Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Panja Program Indonesia Pintar — Komisi 10 DPR-RI Rapat Dengar Pendapat dengan BNI dan BRI

Tanggal Rapat: 15 Jun 2015, Ditulis Tanggal: 8 Oct 2021,
Komisi/AKD: Komisi 10 , Mitra Kerja: Dirut BRI

Pada 15 Juni 2015, Komisi 10 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan BNI dan BRI mengenai Panja Program Indonesia Pintar. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Firman Soebagyo dari Fraksi Golkar dapil Jawa Tengah 3 pada pukul 11.00 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : suara.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Dirut BNI
  • Agar tepat sasaran, perlu surat keterangan dari kepala sekolah dan Kartu Indonesia Pintar.
  • Sudah 203 rekening untuk SMA yang telah disiapkan untuk mkanisme penyaluran dana PIP.
  • Yang diundang untuk seleksi ada PT POS, BNI, BRI, BTN dan Bukopin.
  • BNI hanya menyalurkan dana untuk SMA saja karena outlet BNI tidak sebanyak BRI.
  • Pertimbangan adalah jumlah outlet, sebaran outlet dan layanan nasabah.
  • BNI hanya mempunyai 1746 outlet, lebih sedikit dari BRI.
  • PIP ini trmasuk project devlpment. Harapannya adalah siswa tidak ambil habis dan akhrnya jadi penabung baru BNI.
  • Jadi bukan orientasi profit besar, melainkan pemerolehan nasabah baru sbesar 1,3 juta rekening.
  • 1,3 juta adalah 10% dari jumlah nasabah BNI sekarang.
  • Nasabah yang tidak mengonfirmasi maka rekening akan ditutup. Kemudian dana di rekening akan dikembalikan ke anggota.
  • Nanti data akan dilengkapi. Tanggal lahir dan nama ibu kandung.

Dirut BRI
  • Sudah sejak dulu BRI diminta menyalurkan bantuan dana siswa miskin.
  • Tahun ini BRI mendapatkan alokasi 16juta siswa yang meliputi siswa SD, SMP dan SMK.
  • Melalui virtual account atau tabungan-ku, untuk siswa yang tidak memiliki kode pos atau 3T. Sisanya lewat tabungan.
  • Tidak dikenakan biaya tabungan dan saldo boleh sampai nol.
  • BRI bisa menjangkau daerah yang tersebar atau jauh dari Jakarta.
  • Satu tahun, denga asumsi BRI unit yang 5000 mudah-mudahan penyaluran bisa tepat waktu, tepat sasaran hingga tidak ada masalah kedepannya.
  • BRI khawatir uang ini ditunggu orang tuanya untuk bayar utang.
  • Tuntutan begitu tinggi. Banyak masalah hukum karena hal ini.
  • BRI mencoba menjalankan fungsi sebagai BUMN sebagai agen pembangunan.
  • BRI sepakat mengnai pentingnya data, tetapi perolehan data sangat rumit. CIF (customer information file).
  • Dana tidak akan bisa cair kalau data saja belum lengkap.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan