Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 — Komisi 11 DPR-RI Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Pusat Statistik dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Tanggal Rapat: 9 Jun 2016, Ditulis Tanggal: 11 May 2021,
Komisi/AKD: Komisi 11 , Mitra Kerja: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP)

Pada 9 Juni 2016, Komisi 11 DPR-RI mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Pusat Statistik dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Rapat ini dibuka dan dipimpin oleh Hafiz Tohir dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Sumatera Selatan 1 pada pukul 14.20 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ilustrasi : accelainfinia.com)

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Menteri Keuangan RI
  • Rapat kerja postur dilakukan setelah rapat panitia kerja.
  • Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2016, Kementerian Keuangan menegaskan asumsi pertumbuhan 5.1%.
  • Tentang realisasi anggaran Kementerian Keuangan tahun 2016 sudah mencapai total 30,96% dengan terbesar di Sekjen dan terkecil di Badan Kebijakan Fiskal.
  • Seperti rapat kerja sebelumnya, setiap kementerian/lembaga diminta hemat, yaitu untuk kegiatan operasional dan non-operasional.
  • Kementerian Keuangan diminta berhemat sebesar Rp1.47 Triliun, sesuai arahan Presiden. Kementerian Keuangan juga melakukan reward and punishment.
  • Untuk Kementerian Keuangan harus dihemat perjalanan dinas, belanja modal untuk kementerian kantor, seminar, konsinyering dan kordinasi.
  • Kementerian Keuangan adalah kementerian terbaik kedua setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  • Menteri Keuangan juga meminta kementerian/lembaga melakukan sistem reward and punishment tersebut dan menyortir kegiatan yamg prioritas.
  • Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Kementerian Keuangan berubah dari Rp39,38 Triliun menjadi Rp38,07 Triliun. Walaupun penghematan, dipastikan tidak akan mempengaruhi kinerja dan tupoksi Kementerian Keuangan, diantaranya termasuk tupoksi para Eselon I Kementerian Keuangan.
  • Untuk badan diklat ada pengurangan anggaran gedung.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
  • Badan Perencanaan Pembangunan Nasional diminta untuk share blocking sebesar Rp62,42 Miliar, yang dimana programnya adalah pendukung dan non-pendukung.
  • Dengan berbagai pertimbangan, sesuai instruksi Presiden, maka Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan penghematan melalui biaya peremajaan gedung.

Badan Pemeriksa Keuangan RI
  • Badan Pemeriksa Keuangan juga diharuskan untuk share blocking. Badan Pemeriksa Keuangan mengusulkan pergeseran program.
  • Badan Pemeriksa Keuangan membuat usulan 6 program pengurangan anggaran.
  • Program peningkatan mutu pengurangan sebesar Rp1,911 Miliar.
  • Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Badan Pemeriksa Keuangan dari Rp1.117 Miliar, menjadi Rp1.020 Miliar dan tidak mempengaruhi outcome Badan Pemeriksa Keuangan.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
  • Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan yang sebesar Rp1,63 Triliun dihemat sebesar Rp19,94 Miliar.
  • Belanja operasional yang dihemat berupa pemeliharaan kantor, perjalanan dinas dan sebagainya.
  • Pemotongan belanja modal adalah hasil efisiensi pelelangan.
  • Dengan demikian, setelah penghematan, anggaran Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan sebesar Rp1,61 Triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS)
  • Terdapat 4 program, yaitu dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, peningkatan sarana dan prasarana aparatur Badan Pusat Statistik, pengawasan dan peningkatan kinerja Badan Pusat Statistik dan pelayanan informasi statistik.
  • Penghematan dilakukan di berbagai kegiatan dan operasional.
  • Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Badan Pusat Statistik sebelumnya adalah Rp5,439 Triliun dengan tingkat realisasi sejumlah Rp1.949 Triliun atau 40.06%.

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP)
  • Lembaga ini umurnya relatif baru. Sejak tahun 2008, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah regulator body and system pengadaan barang dan jasa.
  • Dengan menggunakan e-catalog, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dapat menghemat sebesar 10,14% pada anggaran tahun 2015.
  • Menurut Instruksi Presiden tahun 2016, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah harus hemat Rp64 Miliar. Walaupun dibanding kementerian/lembaga lain angka ini kecil, namun menurut Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah besar.
  • Seandainya hanya dipotong Rp40 Miliar, maka Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tetap bisa bertahan di tingkat nasioanal.
  • Dampak penghematan ini diusulkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan dengan total sebesar 17%.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan