Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Asumsi Dasar, Defisit dan Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 — Badan Anggaran DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Perpajakan Nasional, Direktorat Jenderal Pajak dan Dirjen Bea Cukai

Tanggal Rapat: 11 Jul 2017, Ditulis Tanggal: 22 Nov 2020,
Komisi/AKD: Badan Anggaran , Mitra Kerja: Dirjen Bea Cukai

Pada 11 Junli 2017, Badan Anggaran DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Perpajakan Nasional, Direktorat Jenderal Pajak dan Dirjen Bea Cukai mengenai Asumsi Dasar, Defisit dan Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Said Abdullah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dapil Jawa Timur 11 pada pukul 15:10 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : id.techinasia.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Badan Perpajakan Nasional
  • Badan Perpajakan Nasional melihat data pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 karena adanya kebijakan evaluasi aset.
  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami pengurangan target, namun dalam evaluasi, pertumbuhan ditargetkan menjadi 14%. Hal tersebut menjadi tugas Badan Perpajakan Nasional agar tetap bisa mencapai target.
  • Pertumbuhan alamiah sekitar 9,5%-10% dan Badan Perpajakan Nasional mempunyai kewajiban sekitar 4% lagi.
  • Keseluruhan perpajakan non-migas menjadi 52 Triliun.
  • Terkait tax ratio, Pemerintah perlu memperhatikan karena selama ini mengalami penurunan.
  • Dari tahun 2012 tax ratio menurun, tentu itu tugas dari Pemerintah.

Direktorat Jenderal Pajak
  • Mengenai ekspor, pertumbuhannya tinggi sekali, yaitu sekitar 8%.
  • Konsumsi masyarakat 70% kebutuhan bahan pokok.
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan pertumbuhan ekspor besar sekali.
  • Target penerimaan pajak non migas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 turun 52,0 Triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, namun tetap tumbuh 13% dari 2016.
  • Penerimaan pajak turun dikarenakan trend penurunan realisasi perpajakan beberapa tahun terakhir.
  • Yang akan dikerjakan atau dicapai adalah pengawasan wajib pajak berbasis kepatuhan wajib pajak.
  • Goverment expenditure itu tidak taxable.

Dirjen Bea Cukai
  • Pertumbuhan cukai cenderung stagnan. Pertumbuhan rata-rata sebesar 8-10%.
  • Tarif efektif bea masuk rendah sekali turun 1,7%.
  • Dari target 33 Triliun, sudah dapat 15.7 Triliun. Faktor pertumbuhan karena adanya Free Trade Agreement.
  • Untuk cukai, Dirjen Bea Cukai sudah mendapatkan 44,3 Triliun atau naik 0,32 Triliun.
  • Terdapat faktor positif dan negatif yang mempengaruhi.
  • Review fundamental kinerja cukai sampai dengan 30 Juni 2017, cukai 44,3 Triliun naik 0,32 Triliun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan