Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja Blok 2 Terminasi Tahun 2019 (Blok Mahakam dan Blok Sangga 2), Kesiapan PT. Pertamina dalam Implementasi B30, Perkembangan Ahli Kelola Blok Rokan - Komisi 7 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut PT. Pertamina (Persero)

Tanggal Rapat: 29 Jan 2020, Ditulis Tanggal: 17 Mar 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Dirut PT. Pertamina (Persero)

Pada 29 Januari 2020, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut PT. Pertamina (Persero) mengenai Evaluasi Kinerja Blok 2 Terminasi Tahun 2019 (Blok Mahakam dan Blok Sangga 2), Kesiapan PT. Pertamina dalam Implementasi B30, Perkembangan Ahli Kelola Blok Rokan. RDP ini dibuka dan dipimpin oleh Sugeng Supawoto dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dapil Jawa Tengah 8 pada pukul 10:15 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut PT. Pertamina (Persero)
  • Terkait dengan Balance Supply dan Demand Solar B30 yaitu : total Demand Solar B30 Nasional (Pertamina dengan Non Pertamina) di tahun 2020 sebesar 201,6 juta Barel, dalam kemampuan supply solar B30 Pertamina sebesar 181,7 juta Barel sehingga masih dibutuhkan import solar B30 sebesar 19,9 juta Barel dalam skala Nasional, dan Kemampuan supply solar B30 Pertamina sebesar
    181,7 juta Barel sedangkan demand solar B30 Pertamina sebesar 176,1 juta Barel sehingga terdapat ekses sebesar 5,6 juta Barel.
  • Dalam pengembangan Biorefinery di Pertamina bisa dilakukan dengan 3 strategi, yaitu:
    • Co-Processing, RBDPO dikelola dengan cara dicampur fossil feed di kilang existing. Sudah proven di kilang RU 3 Plaju dan di RU 2 Dumai, dalam rencana ujicoba green avtur di RU 4 Cilacap, fasilitas sudah siap dan tidak perlu investasi besar untuk continuous production dan shifting fossil feedstock menjadi renewable feedstock
    • Standalone, CPO diolah 100% dengan membangun kilang baru. Dengan kapasitas oleh CPO sebanyak 20 ribu barel per hari atau 1 juta ton per tahun, menghasilkan produk green diesel 1 juta kL per tahun untuk menambah produksi BBM Nasional dan membutuhkan investasi cukup besar sehingga perlunya kerjasama
    • Conversion, CPO diolah 100% dengan modifikasi kilang existing. Dengan kapasitas olah CPO sebanyak 6 ribu barel per hari atau 0,3 juta ton per tahun, menghasilkan produk green diesel 0,3 juta kL per tahun untuk menambah produksi BBM Nasional dan investasi tidak terlalu besar dan
      waktu lebih cepat karena modifikasi
  • FAME tidak dapat langsung digunakan, sehingga harus diblending terlebih dahulu dengan petroleum disesel. Karena mudah teroksidasi menjadi PEROXDE, Viskositas lebih tinggi dibandingkan
    petroleum diesel dan heating value lebih rendah. Dalam peningkatan kualitas FAME diperlukannya peralatan distilasi untuk mengurangi kandungan water dan glisterin yang ada dalam FAME.
  • Hasil dari manfaat implementasi B20 dan B30 dapat menghemat devisa, pengurangan emisi GRK dan peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan penyerapan tenaga kerja, dan penurunan import solar Pertamina
  • Hasil dari implementasi biodiesel Pertamina dalam volume FAME pada tahun 2006 sampai 2017 dengan B2,5 sampai B20 dengan realisasi sebesar 9,24 juta KL di 60 lokasi supply FAME, ditahun 2018 dengan B20 realisasi sebesar 3,20 juta KL di 69 lokasi supply FAME, ditahun 2019 dengan B20 dengan realisasi sebesar 5,51 juta KL di 29 lokasi supply FAME, dan ditahun 2020 dengan B30 dengan proyeksi sebesar 8,38 juta Kl di 28 lokasi supply FAME.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan