Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Evaluasi Kinerja — Komisi 10 DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Tanggal Rapat: 10 Jan 2016, Ditulis Tanggal: 22 Mar 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Pada 10 Februari 2016, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengenai Evaluasi Kinerja. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Ferdiansyah dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) dapil Jawa Barat 8 pada pukul 11.28 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : timesmalaysia.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
  • Ada 7 agenda yang cukup besar
  • Realisasi APBN 2015 adalah meningkatnya relevansi relevansi riset dan pengembangan, menguatnya kapasistas inovasi
  • Target Kemenristekdikti adalah mencapai 85%, tetapi ternyata hanya mencapat 82,35%.
  • Jumlah program studi yang berakreditasi unggul hanya 86,34 dan hal tersebut terbilang rendah.
  • Ada 2 perguruan tinggi yang masuk kelas dunia.
  • Target perguruan tinggi yang berakreditasi unggul adalah 29, tetapi realisasinya 26.
  • Meningkatnya relevansi, kualitas dan kuatintas sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendidikan tinggi sudah sangat baik.
  • Perguruan tinggi di Indonesia peralatannya tidak ada yang umurnya kurang dari 5 tahun, rata-rata di atas 5 tahun.
  • Realisasi sarana prasarana per-3 Februari 2016 dari Rp.6 Triliun.
  • Meningkatnya relevansi, serta produktivitas riset dan pengembangan.
  • Persiapan dan kesiapan APBN 2016 adalah sejumlah Rp.40,7 Triliun dan ada sejumlah angka yang masih dibintang atau diblokir.
  • Dari anggaran tersebut, Rp.39,66 Triliun dan Rp.970 Miliar untuk layanan umum.
  • Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya adalah per-output tahun anggaran 2016.
  • Untuk pembelajaran mahasiswa totalnya Rp.6,612 Triliun.
  • Program penguatan inovasi dari perguruan tinggi, dimana perguruan tinggi mulai mengembangkan hasil-hasil riset.
  • Implementasi hasil panja terhadap BOPTN, yaitu alokasi BOPTN dasarnya adalah alokasi dasar + intensif dan afirmasi.
  • Alokasi BOPTN total anggaran yang ditetapkan sebanyak Rp.4,55 Triliun yang jumlahnya sama dengan tahun 2015.
  • Bantuan perguruan tinggi negeri badan hukum sebesar Rp.1,3 Triliun dan perguruan tinggi swasta sebesar Rp.1,93 Triliun.
  • Mengenai BOPTN, alokasi BOPTN dasarnya adalah alokasi dasar ditambah afirmasi/insentif.
  • Sekarang menjadi alokasi dasar, afirmasi dan insentif.
  • Jumlah dosen adalah 230.633.
  • Beasiswa dosen berdasarkan 6 tahap.
  • Permasalahan LPTK pada guru adalah distribusi guru tidak merata dan tugas guru tidak sesuai dengan gelarnya.
  • Guru tidak bergelar S-1, pendidikan calon guru belum mampu menjadikan guru professional.
  • Tata kelola layanan kenaikan jabatan yang sebelumnya menggunakan offline, tetapi mulai Juli 2015 dilaksanakan online.
  • Proses pengusulan kepangkatan dosen selama 45 hari yang dulunya bisa sampai 4 tahun.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan