Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Fit and Proper Test Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) — Komisi 7 DPRRI Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Atas Nama Edi Purnomohadi

Tanggal Rapat: 1 Jul 2019, Ditulis Tanggal: 10 May 2020,
Komisi/AKD: Komisi 7 , Mitra Kerja: Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) - Eri Purnomohadi

Pada 1 Juli 2019, Komisi 7 DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Atas Nama Edi Purnomohadi mengenai Fit and Proper Test Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN). RDPU dibuka dan dipimpin oleh Nawafie dari Fraksi Golongan Karya dapil Jawa Barat 5 pada pukul 21:15 WIB dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Calon Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) - Eri Purnomohadi
  • Latar Belakang :
  1. Indonesia dibandingkan dengan negara lain pada tahun 2010 peringkat 29, tahun 2011 peringkat 47, tahun 2014 peringkat 69 dari 129 dan 2018 peringkat 75. Kesimpulannya adalah Indonesia semakin tertinggal dalam konteks ketahanan energi dibandingkan dengan negara-negara lain.
  2. Neraca ekspor impor minyak gas. Pada tahun 2014 lalu produksi minyak nasional hanya mencapai 794 ribu barel per hari. Sedangkan konsumsi minyak dan BBM di Indonesia sebesar 1,66 juta barel per hari. Kekurangannya sekitar 850 ribu barel per hari, dipenuhi dengan impor minyak mentah sejumlah 300 ribu barel per hari dan impor BBM 550 ribu barel per hari. Ketergantungan kita terhadap minyak mentah dan BBM impor sangat tinggi. Kita menjadi terpapar pada resiko nilai tukar dolar dan resiko harga minyak dunia.
  • Indonesia saat ini memiliki peringkat yang kurang baik di dunia internasional dalam energy security. Dari BBM import dan LPG juga import.
  • Dewan Energi Nasional (DEN) memiliki peran ygan penting, ketahanan energi Indonesia masih lemah karena masih impor.
  • Menurut WEC dan APERC, indikator ketahanan energi meliputi ketersediaan, keterjangkauan, kemudahan akses, oleh masyarakat dan lingkungan, keberlanjutan.
  • Isu ketahanan energi meliputi tiga aspek, yaitu ketersediaan sumber energi, keterjangkauan dan keberlanjutan pengembangan energi baru terbarukan.
  • Pemerintah memiliki suatu program yang sangat bagus sekali, yaitu satu harga dan ini didukung terkait BBM satu harga.
  • Komposisi panas bumi dalam buaran energi nasional ditargetkan meningkathingga mencapai 17% pada tahun 2025 begitu juga dengan energi terbarukan lainnya seperti biomasa, nuklir, tenaga surya dan tenaga angin.
  • Dari sisi sumber daya, potensi panas bumi Indonesia cukup besar yaitu mencapai 29.038 GWe dan yang dikembangkan baru sebesar 1.226 war, sehingga masih ada potensi yang cukup besar untuk pengembangan energi panas bumi untuk kelistrikan nasional.
  • Sedangkan potensi tenaga air diprediksikan sekitar 75.000 MW dengan kapasitas PLTA terpasang 5.711 MW.
  • Selama ini ketersediaan BBM hanya untuk beberapa belas atau puluhan per hari. Tetapi di negara lain, ketersediaan BBM mampu hingga 6 bulan kedepan.
  • Belum lama ini Pemerintah mengabarkan stok minyak mentah Indonesia hanya cukup untuk persediaan 3-4 hari, sedangkan stok BBM hanya mampu melayani selama 21 hari.
  • IEA menilai suatu negara dikatakan memiliki ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor setara minyak.
  • Ketahanan energi juga mencakup upaya diverifikasi energidalam mengurangi ketergantungan pasokan energi hanya pada salah satu jenis bahan bakar.
  • Diversifikasi juga dilakukan dalam memperbaiki bauran energi dengan memperhatikan potensi cadangan sumber energi yang dimiliki.
  • Kendala EBT yaitu sekma BOT dan BOOT dari PLN, rendahnya BPP PLN,pendanaan riset dan pengembangan.
  • Regulasi - regulasi EBT terdiri dari UU No. 30 Tahun 2007 dan PPNo. 79 Tahun 2014.
  • Reformasi subsidi juga perlu dan semua ingat premium pernah dihilangkan. Namun karena satu dan lain hal dikembalikan kembali.
  • Sekarang sawit bisa dijadikan biodiesel dan bisa menjadi ketahanan energi Indonesia kedepannya.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan