyek hulu migas Indonesia paling tidak sekitar 25-35% gap yang dimunculkan atas Covid-19.
  • Kegiatan Pemboran Triwulan 1 2021 masih rendah. Kami dengan para K3S berusaha terus dan merayu-rayu agar aktivitas pengeboran bisa on time. Kita support penuh dalam hal upaya-upaya
    yang dibutuhkan.
  • Kepala SKK Migas menyampaikan mengenai proyek strategis nasional, Indonesia Deepwater
    Development (IDD) statusnya masih menunggu Chevron mendapatkan operatorship yang baru.
  • Terkait dengan tangguh train 3 ini masih terganggu kegiatannya di lapangan, sehingga progressnya untuk onshore adalah 89,58% dari target 96,21%, kemudian offshorenya 99,19% dari target 100%.
  • Sedangkan untuk Jambaran Tiung Biru progressnya 88,77% dari target 98,22%. Untuk INPEX masih terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan survei dalam rangka mempersiapkan AMDAL maupun desain.
  • Untuk proyek onstream yang lain telah onstream sebesar 4 proyek dari 12 proyek di tahun ini dan total investasi adalah US$111 juta dari total US$1,6 Miliar dari target proyek-proyek onstream.
  • Produksi dan lifting tahun 2021
    • Produksi
      • Minyak MBOPD target pada APBN 2021 sebesar 705, dengan realisasi YTD pada Maret 2021 mencapai 679,5% sehingga capaiannya 96,4%.
      • Gas MMSCFD realisasi YTD pada Maret 2021 yaitu 6.748.
      • Migas MBOEPD realisasi YTD pada Maret 2021 yaitu 1.885.
    • Lifting minyak
      • Minyak MBOPD pada target APBN 2021 yaitu 705,0, realisasai YTD pada Maret 2021 676,2 dengan outlook 2021 yaitu 682 sehingga capaian APBN adalah 96,9%.
      • Gas MMSCFD pada target APBN 2021 yaitu 5.638, realisasi YTD pada Maret 2021 5.539 dengan outlook 2021 yaitu 5.527 sehingga capaian APBN adalah 98,3%.
      • Migas MBOEPD pada target APBN 2021 yaitu 1.711,78, realisasi YTD pada Maret 2021 1.665,25 dengan outlook 2021 yaitu 1.669 sehingga capaian APBN adalah 97,3%.
  • Tantang dan upaya mencapai produksi tahun 2021, yaitu :
    • Tantangan dan kendala sampai Quartal 1 2021
      • Entry point yang rendah, karena laju penurunan produksi alamiah yang lebih cepat dan lebih tinggidari prognosis dibeberapa KKKS dengan 14,2 MBOPD dan 7 MMSCFD
      • Unplanned shut down 6,1 MBOPD dan 90 MMSCFD
      • Mundurnya kontribusi sumur baru karena keterlambatan eksekusi kegiatan pengeboran
      • Mundurnya onstream beberapa lapangan 0,8 MBOPD dan 1 MMSCFD.
    • Upaya FTG Tahun 2021
      • Penambahan program kerja: Bor, WO dan WS dengan target 3,5 MBOPD
      • Optimasi produksi dari penerpan teknologi dengan skema no cure no pay dengan target 0,8 MBOPD
      • Debottlenecking dan pengurasan stok dengan target 2,4 MBOPD
      • Optimasi penyerapan atau komersialisasi gas pada 9 KKKS dengan target 55 MMSCFD
      • Optimasi operasi : efisiensi fuel dan program zero flare gas dengan target 20 MMSCFD
  • Asumsi outlook produksi atau lifting tahun 2021, yaitu :
    • Program pemboran terlaksana tepat waktu dengan capaian 77 sumur di CPI, 4 sumur di PHM dan 2 sumur di PHKT
    • Kegiatan well intervention yang massif di Pertamina EP
    • Optimasi jadwal dan durasi kegiatan planned shutdown dapat terlaksana
    • Tidak ada kejadian unplanned shutdown yang signifikan hingga akhir tahun, sehingga plant availability mencapai 97,5% ditahun 2021
    • Proyek utama JTB onstream di kuartal 4 2021.
  • Outlook 2021 dan prognosa lifting migas 2022
    • Asumsi lifting migas pada APBN 2021 yaitu 1.712 , YTD realisasi per Maret 2021 1.665, Outlook desember 2021 1.669, dan prognosa 2022 1,739.
    • Asumsi lifting minyak bumi pada APBN 2021 705, YTD realisasi pada Maret 2021 676, outlook Desember 2021 682, dan prognosa 2022 704.
    • Asumsi lifting gas bumi pada APBN 2021 1.007, YTD realisasi pada Maret 2021 989, outlook Desember 2021 987, dan Prognosa 2022 1.036.
  • Terkait dengan distribusi revenue 2021, Kepala SKK Migas melaporkan bahwa sampai dengan Triwulan 1 bahwa APBN telah menetapkan target untuk penerimaan negara adalah US$7,28 Miliar dan realisasi di Triwulan 1 adalah US$3,29.
  • Kepala SKK Migas melihat/menghitung outlook 2021 kemungkinan akan bisa mendapatkan US$9,8 Miliar. Untuk tahun 2022, karena tadi lifting belum terlalu banyak perubahan dan ada asumsi
    tekanan-tekanan tetap di angka US$60 per barel, maka penerimaan negara di US$9,79.
  • Terkait dengan Cost recovery tahun 2021 ditargetkan US$8,1 Miliar, dan realisasi di Triwulan 1 US$1,7 Miliar. Sehingga kita berharap ini bisa tetap terkendali dan tahun 2022 di angka US$8,7 Miliar. Kami berharap angka untuk tahun 2021 masih bisa dipertahankan di tahun 2022.
  • Status Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Eksploitasi dengan akhir KKS pada Periode 2017-2023
    • Terdapat 31 wilayah kerja (WK) eksploitasi yang kontrak kerja samanya berakhir pada periode
      2017-2023
    • Sebanyak 29 WK telah diputuskan oleh pemerintah terkait proses perpanjangan atau kelanjutan
      pengelolaannya, sementara 1 WK diberikan status pengelolaan sementara dan 1 WK lainnya dalam proses.
    • Terdapat 14 WK yang statusnya telah beralih ke operator yang baru. (17 WK masih memiliki operator yang lama)

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan