Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan

Tragedi 21-22 Mei 2019 — Pimpinan DPR RI Audiensi dengan Tim Advokasi dan Keluarga Korban

Tanggal Rapat: 27 May 2019, Ditulis Tanggal: 27 May 2020,
Komisi/AKD: Pimpinan DPR , Mitra Kerja: Keluarga Korban (kakak kandung) Sandro

Pada 27 Mei 2019, Pimpinan DPR RI mengadakan audiensi dengan tim advokasi dan keluarga korban tragedi 21-22 Mei 2019. Audiensi ini dibuka dan dipimpin oleh Fadli Zon dari fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapil Jawa Barat 5 pukul 11:42 WIB.

Pemaparan Mitra

Berikut merupakan pemaparan mitra:

Tim Advokasi Korban Tragedi 21-22 Mei
  • Tim advokasi telah melakukan beberapa langkah, salah satunya investasi kepada para korban. Semuanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab berdasarkan data yang valid. Maka, maksud kehadiran di DPR RI adalah berharap adanya langkah yang dapat ditempuh demi keadilan bagi korban tragedi.
  • Sampai saat ini (27 Mei 2019), terdapat 87 korban hilang yang sudah dilaporkan oleh pihak keluarga. Beberapa ditemukan di kepolisian dan rumah sakit, sementara sebagian lainnya sudah kembali.
  • Daftar sementara korban yang meninggal dunia ada 10 orang, saat ini sudah berhasil verifikasi 8 keluarga korban. Adapun beberapa korban tersebut ialah :
    • Abdul Ajis (27), meninggal di RS Pelni.
    • Adam Nooryan (19), meninggal di RSUD Tarakan.
    • Bachtiar Alamsyah (22), meninggal di RS Pelni.
    • Farhan Syafero (31), meninggal di RS Budi Kemuliaan.
    • Harun Al Rasyid (15), meninggal di RS Dharmais lalu dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati.
    • Sandro (31), meninggal di RSUD Tarakan.
    • Ishak (belum terkonfirmasi).
  • Korban meninggal akibat tertembak di dada, diduga peluru tersebut ditembakkan dari tempat yang lebih tinggi.
  • Untuk korban meninggal an. Harun Al Rasyid, diduga meninggal akibat kehabisan darah dan gegar otak. Korban ditemukan petugas medis di selokan dengan luka tembak di bahu kiri.
  • Ada bukti B27 berupa video penyemburan mercon dari barisan aparat kepolisian. Pelakunya masih harus diverifikasi. Lalu juga, ada bukti B26 dimana polisi diduga merusak sepeda motor milik warga di daerah Sarinah. Bukti B29-B30 memperlihatkan korban Rian S, di Pontianak meninggal dengan bekas luka peluru di perut.
  • Dari bukti yang ada menunjukkan tidak beretikanya aparat kepolisian terhadap para demonstran.
  • Tim advokasi sangat heran dengan alasan aparat mengejar korban bahkan hingga ke gang kecil, padahal perlakuan tersebut tidak sesuai dengan SOP kepolisian.
  • Ada frame pemberitaan di media dan juga indikasi kebencian aparat kepolisian terhadap umat Muslim.
  • Sungguh membingungkan ketika Presiden RI Joko Widodo tidak mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para korban tragedi 21-22 Mei.

Keluarga Korban (ayah) Harun Al Rasyid
  • Miris dan perih ketika mendengar anak menjadi jenazah di RS Polri Kramat Jati. Saat tiba di rumah sakit, sempat ditahan ketika akan membawa pulang jenazah hingga esok hari, padahal sebagai seorang ayah, ingin sekali bertemu dan melihat wajahnya.
  • Saat korban akan diotopsi, keluarga dihadapkan pada pernyataan bahwa tidak boleh menuntut siapapun dengan apapun. Ketika selesai otopsi, keluarga tidak diberikan hasilnya dan langsung mempertanyakan hal tersebut.
  • Keluarga ingin hukum berjalan dan keadilan karena korban dibunuh dengan tidak adil. Korban tidak berpolitik dan bahkan keluarga tidak mengetahui bahwa yang bersangkutan hadir dalam tragedi tersebut.
  • Menurut pihak yang mengantar korban ke rumah sakit, peluru yang ditembakkan ke alm. Harun dari posisi lengan lalu tembus hingga dada.
  • Alm. Harun masih anak kecil, bisa dinasehati untuk pulang, namun mengapa harus ditembak.
  • Keluarga mempertanyakan jenis hukum yang berjalan di Indonesia.
  • Korban ditemukan di selokan dan kepalanya terasa lembek. Keluarga tak mengetahui alasan lembeknya kepala tersebut (jatuh atau menerima pukulan).

Keluarga Korban (kakak kandung) Sandro
  • Meminta pertanggungjawaban dan keadilan dari negara dimana korban masih memiliki anak.

Pemantauan Rapat

Berikut merupakan respon anggota terhadap pemaparan mitra:

Rangkuman Terkait

Komisi / Alat Kelengkapan Dewan