Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Pendapatan Pembiayaan dan Defisit Anggaran — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Panitia Kerja (Panja) Asumsi Dasar dengan Badan Usaha Milik Negara

Tanggal Rapat: 12 Oct 2015, Ditulis Tanggal: 9 Aug 2021,
Komisi/AKD: Badan Anggaran , Mitra Kerja: Koordinator Panja Pemerintah

Pada 12 Oktober 2015, Badan Anggaran DPR-RI mengadakan Rapat Panitia Kerja (Panja) Asumsi Dasar dengan Badan Usaha Milik Negara mengenai Pendapatan Pembiayaan dan Defisit Anggaran. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Ahmadi Noor dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) dapil Kalimanatan Selatan 1 pada pukul 11.38 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : jasahukumbali.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • Penyertaan Modal Negara ke BUMN Rp. 39,42 Triliun, Rp. 886 Miliar untuk PT PLN, pendidikan nasional Rp. 5 Triliun. Total Rp. 57,705 Triliun.
  • Penyertaan Modal Negara BUMN pertama untuk PT Sarana Multi Media Rp. 1 Triliun, PT Penjaminan Infra Rp.1 Triliun.
  • PT Kaktau steel Rp. 2,446 Triliun, Perikanan Nusantara Rp. 29 Miliar. PT RNI Rp. 692 Miliar, PT. Angkasa Pura 2 Barata Rp. 500 Miliar dan PT Wijaya Rp. 3 Triliun.
  • Total Penyertaan Modal Negara ke BUMN sebesar Rp. 39,420,8 Miliar.
  • Program kedaulatan pangan Bulog, Rajawali Nusantara, Perikanan Nusantara dan lain-lain.
  • Kedaulatan energi sebesar Rp. 10 Triliun. Sektor keuangan reasuransi indo utama.
  • Program kemandirian nasional PT Bahana Pembinaan Indonesia. Infrastruktur dan maritim Jasa Marga, Hutama Karya dan lain-lain mendukung semua program pemerintah.
  • Perumahan Rp. 9,227 Triliun. Pengelolaan penjaminan Rp. 908 Miliar.
  • Pengembangan pendidikan dana abadi dananya Rp. 5 Triliun.
  • Kementrian BUMN perlu tambahan Rp. 3 Triliun.

Koordinator Panja Pemerintah
  • Kebijakan fiskal 2016 masih akan ekspansif berupa defisit 2,1% PDB dan diarahkan untuk kegiatan produktf.
  • Pertama non utang perbankan dalam negeri sebesar Rp. 5,498 Triliun.
  • Di dalam exercise menjadi Rp. 48,383 Triliun dan ada penyesuaian.
  • PMN kepada organ keuangan Rp. 3,37 Triliun menjadi Rp. 3,04 Triliun.
  • Untuk pembiayaan utang, pinjaman luar negeri Rp. 1,198 Triliun menjadi hanya Rp. 328,8 Miliar.
  • Sesuai dengan arah pemerintah mengantisipasi dampak pasar keuangan global.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan