Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2017 — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pariwisata

Tanggal Rapat: 13 Jun 2016, Ditulis Tanggal: 23 Apr 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Menteri Pariwisata→Arief Yahya

Pada 13 Juni 2016, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pariwisata mengenai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2017. Raker ini dibuka dan dipimpin oleh Ferdiansyah dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) daerah pemilihan Jawa Barat 11 pada pukul 10.28 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi: dpr.go.id)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Pariwisata → Arief Yahya
  • Pariwisata sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), devisa, dan lapangan kerja paling mudah dan murah.
  • Anggaran yang kita ajukan 0,4% dari total APBN jadi seharusnya bisa dimaksimalkan.
  • PDB pariwisata tumbuh 4,8 jauh dari industri agrikultur, devisa pariwisata 1 juta USD tertinggi dibanding industri lain.
  • Devisa penyumbang keempat terbesar dari devisa nasional sebesar 9,3% dengan rata-rata pertumbuhan 13% tertinggi dibanding batubara.
  • Tenaga kerja penyumbang 9,8% lapangan pekerjaan menempati urutan keempat dari seluruh industri.
  • Pariwisata tercipta lapangan kerja termurah 5000 USD pariwisata tumbuh 30% perlima tahun.
  • Nominal kontribusi PDB pariwisata Indonesia terbesar di ASEAN yaitu 82.4%.
  • Pariwisata menjadi kontribusi GDP tertinggi yaitu kita 9,3% sumbangannya.
  • Kalau menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) kita tidak bisa membandingkan dengan negara lainnya.
  • Berkaitan jumlah PDB Rp80 miliar, dampak tidak langsung pariwisata nomor 2 karena nomor 1 agribisnis.
  • Setiap pengeluaran 1 juta dollar menghasilkan 1,7 USD PDB dan tertinggi dibanding industri lain.
  • Kalau ada 1 juta spending dari pembelian otomotif, maka hanya 0,7% impact-nya.
  • Pariwisata penyumbang 48% dari seluruh ekspor layanan di indonesia. 88% perputaran uang beredar di dalam negeri.
  • Di luar negeri 12% sehingga 88% bisa dirasakan di Indonesia.
  • Pada tahun 2015 minyak dan gas bumi, batubara, kelapa sawit turun yang naik pariwisata sebanyak 12,578 juta USD.
  • Bangsa ini bisa bersaing di pariwisata di banding dengan industri-industri lain.
  • Kalau pariwisata kita sekarang kalah bukan berarti kita kalah tapi secara konteks pariwisata bisa jadi yang terbaik.
  • Kegiatan strategis tahun 2016 yaitu pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi, dan pengembangan kelembagaan.
  • Berkaitan top tiga strategi ada branding, advertising, dan selling. Prioritas kita menciptakan 10 Bali baru mulai dari Danau Toba hingga Morotai.
  • Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 yaitu pada sektor prioritas pangan, energi, maritim, pariwisata, dan kawasan industri.
  • Tema kita adalah memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja.
  • Indonesia di tahun 2013 hanya Rp300 miliar kita mengusulkan untuk tahun ini Rp1,6 triliun padahal jumlah destinasi kita lebih tinggi dari Malaysia.
  • Di tahun 2015 Wonderful Indonesia sudah lebih baik dari Truly Asia dan Amazing Thailand.
  • Target pengunjung kita leading 17 juta dengan anggaran 20 USD dan anggaran promosi Rp4.59 triliun.
  • Pemerintah mendorong untuk partnership tapi di pariwisata itu belanja operasional yang bekerjasama itu belanja modal.
  • Promosi kita perlu Rp6 triliun termasuk pengembangan destinasi dan kelembagaan Rp800 miliar lebih pendukung manajemen Rp300 miliar.
  • Dari anggaran Rp8 triliun yang kita minta hanya 0,4% dari APBN harus dimaksimalkan untuk devisa.
  • Berkaitan APBN kita di tahun 2016 sudah relatif bagus.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan